Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 17 Juni 2020: Pasien Sembuh Tambah 31, Total 4181 COVID-19
Berikut update terbaru tentang kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur Rabu 17 Juni 2020. Pasien Sembuh Tambah 31 orang.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Pasien Covid-19 yang meninggal di Surabaya didominasi oleh pasien yang memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid).
Yang paling banyak diabetes mellitus.
Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya hingga 15 Juni 2020, jumlah pasien confirm Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 328 orang.

Tiga ratus di antaranya lantaran memiliki riwayat penyakit penyerta.
"Yang tertinggi itu diabetes mellitus (DM), hipertensi, komplikasi DM dan hipertensi, serta penyakit jantung,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, Selasa (16/6/2020).
Feny mengungkapkan, dari data tersebut, untuk penyakit diabetes mellitus tanpa komplikasi ditemukan sebanyak 57 kasus.
Sementara yang komplikasi, ditemukan sebanyak 62 kasus. Rata-rata mereka telah lansia.
Kadinkes Surabaya itu meminta agar mereka harus berhati-hati.
Terutama bagi yang sudah lansia, diharap berhati-hati betul, serta terus memperhatikan protokol kesehatan secara disiplin.
"DM nya harus terkontrol, hipertensinya harus terkontrol, kalau bisa mereka isolasi di rumah sendiri tidak keluar kalau tidak penting," ujar Feny.
Sedangkan persentase pasien confirm COVID-19 yang meninggal, yakni laki-laki 52,13 persen dan perempuan 55 - 64 persen.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr Soewandhie Surabaya, dr. Mulyadi, Sp.PD.
Menurut dia, hingga saat ini, memang sebagian besar pasien yang meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit dalam.
Komorbid yang tertinggi didominasi penyakit T2DM (Type 2 diabetes mellitus), kemudian hipertensi dan jantung.
"Banyak meninggalnya karena pneumonia ARDS (acute respiratory distress syndrome), peningkatan jumlah pneumonia itu berbarengan dengan jumlah komorbid diabetes," ujarnya.