Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 28 Juni 2020, Positif Covid-19 5414, Sembuh Tembus 2118
Berikut update virus corona (COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Minggu (28/6/2020). Pasien sembuh terus bertambah.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona (COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Minggu (28/6/2020).
Provinsi Jatim masih menjadi wilayah dengan peningkatan kasus virus corona tinggi, bahkan kini telah melampaui kasus di DKI Jakarta.
Sementara itu, Surabaya menjadi wilayah dengan paningkatan kasus COVID-19 tertinggi di Jawa Timur.
Kendati demikian, jumlah pasien sembuh COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur juga terus bertambah.
Langsung saja, berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur selengkapnya.
1. Update Virus Corona di Surabaya
Surabaya masih menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi di Jawa Tmur.
Data terbaru menunjukkan terdapat penambahan 70 kasus di Surabaya, menjadikan total kasus positif COVID-19 menjadi 5414 kasus.
Tiga wilayah Surabaya, yakni Surabaya Selatan, Timur dan Utara menjadi wilayah dengan paparan terparah dengan jumlah konfirmasi COVID-19 mencapai lebih dari 1000 kasus.

Dengan rincian, Surabaya Selatan sebanyak 1179 kasus, Surabaya Utara 1097 kasus, dan Surabaya Timur 1668 kasus.
Sedangkan, Surabaya Pusat sebanyak 753 kasus dan Surabaya Barat sebanyak 647 kasus.
Kendati demikian, masih ada kabar baik lainnya di mana 50 pasien dinyatakan sembuh di Surabaya.
Update data ini menjadikan kasus rincian kasus Covid-19 di Surabaya sebagai berikut.
Sebanyak 2896 pasien sedang menjalani masa perawatan, 2118 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara jumlah meninggal mencapai 400 pasien.
2. Update Virus Corona di Jatim
Jatim menggeser DKI Jakart sebagai wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia.
Menilik laman infocovid-19.jatimprov.go.id data terbaru menunjukkan sebanyak 11151 kasus tercatat dari Jatim.
Dengan rinician, 6486 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3720 pasien teah dinyatakan sembuh, sementara 834 pasien telah meninggal dunia.

Jatim secara khusus diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk segera menurukan angka Covid-19 dalam waktu 2 minggu.
Mengenai hal ini, Gubernur Khofifah berencana akan melakukan 3 aksi untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi.
Gubernur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah menyiapkan rencana aksi dalam mengendalikan angka penularan COVID-19 di Jawa Timur dalam waktu dua minggu ke depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Berikut ulasannya.
1. Bentuk tim gabungan
Guna mengendalikan kasus COVID-19 dalam dua pekan ke depan, Khofifah akan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Tiga daerah itu menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim dalam koordinasi Pangkogabwilhan II.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi.
"Sesuai arahan pak Presiden bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, maka dengan dibentuknya Tim Gabungan Surabaya Raya ini nantinya akan bisa dilakukan sharing sumber daya dan komitmen yang terukur,” terang Khofifah, Sabtu (27/6/2020).
2. Melakukan pelacakan secara masif
Rencana aksi selanjutnya, yaitu dengan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi hingga treatment dengan jumlah yang lebih banyak.
Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan COVID-19 Hunter Dinkes lokal khususnya di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan testing dan isolasi massif.
Kemudian penelusurusan (tracing) minimal 20 orang per kasus positif.
Serta, penyediaan ruang isolasi yang lebih besar supaya isolasi menjadi nyaman, dalam hal ini keberadaan rumah sakit darurat bisa dioptimalkan.
"Beban rumah sakit juga harus dievaluasi dan relaksasi, pasien ringan harus benar-benar dipisahkan.
Terapi harus selalu update dengan para pakar," ucapnya.
3. Memaksimalkan mesin PCR
Saat ini mesin PCR yang ada di Jawa Timur kapasitas totalnya 2.250 tes per hari dan dalam seminggu tesnya mencapai 13.500 specimen.
Minggu depan rencananya akan dimaksimalkan lagi dengan tambahan mesin PCR serta reagen sesuai kebutuhan.
Tes massal dilakukan di banyak daerah di Jawa Timur.
Bahkan hingga di instansi terkecil dari satu daerah.
Bahkan test massal ini dilakukan dengan menggerakkan dinas kesehatan yang ada di seluruh kabupaten kota di Jawa Timur.
"Testing kita massif sekali. Rapid tes Jatim sudah tembus 465.149.
Swab test yang kita lakukan dengan metode PCR juga sudah tinggi sekali yaitu sudah dari 53.503, minggu ini bahkan sudah mencapai sekitar 14.000.
Maka semakin banyak testing yang dilakukan tentu makin banyak muncul kasus pertambahan baru," tegas Khofifah.