BERITA Surabaya Hari ini Populer: Fakta 5 Bocah Minta Diadopsi dan Taufik Monyong Diperiksa Polisi

Berikut Berita Surabaya Hari ini Populer edisi Jumat 12 Juni 2020: Fakta Kabar Viral 5 Bocah Minta Diadopsi dan Taufik Monyong Diperiksa Polisi.

Kolase Facebook
Postingan viral lima anak minta diadopsi (kiri), Taufik Monyong (kanan) 

SURYA.co.id - Sejumla berita menarik di Surabaya dan sekitarnya terangkum dalam Berita Surabaya hari ini populer edisi Jumat 12 Juni 2020.

Berita Surabaya hari ini populer meliputi terungkap fakta sebenarnya kabar viral 5 anak minta diadosi setelah ditinggal meninggal orangtua karena COVID-19.

Fakta ini berdasarkan keterangan dari Yulis, pengurus Panti Asuhan Don Bosco, Surabaya.

Selain itu, ada juga berita tentang Taufik Monyong seniman Surabaya yang viral karena menantang akan mencium mulut pasien Covid-19.

Dia pun menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim pada Senin (8/6/2020).

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Fakta kabar viral 5 bocah Surabaya minta diadopsi

Postingan adanya lima anak dari satu keluarga di Kalijudan Madya 4 No 26, Surabaya yang ditinggal meninggal dunia kedua orang tuanya karena terinfeksi virus corona. Fakta sebenarnya akhirnya terungkap, Kamis (11/6/2020).
Postingan adanya lima anak dari satu keluarga di Kalijudan Madya 4 No 26, Surabaya yang ditinggal meninggal dunia kedua orang tuanya karena terinfeksi virus corona. Fakta sebenarnya akhirnya terungkap, Kamis (11/6/2020). (Facebook)

Telanjur viral kabar 5 anak minta diadosi setelah ditinggal meninggal orangtua karena covid-19, fakta sebenarnya terungkap.

Kabar adanya 5 anak bersaudara yang sebatangkara ini seperti diunggah akun Facebook Yuniar Medita Manru. 

Dalam unggahan tersebut terlihat lima anak dan foto sebuah kartu tanda penduduk pria. 

"Papa mama meninggal krn covid 19. 5 bersaudara kandung ini nunggu diadopsi oleh para budiman," bunyi tulisan di unggahan tersebut. 

Informasinya lima anak ini dari satu keluarga warga Kalijudan Madya 4 No 26, Surabaya.

Sontak postingan tersebut mendapat bermacam respon dari warganet. Bahkan oleh netizen postingan tersebut dibagikan hingga 2.3ribu kali.

Ada yang merasa iba, tak sedikit pula yang berkomentar mengutarakan niat untuk mengadopsi ke lima anak itu.

Sementara dari postingan tersebut, terdapat informasi bahwa lima anak tersebut sempat akan dirawat di Panti Asuhan Don Bosco, Surabaya.

Terkait hal itu, Yulis selaku pengurus Panti Asuhan Don Bosco menjelaskan, berita tersebut benar adanya. 

Namun kelima anak tersebut tidak jadi dirawat lantaran tidak memenuhi syarat seleksi menitipkan anak yang ditetapkan pihak Panti Don Bosco.

 "Antara Kamis atau Jumat pekan lalu, ada seorang bapak yang tidak ada kaitannya dengan keluarga anak datang ke panti menginformasikan ada 5 anak yang ditinggal orang tuanya. Setelah kami telusuri ternyata ibunya masih sehat," kata Yulis saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).

 Lebih lanjut, Yulis menjelaskan bahwa diberitakan ibunya sudah meninggal dunia itu adalah salah.

 "Ibunya tidak meninggal tapi meninggalkan dan posisinya ada di Jogjakarta," ucapnya.

Dengan alasan tersebut, pihak panti tidak bisa merawat lantaran hak asuh masih sepenuhnya berada pada sang ibu.

 "Sebenarnya tidak masalah kalau bapak itu mau menitipkan anak-anak di panti asuhan, asal syaratnya yang datang ibunya langsung," ujarnya.

Yulis menambahkan, setelah pria tersebut mendapat penolakan dari pihak panti, kini pria tersebut tak lagi datang kembali.

"Memang kan setiap anak itu kami harus seleksi asal-usulnya, identitasnya, dan semua harus jelas.

Setelah ada yang janggal dan bapak itu dapat penolakkan dari kami, beliau juga gak datang ke panti lagi," ucapnya.

2. Taufik Monyong Diperiksa Polisi hingga Dini Hari

Tantangan seniman Surabaya, Taufik Monyong yang akan mencium mulut pasien Covid-19 berbuntut panjang. 

Taufik Monyong yang selama ini dikenal di kalangan budayawan Surabaya dan Jatim  ini menyerukan tantangannya itu dalam video yang diunggah di media sosial Facebook miliknya. 

Ada dua video, yakni  berdurasi 4 menit 45 detik yang diunggah pada Sabtu (6/6/2020) dan berdurasi 5 menit 29 detik, pada Minggu (7/6/2020).

Setelah video itu viral, Taufik Monyong pun dipanggil penyidik Polda Jatim untuk dimintai keterangan. 

Dia pun menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim pada Senin (8/6/2020).

Hal ini dibenarkan Taufik saat dikonfirmasi surya.co.id, Kamis (11/6/2020). 

Taufik Monyong mengaku diinterogasi selama berjam-jam, dan baru berakhir pada Selasa (9/6/2020) dini hari.

"Tanggal 8, itu sampai pagi, sampai jam 1 itu kan tanggal 9," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Kamis (11/6/2020).

Selama dimintai keterangan, Taufik mengaku diperlakukan sangat baik. Bahkan ia menganggap seperti sedang berdiskusi panjang dengan pihak penyidik.

"Itu penyidikannya dan penyidiknya, ngobrolnya, lebih banyak diskusi," jelasnya.

Seingat Taufik, sepanjang hari dimintai keterangan, ia hanya ditanyai enam poin pertanyaan.

"Pertanyaan opo, anggap aja 6," tuturnya.

Sejumlah pertanyaan itu, lanjut Taufik, menguliti maksud dari dua konten video yang beredar di media sosial dalam waktu yang berbeda.

Bacawali jalur independen, M.Sholeh deklarasi bersama wakilnya Taufiq Hidayat atau Taufiq Monyong di Rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh Surabaya, Kamis (14/11/2019).
Taufik Monyong saat menjadi bacawali Surabaya jalur independen dengan M.Sholeh.  Deklarasi digelar di Rumah HOS Tjokroaminoto di kawasan Peneleh Surabaya, Kamis (14/11/2019). (surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra)

Taufik mengaku salah satu video dibuat di warung kopi, dan video lainnya di Gang Setan. 

"Gang setan mengingatkan Pancasila, dan di warkop mengingatkan Soekarno," katanya.

Taufik mengungkapkan, maksud dari dua konten video yang dibuatnya itu hanya sebatas untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan melihat dan memaknai gejala pandemi Covid-19 ini.

"Intinya itu aku menyampaikan ayolah cintai pancasila, ojok gara-gara corona koen ga percaya Tuhan, manusia wes biadap, persatuan bubar, rakyat wes ga bijaksana, adil sejahteranya apa," jelasnya.

"Jadi menyampaikan itu saya itu ada contoh; persatuan bubar, nek gang-gang itu ditutup kabeh, berarti kan yek opo. Memaknai persatuannya yek opo. Ketuhanan YME itu gak ono, iko lo mati karena Corona, lah Tuhan itu yg uripkan dan mateni kok, walaupun yg dikasih tugas Izrail. Tapi apakah kamu tidak salah ngomong gitu. Kamu salah, laknat lho kamu, menganggap Izrail itu pensiun. Lho Izrail dianggap pensiun," terangnya.

Ia juga menambahkan, melalui konten video tersebut dirinya hanya bermaksud mengkritisi sejumlah elit politik yang masih mempertanyakan bahkan menolak adanya kebijakan pemerintah pusat mengenai New Normal Life.

"Wong sing tanggung jawab nang Indonesia iki sing sebenar-benarnya, tanggungjawab presiden, tapi kenapa kamu membuat begitu," lanjutnya.

"Kalau kamu tidak setuju, saya yang rakyat aja, setuju kok. Lho kamu ini kan wakil saya, DPR, gubernur, walikota, bupati. Kenapa kamu tidak setuju dengan new normal, sedangkan kita ini hakekatnya ingin normal, dodolan normal, mangan normal," tambahnya.

Rencananya Kamis (11/6/2020) siang, ungkap Taufik, dirinya diminta oleh pihak penyidik untuk datang kembali ke Mapolda Jatim.

Namun ia belum tahu pasti apakah dirinya akan diperiksa kembali atau hanya sebatas konferensi pers menyampaikan klarifikasi pada awak media.

"Tadi aku ditelpon nanti jam 1 ya mas. Ok," pungkasnya.

3. Ari Lasso Sumbang 10.000 Masker ke Pemkot Surabaya

Ari Lasso menyumbang 10.000 masker untuk penanganan COVID-19 di Surabaya. Hal itu membuat Walikota Risma sumringah dan mengjaknya mampir ke balai kota.

Ari Lasso menyumbangkan masker merah putih kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (11/6/2020).

Bantuan masker merah putih itu juga merupakan kerjasama dengan Gerakan Memakai Masker Gratis (Gemas), Ikafe Unair, bekerjasama pula dengan Pokja Wartawan Pemkot Surabaya.

Totalnya ada sepuluh ribu, seusai serah terima, Risma langsung berkomunikasi daring dengan Ari Lasso.

"Bagus sekali maskernya, idenya bagus banget.

Terimakasih juga masih ingat Surabaya,” kata Risma.

Ari Lasso diumumkan menjadi juri Indonesian Idol 2017 atau musim kesembilan di MNC Tower I, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/10/2017).
Ari Lasso diumumkan menjadi juri Indonesian Idol 2017 atau musim kesembilan di MNC Tower I, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/10/2017). (kompas.com/tri susanto setiawan)

Dalam komunikasi tersebut, Risma nampak senang sekali.

Belum usai acara serah terima, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu langsung membagikan masker merah putih tersebut kepada jajarannya di Balai Kota.

Dia meyakini, masker yang didesain dengan warna merah putih itu, dapat disukai warganya.

Apalagi, dia menyebut ini akan menjadi semangat di kota pahlawan yang tengah berjuang menyelesaikan wabah virus global ini.

"Bermanfaat banget ini dan sudah saya bagi-bagikan. Aku gak kebayang ide maskernya seperti ini," tambah Risma.

Dalam komunikasi dengan penyanyi tersohor itu, Ari Lasso mengungkapkan dirinya memang menjadi sukarelawan yang ikut membantu Gemas.

Bila kurang, Ari tak menutup kemungkinan bakal mengirimkan lagi.

Saat komunikasi itu pula, Risma meminta dia bila berkunjung ke Surabaya untuk mampir ke Balai Kota.

Saat itulah, Ari Lasso mengungkapkan keinginannya untuk makan rujak cingur.

"Siap kalau Cuma Rujak Cingur aja," kata Risma sembari tersenyum.(Tony Hermawan/Luhur Pambudi/Yusron Naufal/Putra Dewangga/Surya.co.id)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved