Berita Surabaya
Tak Kalah Garang dari Risma, Kapolsek Perempuan di Surabaya Marah Besar ke Komplotan Narkoba
Seperti Wali Kota Risma, Masdawati Saragih juga terlihat garang saat ngamuk melihat aksi komplotan pemuda Surabaya yang terlibat penggunaan narkoba
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merupakan sosok wanita bersikap tegas dan kerap marah jika melihat sesuatu yang tak beres. Sikap tersebut juga ditunjukan seorang Kapolesk Wonocolo Kompol Masdawati Saragih.
Seperti Wali Kota Risma, Masdawati Saragih juga terlihat garang saat ngamuk melihat aksi komplotan pemuda Surabaya yang terlibat penggunaan narkoba jenis sabu.
Ceritanya, tim Antibandit Polsek Wonocolo Suraaya membekuk empat pemuda pengguna narkoba jenis sabu yang meresahkan warga Wonocolo.
Keempat pemuda itu, yakni mantan karyawan toko swalayan, M Zaky Afandi (22) warga Bendul Merisi dan tiga warga Rungkit. masing-masing mantan karyawan pabrik, Satria Rizqy Ardhana (20), mantan karyawan pabrik, Hasan Basri (20) dan kuli bangunan, Moch Hasan Basri (20).
Mereka berempat dikeler ke halaman Mapolsek Wonocolo, pada Selasa (23/6/2020).
Lantaran geram dengan perbuatan para pelaku, Masdawati yang terlanjur naik pitam, sontak membentak-bentak ke arah para budak sabu itu.
Meskipun memakai alat pelindung diri (APD), masker berlapis, ditambah pelengkap pelindung wajah (face shield), suara Masdawati tetap keras dan tegas terdengar.
Para pelaku hanya bisa menundukkan kepala seraya meratapi nasib mereka dibekuk petugas berwajib.
"Enak gak pakai sabu, enak ga, menyesal gak. Emang kalian mau tak kasih lagi tak kasih satu-satu," bentak Masdawati.
Masih dengan nada meninggi, Masdawati mengintrogasi keempat pelaku, satu persatu. Ternyata mereka terbilang masih berusia belia kisaran 20-22 tahun.
"Umurmu berapa masih 21 tahun, masih muda. Masa depanmu rusak. Bersyukur kalian ini saya tangkap. Menyesal gak," lanjutnya.
Kendati keempat pelaku didamprat habis-habisan karena ulahnya mengonsumsi serbuk putih memabukkan itu, Masdawati masih tetap memberikan motivasi kepada para pelaku untuk tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum itu.
"Omongan saya sebagai kapolsek ingat ya jangan diulangi lagi. Kalian usianya masih muda. Masa depan masih panjang," tuturnya.
Kepada awak media, Masdawati menerangkan, keempat pelaku ini merupakan pengguna sabu amatiran.
Mereka terhitung baru dua kali mengonsumsi sabu. Itu pun dibeli dengan cara patungan, untuk harga paket hemat, Rp 300 Ribu.
Mereka berhasil dibekuk setelah mengembangkan dua tersangka lain yang sebelumnya telah dibekuk.
"Ini memang anak muda ini usianya masih muda, masih 21 tahun tapi udah pakai narkoba," ujar Masdawati pada awak media di Halaman Mapolsek Wonocolo, Selasa (23/6/2020).
Seraya menundukkan kepala, salah satu pelaku Hasan mengaku membeli sabu dari seorang kurir di Pulau Madura.
Cara belinya secara langsung bertemu di suatu lokasi.
Saat ditanya motifnya mengudap sabu, Hasan mengaku hanya untuk mendongkrak stamina.
"Beli 300, di Madura," ucap Hasan.