Virus Corona di Gresik
Sempat Tolak, 14 Pedagang Ikan Balongpanggang Gresik yang Reaktif Jalani Tes Swab Bertahap
Camat Balongpanggang, Jusuf Anshori menyebut 14 pedagang Pasar Balongpanggang yang hasil rapid tesnya reaktif dilakukan tes Swab.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK - Sebanyak 60 warga di Balongpanggang dilakukan rapid tes. Hasilnya 14 orang reaktif rapid tes.
Mereka itu adalah pedagang di pasar ikan Balongpanggang yang hasil rapid tesnya reaktif.
Pasar Balongpanggang yang berada tepat di tepi jalan raya Balongpanggang ditutup separuh oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).
Camat Balongpanggang, Jusuf Anshori menyebut 14 pedagang Pasar Balongpanggang yang hasil rapid tesnya reaktif dilakukan tes Swab.
Namun, usahanya agar mereka mau diswab tidak berjalan mulus.
Beberapa diantara mereka menolak jika diswab.
"Ya biasa namanya orang takut diswab, tapi sudah kita beri pengertian bahwa jika mereka tidak mau keluarga mereka bisa tertular covid-19 jika hasil swabnya positif," kata dia.
Mereka yang menolak itu berasal dari Desa Pacuh Balongpanggang.
"Akhirnya mau diswab," tegasnya.
Pihaknya langsung sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik.
"Sudah kita laporkan ke Dinkes, tetapi kuoat untuk hari ini (Senin) hanya 10 orang," ucapnya.
Mereka melakukan tes swab bertahap untuk menentukan apakah positif terkonfirmasi covid-19 atau tidak.
"Empat orang sisanya pada hari Rabu besok," kata dia.
Sementara itu, warga Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang yang memaksa membawa pulang jenazah PDP di Rumah Sakit (RS) Walisongo beberapa waktu lalu masih menunggu rapid tes kedua.
"Saya belum tahu kapan di rapid tes kedua," kata dia.
Dikatakannya, jika hasil rapid tes tujuh orang warga Desa Pacuh yang membawa paksa jenazah itu kembali reaktif. Maka akan langsung dilakukan tes swab.
Kepala Puskesmas Balongpanggang Eko Hariyanto memastikan warga yang reaktif tersebut semuanya bersedia diswab. Namun, jadwalnya berbeda.