PSBB Surabaya Raya
Khofifah Ungkap Surabaya Kini Lebih Berbahaya dari Jakarta, Ini Alasan PSBB Surabaya Berakhir
Khofifah mengungkapkan angka penuluran Virus Corona atau COVID-19 di Surabaya Raya sebenarnya masih tinggi, bahkan lebih berbahaya dari Jakarta.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Tri Mulyono
Namun, untuk saat ini, Risma mengungkapkan pihaknya bakal lebih mendetailkan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan itu bakal menyeluruh, baik di pusat perbelanjaan, perhotelan, restoran hingga di bengkel.
Protokol itu dibuat ketat, sebab berakhirnya PSBB bukan berarti warga dapat bebas tanpa protokol.
Dia juga mewanti-wanti agar warganya disiplin betul menjalankan protokol itu.
"Mari kita semua taati peraturan tidak boleh ria riuh, tidak boleh seolah-olah lepas, tidak boleh, tetap harus disiplin," ungkap Risma.
Risma bakal melibatkan seluruh jajarannya untuk melaksanakan protokol kesehatan tersebut.
"Karena ini sudah detil nanti seluruh staf di OPD harus turun karena sudah detil protokolnya," kata Risma, Senin (8/6/2020).
Risma memang memastikan protokol yang pihaknya siapkan bakal mengatur secara lengkap di seluruh sektor.
Hingga terkait aturan teknis bakal diatur sedemikian rupa.
Dia meminta kepada warga dan juga semua pihak, termasuk pihak perhotelan, restoran, mal, pertokoan, perdagangan, pasar dan berbagai pihak lainnya untuk selalu menjaga protokol kesehatandengan lebih disiplin.
Beberapa contoh protokol kesehatan di masa transisi menuju new normal di antaranya:
Cara transaksi uang,
Tempat duduk di restoran
Fasilitas antara pedagang dan kasir
Penggunaan masker