Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 28 Juni 2020, Positif Covid-19 5414, Sembuh Tembus 2118
Berikut update virus corona (COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Minggu (28/6/2020). Pasien sembuh terus bertambah.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Jatim menggeser DKI Jakart sebagai wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia.
Menilik laman infocovid-19.jatimprov.go.id data terbaru menunjukkan sebanyak 11151 kasus tercatat dari Jatim.
Dengan rinician, 6486 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3720 pasien teah dinyatakan sembuh, sementara 834 pasien telah meninggal dunia.

Jatim secara khusus diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk segera menurukan angka Covid-19 dalam waktu 2 minggu.
Mengenai hal ini, Gubernur Khofifah berencana akan melakukan 3 aksi untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi.
Gubernur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah menyiapkan rencana aksi dalam mengendalikan angka penularan COVID-19 di Jawa Timur dalam waktu dua minggu ke depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Berikut ulasannya.
1. Bentuk tim gabungan
Guna mengendalikan kasus COVID-19 dalam dua pekan ke depan, Khofifah akan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Tiga daerah itu menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim dalam koordinasi Pangkogabwilhan II.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi.
"Sesuai arahan pak Presiden bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, maka dengan dibentuknya Tim Gabungan Surabaya Raya ini nantinya akan bisa dilakukan sharing sumber daya dan komitmen yang terukur,” terang Khofifah, Sabtu (27/6/2020).
2. Melakukan pelacakan secara masif
Rencana aksi selanjutnya, yaitu dengan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi hingga treatment dengan jumlah yang lebih banyak.
Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan COVID-19 Hunter Dinkes lokal khususnya di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan testing dan isolasi massif.