Alasan Risma Sujud di Kaki Dokter, Ungkap Tak Bisa Komunikasi dengan RSUD Dr Soetomo, Ini 5 Faktanya
Kenapa Wali Kota yang banjir penghargaan itu sampai harus sujud di kaki seorang dokter?
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
"Hubungannya mesra sebenarnya. Setiap sore kita selalu berkontak antara Gugus Tugas Jatim, Dinkes Provinsi, Dinskes Kota Kabupaten untuk kepentingan tracing," kata Joni.
Menurutnya, komunikasi intens tersebut setiap hari dilakukan. Sehingga tidak ada masalah kesulitan kontak dan semacamnya. Sebab deklarasi pasien konfirmasi covid-19 setiap harinya setelah diumumkan pusat selalu dikroscek dengan kabupaten kota.
"Tentang apa yang disampaikan Bu Wali tadi susah berkontak dengan Dr Soetomo, ya memang Dr Soetomo sudah lama meninggal. Tapi kalau RSUD Soetomo monggo apa yang dicari. Kalau saya tele[on bu wali kan tidak mungkin, saya hanya warga biasa. Tapi kalau ada staf beliau telepon saya, bilang ditimbali bu wali tentu mudah bagi beliau," kata Joni.
Ditegaskan Joni bahwa sejauh ini belum ada riwayat upaya walikota secara khusus untuk berkomunikasi atau mengeluhkan terkait pasien covid-19. Termasuk dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang setiap hari berkoordinasi dengan Pemprov Jatim.
"Belum pernah. Kalau soal hubungan, hubungannya hangat saya dengan beliau. Saya menghormati beliau. Beliau wali kota yang perhatian dengan warganya. Kalau sulit dihubungi ya enggak, telepon saja. Kalau mau tindak (kunjungan ke) RSUD dr Soetomo ya monggo tapi jangan sekarang karena banyak virus," katanya.
Joni yang juga Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim ini menegaskan bahwa tidak ada kesulitan bagi warga Surabaya dirawat di RSUD dr Soetomo.
Bahkan ia menegaskan sebanyak 79 persen dari pasien covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Soetomo adalah warga Surabaya. Total pasien yang pernah dirawat di RSUD dr Soetomo adalah 1.097 orang. Dari jumlah tersebut 865 orang diantaranya adalah warga Surabaya. Sedangkan sisanya adalah 232 lainnya adalah warga non Surabaya.
"Sebanyak 79 persen pasien covid kita adalah dari Surabaya. Rumah sakit Lapangan pun juga sebagian besar orang Surabaya," tegasnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk satu bahasa satu perasaan dalam menangani covid-19. Seperti kata Presiden RI Joko Widodo bahwa ini adalah kondisi krisis dan harus diatasi bersama.
4. Pemkot Surabaya Monitor Warga Pelanggar Protokol Kesehatan

Ribuan CCTV diberbagai sudut kota pahlawan bakal dimanfaatkan untuk memantau para pelanggar protokol kesehatan di Surabaya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya memanfaatkan alat elektronik ini untuk menunjang pengawasan personil Satpol PP.
"Kalau ada yang tidak memakai masker, CCTV kami nanti bisa mengirimkan notifikasi ke data base kita, kemudian kita kirim ke Satpol PP agar ditindaklanjuti," kata Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser.
Pemkot Surabaya memang memiliki ribuan kamera pengawas di berbagai lokasi. Terutama di tempat umum, seperti taman, ruang publik, dan sejumlah ruas jalan.
CCTV yang dikendalikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya dan Dinas Perhubungan ini akan kini dimaksimalkan fungsinya untuk memantau para pelanggar ini.