Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim, 24 Juni 2020: Tambah 84 Kasus, Total 4962 Covid-19
Sebanyak 84 kasus tambahan harian tercatat di Surabaya. Simak informasi selengkapnya pada update Virus Corona di Surabaya dan Jatim hari ini
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya - Sebanyak 84 kasus tambahan harian tercatat di Surabaya. Simak informasi selengkapnya pada update Virus Corona di Surabaya dan Jatim hari ini, Rabu (24/6/2020).
Data terbaru Virus Corona di Surabaya dan Jatim diambil dari situs lawan infocovid19.jatimprov.go.id, dan lawancovid-19.surabaya.go.id.
Surabaya dan Jatim secara konsisten menjadi daerah penyumbang kasus terbanyak.
Pada skala Nasional, Jatim hari ini masih tercatat sebagai provinsi dengan tambahan kasus Virus Corona tertinggi.
Ini membuat Jatim semakin menipiskan jarak dengan DKI Jakarta.
Jatim berpotensi sebagai episenter baru Covid-19 di Indonesia apabila Jumlah kasus tak kunjung menurun.
Hingga berita ini ditulis, total kasus Virus Corona di Jatim telah mencapai 10.263 kasus
Dari 10.263 kasus, sebanyak 6.043 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3.236 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 767 pasien dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara itu, Surabaya masih menjadi wilayah dengan catatan kasus tertinggi di Jatim.
Update Corona 24 Juni 2020 di Surabaya dapat anda simak berikut ini.
Update Virus Corona di Surabaya, Bertambah 84 kasus
Kurva penanganan kasus Virus Corona di Surabaya masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Dilansir dari situs pemkot Surabaya, tambahan kasus hari ini tercatat berada pada angka 84 kasus
Dengan tambahan sebanyak, data terkini Covid-19 di Surabaya tercatat berjumlah 4962 pasien
Secara lebih rinci, sebanyak 2.755 pasien sedang menjalani masa perawatan, 1838 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 369 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Selain perkembangan jumlah kasus yang ada di Surabaya, anda juga dapat melihat sebaran kasus Corona di Jatim berdasarkan 38 Kabupaten/Kota.
Dilansir dari Infocovid-19.Jatimprov,go.id, berikut sebaran kasus Corona di Jatim, per Rabu (23/6/2020).
| Kab/Kota | Konfirmasi | SEMBUH | MENINGGAL |
| KOTA SURABAYA | 4962 | 1838 | 369 |
| KAB. PASURUAN | 295 | 58 | 23 |
| KAB. BLITAR | 21 | 9 | 5 |
| KAB. PACITAN | 21 | 10 | 1 |
| KAB. LAMONGAN | 226 | 83 | 30 |
| KAB. SITUBONDO | 97 | 18 | 9 |
| KAB. GRESIK | 534 | 77 | 55 |
| KAB. JEMBER | 104 | 39 | 4 |
| KAB. TULUNGAGUNG | 222 | 97 | 2 |
| KOTA MALANG | 169 | 47 | 11 |
| KAB. SIDOARJO | 1287 | 207 | 97 |
| KAB. JOMBANG | 212 | 18 | 18 |
| KOTA MOJOKERTO | 50 | 9 | 2 |
| KAB. MOJOKERTO | 145 | 17 | 10 |
| KAB. BOJONEGORO | 113 | 24 | 13 |
| KAB. SUMENEP | 49 | 10 | 1 |
| KAB. KEDIRI | 191 | 39 | 10 |
| KAB. PROBOLINGGO | 128 | 113 | 4 |
| KOTA PROBOLINGGO | 44 | 25 | 2 |
| KAB. NGANJUK | 67 | 32 | 3 |
| KAB. MADIUN | 35 | 25 | 0 |
| KOTA KEDIRI | 59 | 22 | 1 |
| KAB. BANGKALAN | 168 | 50 | 26 |
| KAB. NGAWI | 19 | 14 | 0 |
| KOTA PASURUAN | 55 | 18 | 3 |
| KAB. BANYUWANGI | 26 | 7 | 1 |
| KAB. MALANG | 190 | 57 | 18 |
| KAB. TUBAN | 88 | 35 | 7 |
| KAB. PAMEKASAN | 87 | 18 | 19 |
| KAB. PONOROGO | 38 | 25 | 2 |
| KAB. MAGETAN | 96 | 75 | 4 |
| KAB. TRENGGALEK | 20 | 15 | 0 |
| KAB. SAMPANG | 81 | 26 | 8 |
| KOTA MADIUN | 7 | 4 | 0 |
| KOTA BLITAR | 7 | 4 | 0 |
| KAB. LUMAJANG | 56 | 36 | 4 |
| KAB. BONDOWOSO | 23 | 17 | 1 |
| KOTA BATU | 54 | 18 | 4 |
| KOTA BATU | 54 | 18 | 4 |
Gubernur Khofifah Minta Arahan Menkes dan Kepala BNPB untuk Turunkan Penularan Covid-19 di Surabaya
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menkopolhukam Mahfud MD bertandang ke Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/6/2020) sore.
Jajaran pejabat pemerintah pusat tersebut melakukan rapat koordinasi tentang penanganan covid-19 di Jatim bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran forkopimda Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, secara gamblang gubernur perempuan pertama Jatim itu memaparkan kondisi penyebaran covid-19 di Jatim.
Dikatakan Khofifah, kasus covid-19 di Jatim saat ini sudah di atas 10 ribu kasus.
"Per kemarin kasus covid-19 Jatim secara kumulatif sudah mencapai 10.092 kasus. OTG dan PDP menjadi catatan penting bagi kami. Karena di Jatim ini 41 persen OTG berpotensi positif covid-19, sedangkan PDP persentasenya 45 persen positif," kata Khofifah mengawali paparannya.
Secara khusus Khofifah memohon arahan langsung kepada Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB untuk menurunkan attack rate, transmission rate dan angka kematian pasien covid-19 di Jatim yang saat ini masih tinggi khususnya di Surabaya.
Ia menyebutkan bahwa percepatan penambahan kasus di Jatim sangat tinggi. Bahkan laju penambahan kasus covid-19 Jatim dari angka 4.000 kasus menjadi 8.000 kasus hanya membutuhkan waktu 14 hari saja.
"Ini yang seringkali membuat kami melakukan telaah mendalam, dan kami mohon arahan dari Bapak Menkes, bahwa attack rate di Kota Surabaya sudah 189,7, sedangkan attack rate Jatim 25, sedangkan nasional attack ratenya 17,8," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan sebenarnya penambahan kasus di Surabaya Raya maupun Jatim sudah pernah menurun saat PSBB. Saat tanggal 8 Juni 2020, saat hari terakhir PSBB transmission rate Jatim sudah di angka 0.86. Namun hari ini, angka transmission rate Jatim meningkat lagi menjadi 1,08.
"Kami ingin sampaikan PSBB Surabaya Raya juga sudah sampai sukses menurunkan transmission rate. Transmission rate Surabaya pernah sampai di bawah 1 tapi sekarang sudah naik kembali, karena setiap hari ada tambahan kasus tentu transmission rate naik lagi," katanya.
Di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik saat akhir masa PSBB angka transmission rate sudah di bawah 1. Bahkan di Gresik saat PSBB transmission rate pernah di angka 0,3.
"Sebetulnya Saya sudah berharap kalau kami sudah di bawah 1, maka kita butuh sedikit lagi untuk bisa maksimalkan penurunan pertambahan kasus, tapi kemudian tiga daerah Surabaya Raya sepakat untuk tidak melanjutkan PSBB," ucapnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga mengatakan bahwa selain laju penambahan kasus yang tinggi, angka kematiannya juga tinggi.
Saat ini angka kematian Jatim ini dikatakan Khofifah mencapai 7,46 persen. Total ada 753 pasien positif covid-19 yang meninggal dunia.
"Dalam posisi ini kami mohon pada Pak Menkes, Pak Menkopolhukam, kami bisa disupport bagaimana kita bisa menurunkan angka kematian bahkan kalau bisa dinolkan," kata Khofifah.
"Peta ini menjadi penting bagi kita sebelum melakukan interfensi. Dan kita harus melakukan upaya untuk bisa memaksimalkan sinergi agar bisa menurunkan angka kematian dan menurunkan angka penambahan kasus baru, terutama di Surabaya Raya," imbunya.
Selain attack rate dan transmission rate yang masih tinggi, Khofifah menyampaikan terkait perkembangan tracing di Jatim.
Ia mengatakan bahwa saat ini yang menjadi perhatian adalah Kota Surabaya. Di saat penambahan kasusnya tertinggi, namun rasio tracingnya justru ada di posisi terendah di Jatim.
"Seluruh proses kita dalam penanangan covid-19 ini diprotet, BLC memotret, dan dunia juga memotret kami. Dan kami melaporkan dari tracing terendah ada di Surabaya. Hanya 2,8 kasus ODP dan OTG dari 1 kasus positif yang ditemukan dari proses tracing Surabaya," kata Khofifah.
"Apakah ini efektif atau tidak, tapi data ini akan terus muncul di nasional maupun internasional bagaimana tracing yang dilakukan di Surabaya," tegasnya. (Fatimatuz Zahro/Abdullah Faqih/Surya.co.id).
