Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim Sabtu 27 Juni 2020: Pasien Sembuh 100 Orang, Total 3619

Berikut update kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Sabtu 27 Juni 2020.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
lawancovid-19.surabaya.go.id
Virus Corona di Surabaya dan Jatim Sabtu 27 Juni 2020 

SURYA.co.id - Berikut update kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Sabtu 27 Juni 2020.

Melansir dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id, update virus corona di Surabaya menunjukkan kenaikan.

Kasus COVID-19 di Kota Surabaya bertambah sebanyak 187 sehingga kini totalnya 5.344 kasus.

Tapi masih ada kabar baik, pasien sembuh virus corona juga ikut bertambah.

Pasien sembuh COVID-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 100 orang, sehingga totalnya kini 2.068.

Untuk korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 10 orang.

Berikut tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Jumat 26 Juni 2020.

Sebaran virus corona di Surabaya, Sabtu 27 Juni 2020
Sebaran virus corona di Surabaya, Sabtu 27 Juni 2020 (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Sedangkan untuk update virus corona di Jatim juga masih mengalami kenaikan dari berbagai kabupaten/kota.

Melansir dari infocovid19.jatimprov.go.id, update kasus virus corona di Jatim hari ini bertambah 363 kasus.

Sehingga, total jumlah kasus Virus Corona di Jatim saat ini mencapai 10.886 kasus.

Dari 10.886 kasus, sebanyak 6.307 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3.619 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 799 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Penambahan 363 kasus virus corona di Jatim ini berasal dari wilayah : +187 KOTA SURABAYA, +39 KAB SIDOARJO, +17 KAB GRESIK, +21 KAB PASURUAN, +3 KAB LAMONGAN.

Berikut data selengkapnya.

rincian data pesebaran virus corona per daerah, Sabtu 27 Juni 2020
rincian data pesebaran virus corona per daerah, Sabtu 27 Juni 2020 (IG PEMPROV JATIM)

Berikut peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Jumat 26 Juni 2020.

Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Jumat 26 Juni 2020
Peta persebaran kasus virus corona di Jawa Timur hari ini, Jumat 26 Juni 2020 (infocovid19.jatimprov.go.id)

Reaksi Walikota Risma dan Gubernur Khofifah saat Presiden Jokowi Minta Deadline 2 Minggu Penurunan COVID-19 di Jatim

Presiden Jokowi mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Kamis 5 Juni 2020.

Jokowi meminta agar kasus COVID-19 di Jawa Timur dapat ditekan.

Jokowi juga memberi waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk menurunkan laju kasus positif COVID-19.

"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini."

"Baik itu di gugus tugas, baik itu di provinsi, baik itu di kota dan di kabupaten seterusnya sampai ke rumah sakit, kampung, desa, semuanya ikut bersama-sama melakukan manajemen krisis sehingga betul-betul kita bisa mengatasinya dan menurunkan angka positif tadi."

"Ini terbanyak di Indonesia, hati-hati ini terbanyak di Indonesia," kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi menyoroti kondisi Kota Surabaya setelah menjadi penyumbang tertinggi kasus COVID-19 di Jawa Timur.

Presiden Jokowi memberi waktu dua pekan bagi Jatim untuk menurunkan secara signifikan angka COVID-19.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama kepala daerah di Jatim yang hadir secara virtual.

Terkait permintaan Jokowi, Risma mengatakan, pihaknya terus bekerja agar pandemi dapat dikendalikan.

"Kita kerja mulai kemarin-kemarin, kita terus bekerja," kata Risma saat ditemui di kediaman wali kota,  Kamis (25/6/2020).

Risma menjelaskan, untuk saat ini kasus penularan di Surabaya banyak terjadi di lingkungan keluarga.

Artinya, ketika ada satu orang yang positif, dalam satu keluarga bisa menulari anggota keluarga lain.

Untuk itu, Risma meminta jajarannya segera mengisolasi atau melakukan rawat inap langsung bagi warga yang ditemukan terpapar.

Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan.

"Jadi misalnya satu keluarga itu ada yang positif, itu harus bisa mengajak untuk rawat inap, supaya enggak nulari keluarganya," ucap Risma.

Pemkot Surabaya juga akan fokus pada kawasan tertentu yang butuh penanganan khusus. Misalnya, sekitar Kecamatan Gubeng dan Tambaksari.

Di dua daerah ini didapati banyak warga yang reaktif saat pemeriksaan massal di kota pahlawan.

Untuk itu dalam waktu dekat Risma bakal melakukan komunikasi khusus dengan seluruh RT/RW di dua kecamatan tersebut.

Terlebih kawasan itu banyak rumah kos yang tersebar di sana.

Hal itu pula yang nanti bakal dikomunikasikan khusus dengan RT/RW setempat.

"Kita butuh penanganan khusus untuk itu," ujar Risma yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya.

Apalagi, rencananya mulai Jumat, BNPB akan kembali melakukan pemeriksaan massal di Surabaya.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu unit mobil pemeriksaan dari BNPB di Surabaya sempat pamit dari kota pahlawan.

Hal itu bakal banyak membantu selain Pemkot Surabaya yang saat ini tengah menyiapkan laboratorium.

Sementara itu, terkait adanya arahan Jokowi yang meminta agar kasus positif COVID-19 Jawa Timur bisa turun dalam waktu dua minggu, Khofifah mengaku sudah menyusun plan of action.

Akan dimatangkan dalam waktu dekat bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.

“Kami sedang breakdown dari enam arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan kemarin. Dan sekarang sedang kami matangkan."

"Dan semalam kami sudah koordinasikan bersama pangdam dan kapolda dari rencana aksi yang akan kami lakukan dalam rangka mengendalikan COVID-19 supaya lebih signifikan,” pungkas Khofifah. 

(Yusron Naufal Putra/Arum Puspita/SURYA.co.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved