Penyebab Tagihan Listrik Juni 2020 Bengkak: Tak Ada Subsidi Silang Listrik Gratis di www.pln.co.id

Update Penyebab Tagihan Listrik Bulan Juni 2020 Bengkak, Kontak Pengaduan di www.pln.co.id dan 123

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
Istimewa
Ilustrasi penghitungan tagihan listrik PLN bulan Juni 2020. 

SURYA.co.id - Update penyebab Tagihan Listrik Bulan Juni 2020 membengkak saat pandemi COVID-19.

Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo mengatakan, ada beberapa penyebab Tagihan Listrik Bulan Juni 2020 membengkak.

Pertama, PT PLN (Persero) melakukan perhitungan Tagihan Listrik Bulan April dan Mei dengan rata-rata penggunaan selama tiga bulan terakhir.

Oleh karenanya, tagihan listrik April dihitung dengan rata-rata penggunaan Desember 2019 hingga Februari 2020. 

Pada tiga bulan tersebut konsumsi listrik seharusnya masih belum mengalami kenaikan, sebab aturan mengenai kerja dari rumah atau work from home (WFH) belum berlaku.

Sementara pada bulan Maret, seiring dengan diterapkannya WFH, Yuddy mengatakan konsumsi listrik masyarakat mulai meningkat.

Hal tersebut mengakibatkan adanya perbedaan antara tagihan rata-rata dengan tagihan sebenarnya pada penggunaan Maret atau rekening April.

Misal saja, pada bulan Desember 2019 - Februari 2020 rata-rata tagihan listrik pelanggan sebesar Rp 1 juta, dengan demikian tagihan listrik rekening April akan dipatok menjadi Rp 1 juta.

Namun, dengan adanya peningkatan konsumsi listrik, tagihan yang seharusnya dibayarkan dan tercatat di kWh meter pelanggan adalah sebesar Rp 1,4 juta.

Maka, kekurangan bayar sebesar Rp 400.000 tersebut dimasukan ke dalam tagihan rekening Juni.

"Pada bulan Juni mulai dicatat sesungguhnya, maka di bulan Juni sudah naik. Lalu WFH terjadi kenaikan, ditambah lagi ada kwh yang belum dicatat, belum dibayar pada bulan April dan Mei ditumpukan ke bulan Juni.

Ini yang menyebabkan lonjakan tagihan listrik," tutur Yuddy, dikutip dari Kompas dalam artikel "PLN Sebut Kurang Bayar Jadi Penyebab Tagihan Listrik Bengkak, Kok Bisa?"

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, bagi pelanggan yang tidak percaya konsumsi listriknya mengalami peningkatan, pihaknya siap memberikan data pencatatan konsumsi yang telah dilakukan. 

Bagi pelanggan yang ingin mengetahui data konsumsi listrik bulanannya, dapat menghubungi contact center yakni 123 dan posko pengaduan PLN.

Selain itu, data konsumsi listrik juga dapat diakses melalui website pln.co.id dan aplikasi resmi PLN.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved