Bak Film Action, Polisi Situbondo Ditembak Pencuri Motor Saat Berebut Pistol Dalam Penggerebekan

Penggerebekan yang dilakukan anggota Polsek Asembagus, Situbondo ke rumah terduga pelaku pencurian sepeda motor ( curanmor) bersitegang.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Iksan Fauzi
pixabay.com
ILUSTRASI bak film action, polisi Situbondo ditembak pencuri motor saat berebut pistol dalam penggerebekan. 

SURYA.co.id | SITUBONDO - Penggerebekan yang dilakukan anggota Polsek Asembagus, Situbondo ke rumah terduga pelaku pencurian sepeda motor ( curanmor) bersitegang.

Kanit Sabhara Polsek Asembagus, Ipda Liskurahman sempat berebut pistol dengan pencuri motor, Agusbadi.

Pistol milik Ipda Liskurahman direbut oleh Agusbadi.

Dalam perebutan itu bahkan, Ipda Liskurahman dan Agusbadi gulat.

Agusbadi berhasil menembakkan pistol ke arah paha kiri.

Namun, tak lama kemudian, Ipda Liskurahman berhasil merebutnya dan menembakkan pistol ke arah terduga pencuri motor.

Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi saat menjenguk anggotanya yang tertembak saat melakukan penangkapan pelaku curanmor.
Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi saat menjenguk anggotanya yang tertembak saat melakukan penangkapan pelaku curanmor. (SURYA.co.id/Izi Hartono)

Saat ini, Ipda Liskurahman dan Agusbadi sedang dirawat di rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi di tempat persembunyian Agusbadi yang ada di Dusun Pancoran, Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Situbondo.

Kapolres Situbondo, AKBP Sugandi membenarkan anggotanya mengalami luka tembak saat akan menangkap terduga pelaku curanmor tersebut.

"Tersangka berusaha merebut senjatanya dan dipertahankan, sehingga letusan senjatanya mengenai paha kirinya," ujar AKBP Sugandi saat dihubungi Surya.

Sebelumnya, lanjut AKBP Sugandi, pelaku sempat melarikan diri dengan melompat dari atas atap rumah dan anggota memberikan tembakan peringatan.

Namun saat ditangkap pelaku berusaha merebut senjata anggotanya hingga terjadi pergumulan.

"Letusan pertama menganai paha Ipda Liskurahman," kata Kapolres AKBP Sugandi.

Setelah itu, sambungnya, anggota berhasil menguasai senjatanya dan ditembakkan ke arah pelaku curanmor sebanyak dua kali.

"Saat ini tersangka ada di rumah sakit Asembagus," pungkasnya.

Anggota Koramil di Probolinggo tewas disabet celurit

Sebelumnya, kematian tragis dua penjahat raja tega asal Pasuruan yang telah membunuh seorang anggota TNI dan melakukan kejahatan di 24 lokasi dalam setahun.

Mereka adalah Heru Kustiawan (25) dan Samsul Huda (20). Nasibnya sama dengan anggota TNI.

Namun, dua bandit itu mati di tangan polisi.

Pada 2019, Heru dan Samsul membacok anggota TNI di Probolinggo, Sertu Bambang Irawan (52).

Ia tercatat sebagai anggota Koramil 0820-04 Bantaran di Kota Probolinggo, Jatim.

Sekira pukul 02.30 WIB, Selasa (24/9/2019) itu, ia berjibaku melawan Heru dan Samsul yang menyatroni kediaman tetangganya, di Gang Priksan, Angguran, Kelurahan Kebonsari Kulon, Probolinggo.

Saat itu Samsul dan Huda berupaya mencuri motor Suzuki Ninja 250 cc milik penghuni rumah.

Bambang pun sekuat tenaga berupaya menghentikan dua sekondan itu menggunakan tangan kosong.

Namun nahas, Bambang malah tumbang terkapar seusai disabet senjata tajam jenis celurit oleh Samsul Cs, pada bagian perut dan tangan.

Akibatnya, Bambang meninggal dunia.

"Laporan Polisi sejak tahun 2019-2020 ada 24 TKP.

Salah satunya laporan polisi sekira tahun 2019, September, korbannya anggota TNI," ujarnya di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menerangkan bahwa eksekutor pembacokan anggota TNI itu adalah Heru, sedangkan Samsul bertindak sebagai joki motor sarana aksi yang mereka lakukan.

"Pada kasus Babinsa, Samsul yang bonceng, si Heru yang bacok," ujarnya saat ditemui awak media di depan ruang kerja Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.

Jimat di tubuh bandit

Dua bandit pencuri motor yang bersenjatakan celurit dan bom ikan alias bondet, ternyata menggunakan jimat setiap beraksi.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, setelah dilakukan penggeledahan terhadap barang bawaan para tersangka yang telah dilumpuhkan, ditemukan sebuah benda yang diyakini sebagai jimat.

Benda itu menyerupai kemoceng.

Terdapat tangkai sebagai pegangan terbuat dari kayu, entah apa jenisnya. Lalu pada salah satu ujung atau pangkalnya terdapat bulu warna hitam yang menyerupai ekor hewan lembu.

"Ini satu benda diyakini tersangka dapat menghindari hal yang dianggap menghalangi," ujarnya seraya menunjukkan benda jimat itu di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Oki Ahadian Purwono menerangkan, jimat itu ditemukan di sabuk para pelaku.

Temuan benda-benda yang dianggap jimat itu lazim ditemukan pada setiap pelaku kejahatan.

"Iya jimatnya dipakai. Nah itu ada sabuk, ada barang lainnya," ujarnya saat ditemui awak media di depan kantornya Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim.

Oki mengaku enggan berspekulasi mengenai bahan baku, jenis atau dari mana jimat-jimat tersebut.

Namun endingnya Oki bisa menduga bahwa jimat tersebut tidak mempan mengahalau upaya petugas membekuk mereka dan menegakkan hukum.

"Mungkin untuk keselamatan dia. Saya enggak mau berspekulasi soal itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menembak mati dua bandit spesialis pencuri motor antara kota.

Saat beraksi mereka kerap membawa celurit dan senjata peledak low explosive; bom ikan atau bondet.

Pelaku bernama Heru Kustiawan (25) warga Nguling, Pasuruan, dilumpuhkan paksa oleh petugas di kediamannya Nguling, Pasuruan, Jumat (19/6/2020) kemarin.

Sedangkan, pelaku Samsul Huda (20) warga Grati, Pasuruan.

Pria bertubuh tambun itu terpaksa dilumpuhkan petugas pada saat diringkus di Mojokerto, pada Senin (22/6/2020) dini hari.

Bacok koramil

Perkembangan terbaru dari hasil penyidikan dua penjahat yang ditembak mati Tim Gabungan Ditreskrimum Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota, juga membacok anggota TNI di Probolinggo, September 2019 silam.

Pelaku yang ditembak mati adalah Heru Kustiawan (25) warga Nguling, Pasuruan dan Samsul Huda (20) warga Grati, Pasuruan.

Mereka adalah pelaku pembacokan Sertu Bambang Irawan (52) anggota TNI.

Korban tercatat sebagai anggota Koramil 0820-04 Bantaran di Kota Probolinggo, Jatim.

Kejadiannya sekira pukul 02.30 WIB, Selasa (24/9/2019), korban saat itu berjibaku melawan aksi perampokan yang menyatroni kediaman tetangganya, di Gang Priksan, Angguran, Kelurahan Kebonsari Kulon, Probolinggo.

Pelaku Samsul dan Huda, berupaya mencuri motor Suzuki Ninja 250 CC P 3898 GJ milik Bagas Setiawan (21) warga Sumber, Probolinggo.

Lantaran tak ingin kecolongan karena ada komplotan bandit meresahkan warga pemukimannya, Bambang sekuat tenaga menghajar dua penjahat itu menggunakan tangan kosong.

Namun nahas, Bambang malah tumbang terkapar seusai disabet senjata tajam jenis celurit oleh Samsul Cs, pada bagian perut dan tangan.

Luka sobek yang terlanjur menganga parah membuat Bambang tak bisa bertahan cukup lama.

Meski telah memperoleh perawatan medis intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Husada, Kota Probolinggo, saat itu juga. Nyawa Bambang tetap tak tertolong.

Lempar bom ikan

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunyodo Wisnu Andik, mengatakan tersangka dibekuk dalam waktu dan tempat berbeda, selang empat hari.

"Penyidik Polres Pasuruan Kota dan Ditreskrimum Polda Jatim terus menelusuri hingga dilakukan penangkapan," ujarnya di halaman Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (22/6/2020).

Para tersangka terpaksa dilumpuhkan secara tegas dan terukur, karena mencoba melawan petugas dengan senjata tajam jenis celurit.

Tersangka juga beberapa kali melempar bom ikan atau bondet untuk menghalangi sergapan petugas.

"Petugas sudah melakukan upaya kemanusiaan, pertolongan, dan kemudian tersangka meninggal dunia," jelasnya.

Berdasarkan rekam jejak kepolisian, ungkap Trunoyudo, para bandit yang dilumpuhkan itu telah beraksi di 24 lokasi di Jatim.

Di antaranya, Sidoarjo, Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Pasuruan.

Penyidikan terhadap berkas kejahatan dua pelaku tersebut dan sejumlah pelaku lainnya yang lebih dulu ditangkap, akan terus dilakukan.

Guna menciptakan kondusifitas semasa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Mereka bergerak secara berjejaring. Proses penyidikan tidak berhenti disini saja. Apakah berkaitan dengan kelompok lain atau berhenti di sini," terangnya.

Informasi yang dihimpun Surya.co.id, pelaku merupakan bandit pencurian motor dan perampokan rumah yang telah melakukan aksinya di sejumlah lokasi di Jatim.

Setiap beraksi, pelaku selalu mempersenjatai diri menggunakan benda peledak jenis bom ikan alias bondet, dan senjata tajam jenis parang. Bahan peledak tersebut dimasukkan tas.

Begitu ada yang menghadang atau melawan, pelaku mengambil bondet lalu dilemparkan. Seperti kejadian pencurian motor di perumahan di kawasan Sidoarjo beberapa waktu lalu. Warga yang memergoki dilempar bondet.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Oki Ahadian, membenarkan personelnya melumpuhkan pelaku kejahatan sadis yang membawa bahan peledak.

Pelaku dilumpuhkan dengan tindakan tegas dan terukur di Pasuruan.

"Iya betul," katanya saat dikonfirmasi Senin (22/6/2020).

Oki menegaskan pelaku bukan penjahat amatiran, sejumlah aksi kejahatan sadis sudah belasan kali dilakukan bersama komplotannya.

"Banyak tempat kejadian perkaranya di beberapa kabupaten," ujarnya.

Di singgung mengenai rekam jejak aksi dan jaringan kejahatan yang dilakukan si pelaku. Oki mengaku enggan menyampaikannya, karena masih menunggu arahan dari Kapolres Pasuruan Kota.

"Kemungkinan Kapolres Pasuruan Kota yang akan menyampaikan," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved