Walikota Risma Marah 2 Mobil PCR Dipakai Pemprov untuk Daerah Lain, BPBD Jatim Jelaskan Alasannya
Risma marah mengetahui 2 unit mobil PCR bantuan BNPB yang ditunggu ternyata dipakai Pemprov untuk daerah lain
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah 2 mobil laboratorium mesin Polymerase Chain Reaction (PCR), bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak kunjung sampai ke Pemkot Surabaya.
Risma marah mengetahui 2 unit mobil PCR bantuan BNPB yang ditunggu ternyata dipakai Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk daerah lain, Tulungagung dan Lamongan.
Padahal Pemkot Surabaya sedang merencanakan 2 skenario besar penanganan Virus Corona atau COVID-19. Salah satunya swab masal di lokasi zona merah.
Walikota Risma meluapkan emosi kepada seseorang melalui sambungan telepon. Risma mengeklaim dirinya sendiri yang melobi atau melakukan pendekatan kepada sejumlah pihak, untuk mendapatkan Mobil PCR Tersebut.
"itu saya ngemis-ngemis, ngemis-ngemis saya," kata Risma.
Risma mengaku sampai melakukan pendekatan ke Pramono Anung dan anggota DPR RI agar mendapatkan mobil PCR tersebut.
"Saya sampe ke Pak Pramono, sampe lewat orang DPR RI, moso pak, " kata Risma.
Suara Risma mulai meninggi saat berbicara demikian.
"Nanti saya dituduh gak bisa kerja lagi, saya ndak terima, betul ndak terima, saya dibilang gak kerja sekarang apa," kata Risma sambil teriak dan menangis.
Risma juga mengaku telah mendapat konfirmasi dari BNPB.
Risma bahkan menunjukkan potongan percakapan pribadinya pada saat meminta bantuan mobil tersebut kepada BNPB pusat.
Dalam percakapan Whatsapp tersebut, Risma meminta bantuan agar Surabaya mendapatkan bantuan mobil tersebut sudah sejak beberapa waktu lalu.
Namun dia menyayangkan, mobil yang seharusnya dapat dimaksimalkan di Surabaya malah tidak bisa, lantaran digunakan di daerah lain.
Dua unit mobil itu dialihkan ke daerah Tulungagung dan Lamongan untuk sementara, Jumat (29/5/2020).
Kemarahan Wali Kota Risma bahkan sempat terekam dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @aslisuroboyo, Jumat (29/5/2020).
Dalam video tersebut, Wali Kota Risma terlihat sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.
Nada bicara Risma tak bisa menutupi bahwa Wali Kota Surabaya ini sangat marah saat tahun mobil PCR dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.
Dalam potongan video tersebut, Wali Kota Surabaya itu terdengar menyebut dua mobil itu untuk penanganan COVID-19 ( virus corona) di Kota Surabaya.
"Kalau mau memboikot jangan begitu Pak caranya. Saya akan ngomong ke semua orang," kata Risma kepada orang yang berkomunikasi dengannya melalui telepon.
"Pak...Saya tidak terima... betul saya tidak terima. Saya dibilang tidak bisa kerja. Siapa yang tidak bisa kerja sekarang. Kalau ngawur nyerobot gitu, siapa yang tidak bisa bekerja," tukas Risma lagi.
Batal Swab Masal
Lantaran dialihkan ke daerah lain, Pemkot harus membatalkan ratusan orang yang harusnya dilakukan swab.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, geramnya Risma itu lantaran Pemkot harus beberapa kali membatalkan pemeriksaan pasien karena mobil tersebut dialihkan dari Surabaya.
"Kami sangat menyesalkan itu," kata Feny.
Misalnya saja, pada Kamis (28/5/2020) kemarin, harusnya Pemkot melakukan pemeriksaan di Hotel Asrama Haji Sukolilo serta di Dupak Masigit.
Masing-masing lokasi bisa ratusan orang.
Namun ternyata mobil tersebut masih dialihkan ke daerah lain sehingga mempengaruhi jadwal jamnya.
"Ternyata mobil itu tidak datang hingga kami menunggu lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB," kata Feny.
Feny mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi kepada tim gugus tugas Pemprov Jatim agar Surabaya mendapat mobil tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan mereka yang telah ditentukan.
Sehingga, rencananya hari ini juga sudah dibuatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan di daerah Kelurahan Kali Kedinding yang berjumlah sekitar 200 orang.
Namun harus diurungkan lantaran Pemprov mengalihkan ke daerah lain.
"Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu.
Penjelasan Kepala BPBD Jawa Timur

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut, mobil PCR bantuan dari BNPB bukan dikhususkan untuk warga Surabaya, namun juga untuk tes warga terindikasi COVID-19 di daerah lain di Jawa Timur.
"Sesuai statmen kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Suban Wahyudiono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020) Melansir Kompas.com berjudul "Risma Mengamuk soal Mobil PCR, Ini Kata Kepala BPBD Jawa Timur".
Tujuan daerah tempat beroperasinya mobil laboratorium PCR, kata dia, sesuai analisa kebutuhan yang dilakukan tim rumpun kuratif.
"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," ujar dia.
Sebelum 2 unit mobil laboratorium PCR datang, pihaknya mengaku juga berkirim surat kepada BNPB tertanggal 11 Mei 2020, untuk meminta 15 unit mesin PCR untuk meningkatkan kapasitas swab pasien terindikasi Covid-19 di Jawa Timur.
Selain berkirim surat, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan dirinya selaku Kepala Pelelaksana BPBD Jatim juga menghubungi langsung Kepala BNPB Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR tersebut.
"Bahkan, sehari sebelum mobil datang, saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut," ujar dia.
Pemkot Surabaya, kata dia, juga sempat berkirim surat ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur untuk meminta layanan swab dari mobil PCR pada 22 Mei.
Namun, surat tersebut belum dibalas karena mobil laboratorium PCR baru datang pada 27 Mei 2020. (Yusron Naufal Putra/Pipit Maulidiya/Surya.co.id)