Kasus Kematian George Floyd

George Floyd Dimakamkan Pakai Peti Emas, Wali Kota Berlutut dan Menangis Tersedu

Upacara pemakaman digelar besar-besaran di North Central University di Minneapolis

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Suyanto
AFP/kompas.com
Jenazah George F;oyd dalam peti emas tiba untuk upacara pemakaman di Gedung Cape Fear, Raeford, North Carolina, 6 Juni 2020 

SURYA.co.id I MINNEAPOLIS - George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal akibat dianiaya polisi dan memicu gelombang kerusahan di AS, benar-benar diperlakukan bak pahlawan.

Upacara pemakaman digelar besar-besaran, dan sampai disiarkan langsung televisi. Upacara pemakaman George Floyd baru-baru ini diadakan di North Central University di Minneapolis.

Peti jenazah yang dipakai membawanya pun istimewa. Sebuah peti berlapis emas.

Saat prosesi pemakaman, terlihat banyak tokoh dan selebriti papan atas yang hadir memberi penghormatan, di samping teman-teman Floyd dan orang-orang yang dicintainya.

Bunga-bunga bertabur di sekeliling peti emasnya, dan upacara pemakaman doa serta pidato dari Pendeta Al Sharpton. Ada juga pengumuman beasiswa baru atas nama George Floyd yang akan membantu pria dan wanita Afrika-Amerika muda yang bercita-cita menjadi pemimpin di masyarakatnya.

Ben Crump, pengacara untuk keluarga Floyd, lalu memperkenalkan para anggota keluarga Floyd ke khalayak yang ramai mendatangi pemakaman ini. CNBC kemudian memberitakan komentar yang diucapkan oleh saudara laki-laki George Floyd, Philonise.

"Kami tidur di ranjang yang sama. Main video game bersama. Pergi ke luar dan bermain sepak bola..." ucap Philonise Floyd.

Ia menambahkan bahwa saudara laki-lakinya itu memiliki beberapa nama panggilan yakni Big George, Big Floyd, Georgie Porgie - dan kebiasaan yang beragam.

"Kami membuat sandwich pisang mayones bersama. Itu adalah kekeluargaan."

Di pemakaman ini, Wali Kota Minneapolis Jacob Frey berlutut di depan peti mati George Floyd dan menangis tersedu-sedu.

Sementara itu LA Times melaporkan, di luar lokasi upacara berjejer kendaraan militer yang disamarkan oleh Garda Nasional.

Di akhir upacara pemakaman, hadirin mengheningkan cipta selama 8 menit 46 detik, sesuai durasi Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lututnya.

Setelah mengheningkan cipta selesai, para hadirin meninggalkan lokasi upacara sedangkan beberapa massa masih berdatangan ke kapel.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved