Insentif Kartu Pra Kerja Belum Cair dan Pendaftaran Gelombang 4 Masih Ditunda, ini Hasil Kajian KPK
Insentif Kartu Pra Kerja Belum Cair dan Pendaftaran Gelombang 4 Masih Ditunda, Begini Hasil Kajian KPK
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Program kartu pra kerja saat ini masih menjadi sorotan berbagai pihak.
Mulai dari insentif yang tak kunjung cair hingga pendaftaran gelombang 4 yang masih ditunda.
Program kartu pra kerja juga baru-baru ini dikaji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan, pihaknya telah melakukan kajian terhadap program Kartu Prakerja.
Menurut Firli, hingga saat ini belum ditemukan indikasi uang negara hilang dan menimbulkan kerugian.
"Yang pasti sampai hari ini belum ada keuangan negara yang hilang dan program Kartu Prakerja belum menimbulkan kerugian negara sampai hari ini," kata Firli dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kaji Program Kartu Prakerja, KPK: Belum Ada Uang Negara yang Hilang'
Ia mengatakan, hasil kajian KPK terhadap Kartu Prakerja telah disampaikan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Firli menjelaskan, KPK memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait program tersebut.
"Selanjutnya hasil kajian tersebut kami lengkapi dengan rekomendasi, kami sampaikan dengan pemerintah dalam hal ini Menko Perekonomian dan dihadiri para pihak yang terkait," tuturnya.
Salah satu rekomendasi KPK untuk Kartu Prakerja yaitu perubahan mekanisme dan perbaikan regulasi.
Menurut Firli, pemerintah menerima saran KPK dengan baik dengan menunda gelombang ke-4 pendaftaran Kartu Prakerja.
"Saya sangat apresiasi beliau-beliau mendengarkan kata dan suara KPK, sehingga program Kartu Prakerja sempat ditunda pelaksnaaannya sampai hari ini karena sambil menunggu perbaikan," ujar Firli.
Sejak dirilis pada Maret 2020, program Kartu Prakerja menimbulkan polemik.
Pelaksanaannya dikritik karena dianggap hanya jadi pemborosan anggaran negara.
Anggaran Kartu Prakerja yang semula hanya Rp 10 triliun ditingkatkan menjadi Rp 20 triliun sebagai bentuk bantuan pemerintah terhadap dampak pandemi Covid-19.
Peningkatan anggaran ini diikuti dengan penambahan penerima Kartu Prakerja dari 2 juta orang menjadi 5,6 juta orang sepanjang tahun ini.
Penunjukkan mitra Kartu Prakerja juga disorot banyak pihak karena dinilai tidak transparan.
Indonesia Corruption Watch (ICW) misalnya, meminta pemerintah membuka perjanjian kerja sama dengan delapan mitra program Kartu Prakerja kepada publik.
Peneliti ICW Almas Sjafrina mengatakan, ICW telah meminta informasi tersebut kepada Kementerian Bidang Perekonomian RI sebagai Ketua Komite Program Prakerja.
"Permintaan informasi disampaikan pada tanggal 12 Mei 2020. Informasi yang ICW mintakan adalah dokumen perjanjian kerja sama dengan delapan mitra program kartu prakerja," kata Almas dalam siaran pers, Senin (18/5/2020).
Kabar insentif kartu pra kerja dan gelombang 4
Akhirnya peserta Kartu Pra Kerja menemui titik terang terkait jadwal pencairan insentif pasca pelatihan.
Sebelumnya, pihak Pra Kerja menginformasikan jadwal pencairan insentif peserta tertunda karena masih ada evaluasi menyeluruh.
Setelah menanti cukup lama, peserta kartu Pra Kerja kini bisa sedikit lega karena insentif kabarnya akan dicairkan dalam pekan ini.
Sejumlah keluhan peserta terlihat membanjri kolom komentar unggahan Instagram @prakerja.go.id terkait keterlambatan pencairan insentif.
Padahal mereka mengaku sangat menantikan pencairan insentif kartu Pra Kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti yang dialami sejumlah peserta berikut ini.
"Min sampai kapan kita harus nunggu insentif nya cair min, soal nya uang itu ada yg di gunakan buat keperluan sehar² juga min"
"Min kapan ya insentif turun ? Butuh banget min :( pdhal itu insentif dri prakerja sangat membantu buat kami"
"min untuk intensif saya ko belum cair yah"
"Kapan cair min,, sangat butuh bgt min tolong lah segera dicairkan"
Sementara itu, admin akun @prakerja.go.id mencoba menjawab pertanyaan sejumlah peserta tersebut.
"Halo, mohon dapat ditunggu untuk pemberitahuan selanjutnya ya," jawab admin @prakerja.go.id.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin menginformasikan insentif peserta akan cair dalam minggu ini.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pemerintah Pastikan Insentif Kartu Prakerja Cair Pekan Ini'
Berdasarkan data terkini, sebanyak 116.762 peserta tercatat belum mendapatkan insentif yang berhak mereka dapatkan, sementara 361.209 peserta lainnya telah mendapatkan insentifnya.
"Ini akan kita keluarkan mungkin dalam minggu ini untuk bayarkan insentif tersebut,” ujar Rudy dalam video conference, Senin (22/6/2020).
Sementara itu, menilik komentar warganet lainnya, tidak sedikit pula yang menanyakan kapan pendaftaran gelombang 4 dibuka.
Ya, sudah satu bulan lebih kartu Pra Kerja belum membuka kembali pendaftaran sejak penutupan gelombang 3 pada akhir April lalu.
Terkait hal ini admin @prakerja.go.id menghimbau calon peserta untuk tetap menunggu dan memantau media sosial Pra Kerja.
"Mohon ditunggu untuk pendaftaran gelombang berikutnya ya. Pasti akan kami infokan melalui media sosial Prakerja" tulis @prakerja.go.id melalui kolom komentar.
Untuk diketahui, selain menghentikan pembayaran insentif, pemerintah juga untuk sementara belum membuka pendaftaran program Kartu Pra kerja untuk gelombang 4.
Hal tersebut karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyurati Menteri Koordinator Perekonomian meminta pendaftaran Kartu Pra kerja gelombang 4 dihentikan sementara.
KPK juga meminta dilakukan evaluasi pada program sebelumnya dan dilakukan pembenahan.
Saat ini pihak manajemen pelaksana telah meminta persetujuan kepada Menko Perekonomian Airlangga Haratrto untuk mencairkan insentif kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.
Dengan demikian pencairan tersebut tak perlu lagi menunggu verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sehingga peserta yang telah menyelesaikan pelatihannya hingga gelombang ketiga ini dan belum mendapatkan insentif, dipastikan akan mendapatkannya pada pekan ini.
Hingga saat ini, pemerintah telah membuka tiga gelombang Program Kartu Prakerja. Jumlah orang yang sudah mendaftar di program andalan Joko tersebut mencapai 11,2 juta orang.
Adapun dari jumlah itu, hingga saat ini ada 680.918 orang yang tercatat jadi peserta program Kartu Prakerja.
Untuk menyesuaikan dengan arahan Presiden RI untuk memprioritaskan mereka yang penghidupannya terdampak pandemi COVID-19.
Mmaka komposisi peserta adalah pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 392.338 (58 persen), pencari kerja sebesar 244.531 (35 persen).
Pelaku UMKM sebanyak 7.396 (1 persen), dan pekerja yang masih bekerja atau dirumahkan sebesar 36.653 (6 persen).
Jumlah peserta yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 573.080 peserta.
Mereka memilih 1.222 jenis pelatihan, antara lain keterampilan bahasa asing terutama bahasa Inggris, keterampilan berwirausaha, pemasaran dan konten digital, bisnis kuliner, Microsoft Office dan banyak lainnya.
Kemudian, sebesar 477.971 peserta telah menuntaskan paling tidak satu pelatihan dan menerima sertifikat.
Peserta yang telah menerima insentif adalah sebanyak 361.209 peserta yang berjumlah total Rp 216,72 miliar.(Tsarina Maharani/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/segera-dibuka-kartu-pra-kerja-gelombang-4-di-prakerjagoid-survei-sebaiknya-untuk-sembako-dan-blt.jpg)