Virus Corona di Pasuruan

Respons Pemkab Pasuruan terkait Kritik Tajam Pansus Corona soal Penyajian Data Anggaran Covid-19

Anggota Pansus corona DPRD Kabupatgen Pasuruan mengkritik tajam penyajian data anggaran covid-19 oleh Satgas covid.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Parmin
surya.co.id/galih lintartika
Suasana rapat koordinasi Pansus corona DPRD Kabupaten Pasuruan dengan Satgas Covid-19 di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (11/6/2020). 

SURYA.co.id | PASURUAN - Anggota Pansus corona DPRD Kabupaten Pasuruan mengkritik tajam penyajian data anggaran covid-19 oleh Satgas covid.

Kritik itu dilontarkan dua anggota pansus Joko Cahyono dan Kasiman dalam dalam rapat koordinasi di gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (11/6/2020) sore.

Sedangkan Pemkab Pasuruan merespons kritik tersebut sebagai bahan perbaikan. Tetapi prinsipnya Pemkab tetap serius dalam menangani covid-19 di Kabupaten Pasuruan.

Anggota Pansus COVID-19 Joko Cahyono menilai kerangka anggaran yang disajikan Satgas dalam rapat ini tidak lebih baik daripada daftar menu yang disajikan di warung makan jalanan.

Joko, sapaan akrabnya, menilai kerangka penggunaan anggaran COVID-19 yang nilainya mencapai Rp 175 miliar ini tidak disajikan dalam kerangka secara baik dan detail.

"Ini forum penting Bung, yang kita gunakan uang negara. Datanya masih amburadul, kerangka penggunaan anggaran di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) tidak disajikan secara mendalam," kata Joko.

Politisi Partai Nasdem ini mencontohkan, ada kerangka atau rencana penggunaan anggaran yang sudah disiapkan.

Dalam data itu, disebutkan, pembelanjaan item 1, 2, 3 dan seterusnya.

"Tapi tidak dijelaskan, itu di dinas apa, berapa total anggarannya dan bagaimana pembelanjaannya. Sisanya berapa, progresnya seperti apa dan lainnya. Ini seperti daftar gundul," sambung dia.

Joko mengakui, memang tidak semua. Ada beberapa OPD yang mencantumkan nama dinasnya.

Jadi, memudahkan untuk dibaca. Tapi, parahnya, ada yang tidak disebutkan dinasnya, tiba - tiba tabel penggunaan anggarannya.

"Depot makan saja perinciannya jelas dan detail. Ayolah, jangan sampai kalah dengan data depot yang di pinggir jalan. Ini data belum fix sudah dijadikan bahan rapat," tegas Joko.

Ia mengaku sangat terkesima ketika disodori bahan rapat dengan penyajian yang seperti ini.

Joko menilai, penyajiannya ini sangat ala kadarnya. Meskipun tidak semua dinas, ada beberapa dinas yang kemungkinan lupa mencantumkan nama dinasnya.

"Saya tidak tahu apa ada problem atau bagaimana. Tapi, kalau boleh saya mengkritik, lain waktu, bahan rapat harus disusun dan dipersiapkan dengan rapi, jadi tidak terkesan ala kadarnya," urai dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved