Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Mei 2020, Positif Covid-19 3258 dan Sembuh 444

Dilansir dari laman www.infocovid19.jatimprov.go.id, kasus Covid-19 di Jawa Timur masih mengalami peningkatan.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
infocovid.jatimprov.go.id
Data kasus virus corona se Jawa Timur Sabtu (23/5/2020) petang 

SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini, Sabtu 23 Mei 2020 petang.

Dilansir dari laman www.infocovid19.jatimprov.go.id, kasus Covid-19 di Jawa Timur masih mengalami peningkatan.

Hingga kini, tercatat ada 3258 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur dengan wilayah paparan terbanyak yakni Surabaya.

Langsung saja, berikut update virus corona di Surabaya dan Jatim selengkapnya.

1. Update Virus Corona di Surabaya

Kasus Perwilayah di Surabaya, Sabtu (23/5/2020)
Kasus Perwilayah di Surabaya, Sabtu (23/5/2020) (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Belum ada update terbaru dari data yang tercantum di laman www.lawancovid-19.surabaya.go id, Sabtu (23/5/2020).

Dari data hari sebelumnya, jumlah pasien Virus Corona bertambah 51 kasus.

Jumlah tersebut membuat total Kasus COVID-19 di Surabaya sebanyak 1617 kasus per Sabtu (23/5/2020) petang.

Rincian 1617 kasus di antaranya 1294 dalam perawatan, 158 pasien sembuh, dan 165 meninggal dunia.

Sementara kasus perwilayah, Surabaya Timur masih menjadi daerah dengan penyebaran kasus Virus Corona tertinggi.

Jumlah kasus COVID-19 di Surabaya Timur mencapai 582 pasien.

Sementara Surabaya Selatan 348 kasus, Surabaya utara 312 kasus.

Surabaya Pusat mencatatkan 222 kasus, sementara Surabaya Barat masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terendah, yaitu 153 kasus COVID-19.

Surabaya masih menerapkan PSBB Jilid II untuk menekan penyebaran Virus Corona hingga tanggal 25 Mei 2020 mendatang.

2. Update Virus Corona di Jatim

Data kasus virus corona se Jawa Timur Sabtu (23/5/2020) petang
Data kasus virus corona se Jawa Timur Sabtu (23/5/2020) petang (infocovid.jatimprov.go.id)

Sementara itu, data kasus virus corona se Jawa Timur mengalami perubahan.

Dari data sebelumnya, tercatat kasus virus corona mencapai 3095 kasus dan kini menjadi 3258 kasus.

Dengan demikian kasus virus corona di Jawa Timur naik 163 kasus pada Sabtu (23/5/2020).

Adapun rinciannya yakni sembuh 444 orang, dirawat 2521 orang, dan meninggal 281 orang.

Prediksi Pakar Kesehatan Unair

Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) se-Indonesia melangsungkan cuti lebaran selama dua hari untuk melakukan tes Swab PCR Corona.

Libur lebaran itu berlangsung mulai Sabtu ini (23/5/2020) dan berakhir pada Minggu (24/5/2020).

Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo mengatakan, jika BBLK libur, maka dikhawatirkan akan ada kembali penumpukan laporan kasus Covid-19.

"Jadi, jangan senang dulu karena lebaran tiba-tiba ada laporan Covid-19 di Indonesia menurun, itu keliru. BBLK libur, ya pasti menurun karena gak ada yang meriksa," kata Windhu saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).

Bahkan, Windhu memprediksi, tujuh hari setelah lebaran akan ada pelonjakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Hal itu terjadi, lantaran selama tiga hari ke depan dalam masa lebaran akan ada pergerakan manusia yang tinggi.

"Bisa meningkat dobel itu. Karena ada hutang libur laporan dan pemeriksaan spesimen yang pengerjaanya 4-6 hari setelah lebaran.

Apalagi selama lebaran ini semua saling salam-salaman, masjid-masjid sepertinya tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam. Jadi saya khawatirkan mulai nanti malam, besok, lusa itu yang sangat berisiko tinggi," ucapnya.

Menyikapi hal itu, Windhu berharap kepada pemerintah agar bisa menjamin ketersediaan reagen, suatu zat yang dijadikan bahan untuk melakukan tes Swab PCR spesimen.

"Ya kalau itu terjadi pemerintah harus lebih gencar melakukan tes massal dan memberi reagen sebanyak mungkin agar semua kasus bisa terungkap," ujarnya.

Sementara, Windhu berpesan kepada aparat kepolisan untuk bersikap lebih tegas kepada masyarakat agar prediksi lonjakan kurva Covid-19 itu bisa dipatahkan.

"Yang penting aparat harus berani, meski lebaran semua tidak boleh melonggarkan aturan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved