Berita Tulungagung

Separtai, Bupati Tak Lapor Polisi Soal Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk Banting Botol Bir di Pendopo

Bupati Maryoto Birowo merespons ulah anggota DPRD Tulungagung berinisial SHM yang ngamuk dan banting botol bir di pendopo, Jumat (29/5/2020) malam.

Penulis: David Yohanes | Editor: Iksan Fauzi
Kolase SURYA.co.id/David Yohanes/Istimewa
Soal anggota DPRD Tulungagung yang ngamuk dan banting botol bir di Pendopo, Bupati Tak Lapor Polisi 

SURYA.CO.ID | TULUNGAGUNG - Bupati Maryoto Birowo merespons ulah anggota DPRD Tulungagung berinisial SHM yang ngamuk dan banting botol bir di pendopo, Jumat (29/5/2020) malam.

Respon Maryoto terhadap ulah SHM lebih lunak lantaran satu partai, yakni di bawah naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Tulungagung.

Karena satu partai itu, Maryoto pun tak akan melaporkan ulah SHM yang bertindak asusila itu. 

Maryoto pun mengaku sudah dihubungi pimpinan DPRD Tulungagung.

Tingkah Tak Pantas SHM Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk di Pendopo & Tinggalkan Miras, Politisi PDIP

Botol minuman keras yang ditinggalkan anggota DPRD yang mengamuk di Pendopo Tulungagung (kiri) dan Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Botol minuman keras yang ditinggalkan anggota DPRD yang mengamuk di Pendopo Tulungagung (kiri) dan Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo. (Foto Istimewa (kiri) dan Surya.co.id/David Yohannes (kanan))

Sekadar diketahui, SHM datang ke pendopo bersama seorang kawannya berinisial YY.

Di pendopo itu, SHM marah-marah hingga membanting toples berisi kue nastar dan botol bir.

Ketika meninggalkan pendopo. SHM juga meninggalkan sebotol minuman keras ( miras) merek terkenal.

Kabar terakhir, SHM marah di pendopo dikait-kaitkan dengan rencana mutasi pejabat yang akan dilakukan Maryoto dalam waktu dekat.

Adapun atas kejadian tersebut, Maryoto Birowo mengaku tidak merasa terancam.

Maryoto juga menegaskan tidak akan melaporkan SHM, anggota DPRD itu ke kepolisian.

Alasannya, SHM dan dirinya berasal dari partai yang sama, sehingga Maryoto menyerahkan para mekanisme partai.

"Biar dibicarakan di tingkar partai dan dewan.

Saya tidak akan melapor ke polisi," terang Maryoto, Rabu (3/6/2020).

Detik-detik Anggota DPRD Tulungagung Ngamuk di Pendopo Ajak Duel Satpol PP, Ini Penyebab & Kronologi

Sebuah tingkah tak pantas SHM anggota DPRD Tulungagung ngamuk di pendopo dan meninggalkan miras sebotol. Dia diduga politisi PDIP.
Sebuah tingkah tak pantas SHM anggota DPRD Tulungagung ngamuk di pendopo dan meninggalkan miras sebotol. Dia diduga politisi PDIP. (SURYA.co.id/David Yohanes/Istimewa)

Menurut Maryoto, dirinya sudah dihubungi oleh Ketua DPRD Tulungagung sekaligus Ketua DPC PDIP Tulungagung.

Maryoto menduga, ada pihak lain yang melaporkan kejadian itu.

Lewat komunikasi informal itu, ketua dewan dan pimpinan partai ini menanyakan seputar kejadian itu.

"Dalam pembicaraan itu intinya ada tata tertib dewan dan dewan kehormatan dewan.

Akan dibawa ke sana," sambung Maryoto.

Sebagai tokoh satu partai Maryoto mengaku kecewa dengan sikap SHM.

Sebab menurutnya jika ada masalah bisa dibicarakan bersama.

Meski diakui dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan SHM.

"Sebelumnya memang jarang komunikasi.

Setelah kejadian kemarin juga belum berkomunikasi lagi," tuturnya.

Jadi perhatian partai

Logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Ilustrasi Logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) (foto: dokumentasi mbr)

Sementara Sekretaris DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Sodik Purnomo mengakui, kejadian di pendopo menjadi perhatian partainya.

Namun sejauh ini belum ada agenda khusus untuk memanggil SHM.

"Pasti menjadi perhatian, tapi belum ada agenda pemanggilan.

Biasanya mengalir saja, bisa mendadak," terang Sodik.

SHM, anggota DPRD Tulungagung dan seorang temannya, YY mengamuk di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Jumat (29/5/2020) malam.

Sebuah toples berisi kue nastar di ruang tamu pendopo pecah.

Sebuah botol bir kosong dilempar ke tengah pendopo hingga pecah berantakan.

Mereka juga meninggalkan sebotol minuman keras merek terkenal yang sudah dibuka di meja ruang tamu pendopo.

Terkait mutasi?

Ilustrasi PNS
Ilustrasi PNS (Tribunnews/Jeprima)

Informasi yang berkembang, kemarahan SHM terkait rencana mutasi yang akan dilakukan bupati.

Mutasi ini ditengarai akan memindahkan orang-orang yang selama ini di bawah perlindungan SHM.

Dikonfirmasi masalah ini, Bupati Maryoto Birowo mengaku tidak tahu latar belakang SHM ngamuk kepadanya.

Namun Maryoto mengaku sempat berbicara dengan SHM lewat sambungan telepon.

"Saya suruh tunggu karena saat itu saya sudah perempatan Samudera, kurang dari lima menit sudah sampai.

Tapi sampai sini dia sudah tidak ada," ujar Maryoto.

Maryoto mengakui akan melakukan mutasi sejumlah pejabat.

Namun Maryoto juga mengaku tidak pernah berbicara dengan SHM soal pengaturan posisi pejabat yang akan dimutasi.

Maryoto juga menegaskan, rencana mutasi tidak terpengaruh dengan kejadian ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved