Virus Corona di Jember
Hari Pertama KA Beroperasi di Jember: Penumpang Sepi, Beberapa Ditolak karena Tak Penuhi Syarat ini
Beberapa calon penumpang bahkan ditolak karena tidak menyertakan dokumen persyarakat calon penumpang di masa pandemi covid-19.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Parmin
Berdasarkan rekap jumlah penumpang yang dikirimkan Humas PT KAI Daop 9 Jember hingga pukul 15.00 Wib, jumlah penumpang KA Ranggajati rute Jember - Cirebon, dua orang (lolos) dan tiga orang ditolak.
Penumpang KA Tawangalun rute Ketapang - Malang Kotalama delapan orang (lolos), dan tiga orang ditolak.
Penumpang KA Probowangi rute Surabaya Gubeng - Ketapang sebanyak lima orang (lolos), dan 10 orang ditolak.
Sementara penumpang KA Probowangi rute Ketapang - Surabaya Gubeng sebanyak 32 orang (lolos), dan 12 orang ditolak.
Sedangkan penumpang KA Sritanjung rute Ketapang - Lempuyangan yang ditolak sebanyak 10 orang, dan lolos naik KA 24 orang.
Jumlah ini merupakan keseluruhan rekap penumpang yang naik dari stasiun di wilayah kerja PT KAI Daop 9 Jember mulai dari Ketapang, Banyuwangi sampai Kota Pasuruan.
PT KAI sendiri hanya menjual kursi 70 persen kursi karena menerapkan penjarangan jarak penumpang (physical distancing).
Meski begitu, jumlah penumpang di hari pertama masih sepi, selain ada beberapa orang yang ditolak.
Penumpang yang ditolak, namun sudah membeli tiket, maka uang bea tiketnya akan dikembalikan 100 persen.
Mulai 12 Juni, PT KAI Daop 9 Jember mengoperasikan KA jarak jauh.
Di tahap awal, ada empat KA yang beroperasi yakni Ranggajati, Sritanjung, Tawangalun, dan Probowangi.
Pengoperasian di masa pandemi ini dengan prosedur ketat, seperti, penumpang harus menyertakan surat bebas terindikasi terpapar Virus Corona melalui tes PCR atau rapid.
Kemudian menunjukkan surat keterangan bebas influenza. Penumpang juga harus memakai masker, face-shield, dan memakai baju lengan panjang.