UPDATE Fakta Pria Potong Kelamin di Kos Surabaya, Penyebabnya Diduga Depresi, Berikut Ciri-cirinya
Berikut update fakta tentang pria potong kelamin di kamar mandi kosnya di Surabaya. Penyebabnya diduga karena depresi, kenali ciri-ciri depresi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update fakta tentang berita seorang pria potong kelamin di kamar mandi kosnya di Surabaya.
Update fakta kali ini akan membeberkan ciri-ciri seseorang mengalami depresi yang biasanya tampak dalam perilakunya sehari-hari.
Seperti diketahui, pria berinisial IS itu nekat bunuh diri diduga akibat depresi setelah Rumah Tangga nya berantakan.
IS tewas kehabisan darah karena menyayat leher di sebelah kiri, nadi sebelah kiri dan memotong alat kelaminnya.

• Pria Potong Kelamin di Kamar Mandi Kos Surabaya, Teman Sekamar Ungkap Kronologi, Ini 5 Faktanya
• Teman Ungkap Kronologi Pria Potong Kelamin, Malam Sebelumnya Sempat Bercanda, Pagi Tewas Tak Wajar
Berkaca dari kasus tersebut, ada baiknya kita mengenali ciri-ciri seseorang sedang depresi agar tragedi serupa bisa dicegah.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel '6 Ciri-ciri Depresi yang Tampak pada Aktivitas Sehari-hari', depresi adalah masalah kesehatan mental serius yang membuat perasaan seseorang jadi negatif.
Menurut American Psychiatric Association (APA), depresi dapat menyebabkan pengidapnya merasa sedih dan kehilangan minat pada banyak hal.
Depresi juga dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, sehingga aktivitas sehari-hari jadi terganggu.
Gejala depresi bisa bervariasi, mulai dari tingkat ringan sampai berat tergantung derajat kondisi pengidap.
Berikut kebiasaan sehari-hari yang bisa jadi ciri-ciri depresi:
1. Enggan keluar rumah
Beberapa pengidap depresi bisa malas keluar rumah selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Ada banyak alasan kenapa penderita depresi enggan keluar rumah. Bisa jadi alasannya karena membenci diri sendiri.
Sehingga, timbul pemikiran setiap orang yang ditemui di luar juga bakal tidak suka pada pengidap depresi. Ada juga yang disebabkan rasa lelah akut. Sehingga, fisiknya seolah tak mampu keluar rumah.
2. Merasa bersalah setiap saat
Rasa bersalah adalah perasaan yang normal, terutama saat seseorang melakukan suatu kesalahan. Namun, saat depresi, pengidapnya bisa merasa bersalah pada segala sesuatu.
Rasa bersalah tersebut bahkan bisa muncul atas kesalahan yang di luar kuasa seseorang.
Misalkan bencana alam. Penderita depresi bisa merasa bersalah karena tidak dapat berbuat banyak pada korban bencana alam.
Rasa penyesalan itu akhirnya membuat pengidap depresi merasa diri mereka tidak berharga.
3. Malas menjaga kebersihan diri
Setiap orang sehat biasanya merawat diri sendiri dengan menjaga kebersihan.
Beberapa di antaranya lewat mandi, gosok gigi, mencuci rambut, ganti pakaian, bercukur, dan perawatan tubuh lainnya.
Namun, saat depresi datang, penderitanya bisa enggan atau malas mandi dan bersih-bersih diri sampai berminggu-minggu.
Membersihkan diri bisa menjadi kegiatan menguras tenaga bagi penderita depresi, karena mereka merasa tak punya energi.
Ada juga penderita depresi yang merasa dirinya tak berharga, sehingga tidak layak untuk bersih.
4. Susah beranjak dari tempat tidur
Orang sehat biasanya membutuhkan tidur selama delapan jam setiap hari. Namun, bagi penderita depresi, delapan jam tidak cukup.
Mereka butuh tidur sepanjang hari. Seringkali saat pengidap depresi bangun tidur, mereka merasa istirahatnya belum cukup.
Mereka merasa tidak punya energi dan terus mengantuk.
5. Meyakini banyak orang membenci dirinya
Dalam hidup, terkadang ada orang yang suka dan benci pada diri kita. Pola pikir tersebut tidak berlaku bagi penderita depresi.
Mereka merasa membenci diri sendiri dan orang lain tidak ada yang menyukai mereka. Persepsi kebencian pada diri sendiri dan dari orang sekitar ini membuat orang depresi tertekan.
6. Enggan membersihkan tempat tinggal
Sama seperti mandi dan bersih-bersih diri, pengidap depresi biasanya juga emoh membersihkan tempat tinggal. Beberapa penderita depresi merasa tak layak hidup di lingkungan yang bersih.
Sikap apatis pada lingkungan sekitar dan tempat tinggal itu juga dapat menyamarkan aroma tak sedap. Ada juga pengidap depresi yang emoh bersih-bersih saat ini karena akan mengerjakannya nanti setelah depresi berlalu.
Depresi menghabiskan banyak energi emosional dan fisik, sehingga bersih-bersih tidak termasuk daftar prioritas untuk mendesak segera dikerjakan.
Ciri-ciri depresi di atas adalah gambaran umum masalah perilaku pengidap depresi. Namun, bisa jadi orang dengan kondisi berbeda atau normal juga mengalaminya.
Untuk memastikan diagnosis depresi, baiknya orang yang punya gejala depresi berkonsultasi dengan tenaga medis profesional di bidang kesehatan mental.
Dberitakan sebelumnya, seorang pria potong kelamin di kamar mandi tempatnya kos menghebohkan Surabaya.
Aksi ini membuat pria berinisial IS tersebut meregang nyawa dan meninggal, sementara jasadnya ditemukan teman sekamar.
Temas sekamar IS ungkap kronologi kejadian. Berikut lima fakta pria potong kelamin selengkapnya.
1. Kronologi
Jasad IS pertama kali diketahui oleh teman satu kosnya, Fahrul Firmansyah.
Peristiwa itu diketahui pada Jumat (5/6/2020) pagi oleh warga. Lokasi kejadian di tempat kos IS Jalan Sumberejo VII, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Fahrul tak menyangka jika IS yang semalam sempat bercanda dengannya harus meregang nyawa dengan cara tak wajar.
Fahrul, menuturkan tidak ada tanda-tanda korban IS mengalami masalah sebab IS sempat bermain game bersama.
Kanit Reskrim Polsek Pakal, Iptu Purwanto kepada Surya.co.id, semalam korban masih bercanda dan bermain game bersama Fahrul.
"Kebetulan sekamar berdua di kosan tersebut. Lalu korban dan pelapor tidur.
Saat bangun, pagi hari itu pelapor tidak mendapati korban di sampingnya.
Dicarilah sama pelapor ini. Akhirnya ketemu di kamar mandi itu," kata Iptu Purwanto, Jumat (5/6/2020) pagi.
Begitu melihat kamar mandi bersimbah darah, Fahrul tidak berani masuk lalu memanggil pemilik kos dan diteruskan ke polisi.
Hasil identifikasi, korban IS tewas diduga kehabisan darah karena menyayat leher di sebelah kiri, nadi sebelah kiri dan memotong alat kelaminnya.
2. Dugaan sementara

Diduga IS nekat bunuh diri akibat depresi setelah rumah tangganya berantakan. Dia cerai pada tahun 2017.
Korban juga tercatat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya dan dinyatakan sembuh pada tahun 2019 lalu.
Di Surabaya, korban bekerja di salah satu toko sebagai penjaga toko dan kos bersama temannya.
3. Identitas Korban
Sampai sekarang belum diketahui penyebab IS bunuh diri atau nekat melakukan hal tersebut, namun dari keterangan polisi diketahui kalau IS memang berulang kali mau bunuh diri.
IS diketahui warga pria kelahiran Diwek, Jombang, Jawa Timur. Namun kini beralamat di Bangilan, Tuban, Jawa Timur.
4. Beberapa kali coba bunuh diri
Kehidupan IS berubah total beberapa tahun lalu. Ia berkali-kali mau bunuh diri, bahkan pernah masuk ke RS Menur, Surabaya sampai kemudian dinyatakan sembuh pada 2019 lalu.
"Dari keterangan keluarga, dan keponakannya, pernah melihat korban melakukan percobaan bunuh diri pakai tali. Tapi gagal," kata Kanit Reskrim Polsek Pakal, Iptu Purwanto pada SURYA.co.id.
"Untuk motifnya masih kami dalami. Karena ada barang bukti pisau kecil atau cutter di samping tubuh korban" tambah Purwanto.
5. Layanan untuk Mencegah Bunuh Diri
Sekadar diketahui, di Indonesia ada beberapa layanan bantuan untuk mencegah bunuh diri.
Dilansir SURYA.co.id dari artikel Tribunjatim.com dengan judul: 4 Layanan Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia yang Bisa Bantu Penderita Depresi, Anda Tak Sendiri
1. Kementrian Kesehatan Indonesia
Belum banyak orang yang tahu kalau Kementrian Kesehatan di Indonesia mempunyai layanan bantuan berupa layanan pencegahan bunuh diri di nomor 500-454.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata layanan ini udah enggak lagi beroperasi sejak tahun 2014 karena dianggap tak lagi efisien.
Meskipun begitu, hal ini tetap menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya ingin berperan aktif untuk melakukan pencegahan bunuh diri di masyarakat.
2. Saveyourselves.org
Kurangnya kesadaran generasi kita terhadap pentingnya kesehatan mental membuat saveyourselves menciptakan sebuah platform konseling psikologis.
Ada 3 layanan yang ditawarkan oleh website ini, yaitu edukasi, konsultasi, dan pencegahan bunuh diri.
Tidak perlu merasa ragu untuk berkonsultasi untuk kesehatan mental kita.
Apabila mempunyai pikiran untuk melakukan bunuh diri, langsung hubungi nomor telepon pencegahan bunuh diri di saveyourselves.org.
3. Pijarpsikologi.org
Pijarpsikologi.org adalah sebuah organisasi sosial yang menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog profesional.
Ada juga layanan edukasi tentang kesehatan mental dan isu-isu psikologis lainnya.
Meskipun layanan psikoedukasi ini sedang berhenti sejenak, konsultasi online masih dapat kamu akses di website mereka.
4. Into The Light
Rentannya bunuh diri pada remaja membuat Into The Light menjadi komunitas yang dibentuk dari tahun 2013.
Into The Light, menjadi sebuah komunitas yang berfokus pada upaya pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa kepada remaja beserta populasi khusus lainnya.
Into The Light dapat dihubungi lewat Facebook IntoTheLightID, Twitter @IntoTheLightID, e-mail, maupun website-nya di intothelightid.wordpress.com.
Bagi Anda yang sedang membutuhkan bantuan untuk pencegahan bunuh diri, segera hubungi layanan bantuan di atas.
Ingatlah bahwa Anda tak sendirian dalam menghadapi depresi. (Mahardini Nur/Firman Rachmanudin/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)