Sambang Kampung
Sebelum Ada Istilah Bank Sampah, Warga RT 1/RW 3 Ketintang Sudah Aktif Memilah Sampah
"Kami sudah mulai memilah sampah sejak 2007. Tapi waktu itu belum ada istilah bank sampah," ungkap Tutik Purwanti, koordinator Bank Sampah RT 1 RW 3
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Suasana bersih terlihat di sepanjang kawasan RT 1/RW 3 Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, Surabaya.
Hampir tidak terlihat sampah yang berserakan. Selain bersih, kampung juga terlihat asri dengan sederet temanan di depan rumah-rumah warga.
Hal ini karena warga menerapkan pola hidup yang bersih, salah satunya diaplikasikan melalui bank sampah.
"Kami sudah mulai memilah sampah sejak 2007. Tapi waktu itu belum ada istilah bank sampah," ungkap Tutik Purwanti, koordinator Bank Sampah RT 1 RW 3 Kelurahan Ketintang, Surabaya, Senin (8/6/2020).
Kegiatan tersebut terus dikembangkan oleh warga, sampai pada 2010 lahirlah bank sampah yang sampai sekarang terus diaktifkan.
"Kami juga kerjasama dengan bank. Saldonya bisa untuk bayar listrik, air, transfer, dan lain-lain," ia menerangkan.
Kegiatan pemilahan dan penimbangan dilakukan dua kali dalam sebulan. Biasanya, warga datang membawa sampah dari rumah. Sayangnya, kegiatan ini diberhentikan sementara selama pandemi covid-19.
"Sampahnya macam-macam. Ada sampah botol plastik, koran, kardus, dan sebagainya. Pokoknya sampah kering," katanya.
Selain disetor ke bank sampah, sebagian diolah menjadi barang daur ulang, seperti plastik yang disulap menjadi bunga hias, kabel bekas menjadi taplak meja, dan lain-lain.
"Alhamdulillah, warga aktif dan kompak. Pokoknya, harus ada yang mengkoordinasi. Selama pandemi ini, uang bank sampah juga dibelikan disinfektan," papar Tutik.
Bahkan, RT 1 RW 3 Ketintang dinobatkan sebagai kampung kategori bidang pengelolaan sampah terbaik Surabaya Smart City 2019.
Neni Hendriani, warga RT 1 RW 3 Ketintang menambahkan, adanya bank sampah diharapkan bisa mengurangi sampah di lingkungan rumah.
"Kegiatan ini bisa mengurangi sampah yang menumpuk. Sampah di TPS juga berkurang, ini salah satu peran kami untuk pemerintah. Di samping kami mendapatkan hasil meskipun tidak banyak," ungkap Neni.
Kampung yang bersih bebas sampah, dirasa sangat penting oleh Agung Teguh Prianto, ketua RT 1 RW 3 Ketintang Surabaya.
"Kampung bersih dan sehat secara tidak langsung membuat lebih produktif karena betah ada di kampung. Berbeda kalau kampungnya kumuh," ia mengatakan.
Hal ini berpotensi menaikkan tingkat perekonomian warga. Ditambah lagi dengan adanya UMKM yang menjual berbagai produk.
"Seperti di kampung kami yang ada produk minuman lamisreh," tandasnya.
• Gairah Warga RT 1 RW 3 Ketintang Surabaya Manfaatkan Lahan Kecil Untuk Taman Toga