4 FAKTA Anggota TNI AD Tewas Dibacok Menantu yang Cemburui Istri, 'Usia Sudah Tua untuk Apa Pacaran'
Anggota TNI AD bernama Sertu Aliansyah ini tewas bersimbah darah setelah berusaha melerai pertikaian keponakannya Rusdiana (35) dan sang suami Rusdi
SURYA.CO.ID, BALANGAN - Fakta terungkap dari kasus anggota TNI AD yang tewas dibacok menantu keponakannya di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Anggota TNI AD bernama Sertu Aliansyah ini tewas bersimbah darah setelah berusaha melerai pertikaian keponakannya Rusdiana (35) dan sang suami Rusdi (39).
Dalam tragedi ini, Rusdiana juga tewas di tangan sang suami.
Berikut fakta-faktanya:
1. Berawal dari cemburu
Insiden tersebut berawal dari pertengkaran rumah tangga antara Rusdi dan istrinya, Rusdiana.
Diduga akibat rasa cemburu, pelaku menganiaya istinya.
Akibat penganiayaan tersebut, sang istri menderita sejumlah luka di tubuhnya. Bahkan sampai menyebabkannya meninggal.
Perkelahian diduga terjadi sejak waktu sahur. Keduanya sempat cekcok mulut dan berujung penyerangan yang dilakukan pelaku terhadap istri.
"Cerita dari anaknya, perkelahian sudah sejak sahur hingga pagi. Awalnya Rusdi menuduh korban berselingkuh dan ia cemburu," ucap Ketua RT 9, Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Arma.
"Rusdiana dituduh suaminya kerab sering telponan dengan lelaki lain dan pacaran. Kata Rusdiana, usianya sudah tua untuk apalagi pacar-pacaran," cerita Arma yang ia dengar dari anak korban.
"Dari percekcokan itu, Rusdi ini semakin marah dan mengambil parang. Dia sempat keluar rumah dan dikuncii pintu. Tapi Rusdi kembali masuk lewat dapur. Kemudian terjadilah penyerangan itu," ceritanya Arma lagi.
2. Anggota TNI AD mau melerai
Sementara itu, paman mereka, yakni Aliansyah yang merupakan anggota TNI, juga diserang oleh pelaku.
Diketahui, sang paman berniat melerai perkelahian tersebut, namun juga berujung maut baginya.
Sama halnya Rusdiana, Aliansyah diketahui juga menderita luka di bagian dada dan diduga mengenai parunya.
Dua korban meninggal di tangan Rusdi akibat penyerangan yang dilakukan menggunakan parang.
Kedua korban sempat dilarikan ke RSUD Balangan namun tak tertolong lagi.
3. Rusdi tak mabuk

Arma juga mengatakan kalau saat menyerang korban, Rusdi tidak dalam kodisi mabuk.
Lelaki itu dikenal tak pernah mabuk-mabukan.
Hanya saja, Rusdi kerap cemburu buta ke istrinya.
4. Sertu Aliansyah dimakamkan secara militer
Sertu Aliansyah, akibat serangan Rusdi (36) warga Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Kota Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, akan dimakamkan secara militer, Kamis (21/5/2020).
Pemakaman militer digelar di TPU Gunung Pandau, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.
Adapun pelaksananya yakni jajaran Kodim 1001/Amuntai-Balangan yang akan dipimpin Danramil Juai, Kapten Inf Tajuddin Noor sebagai inspektur upacara.
Ucapan duka pun mengalir atas kepergian almarhum Sertu Aliansyah yang merupakan anggota Kodim 1008/Tanjung tersebut.
"Pemakaman secara militer akan digelar di Paringin untuk almarhum," ucap Dandim 1001/Amuntai-Balangan, Letkol Inf Ali Ahmad Satriyadi.
• Kronologi Pengungkapan Enam Gadis Belia yang Dilacurkan dengan Kedok Panti Pijat
• Komplotan Tukang Gendam, Bermodus Warga Singapura Mau Menyumbang Pesantren
Kasus Lain di Sidoarjo 2 Kakek Saling Serang, Seorang Tewas

Di bagin lain, perkelahian berujung maut terjadi di Desa Tambakoso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jumat (22/5/2020).
Dua pria berkelahi menggunakan senjata tajam. Satu tewas di lokasi, dan satunya mengalami luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Mereka adalah Sukses, pria 56 tahun warga Jalan Kolonel Sugiono, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Lawannya, Jamin (61), asal Rungkut Tengah, Gunung Anyar, Surabaya.
Peristiwa berdarah itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB.
Jamin tewas tergeletak di jalan dengan sejumlah luka bacok akibat beberapa sabetan celurit Sukses.
"Sementara pelaku juga mengalami luka dan dilarikan ke RS Bunda di Desa Tambakrejo untuk dilakukan pengobatan," kata Wakasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Imam Yuwono usai olah TKP.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu berawal saat Sukses naik ojek untuk menjual celurit ke Desa Tambakoso. Sesampai di lokasi dia berteduh di sebuah warung karena hujan.
Di sana dia bertemu Jamin yang sedang memancing. Sukses lantas meminta tolong untuk diantarkan ke Desa Tambakoso. Tapi Jamin menolak karena sedang asyik memancing.
Sukses tersinggung, dan sempat mendorong Jamin. Dari sana mereka terlibat cekcok mulut. Jamin juga sempat memukul Sukses. Sempat terjadi pertengkaran.
"Kemudian terjadi peristiwa itu. Pelaku (Sukses) membacok korban menggunakan celurit yang dibawanya. Korban tewas di lokasi," lanjut Imam.
Mendapat laporan itu, petugas langsung ke lokasi. Selain mengevakuasi korban, petugas juga melakukan olah TKP.
Ada sejumlah barang bukti diamankan. Termasuk sebuah celurit, sandal jepit, topi, tas ransel berisi pancing, helm, dan motor Honda Beat.
• 4 Fakta Habib Umar Assegaf dan Asmadi Satpol PP Surabaya Berdamai Seusai Cekcok di Pos PSBB
• Nyaris Bentrok, Pedagang Payakumbuh Ngamuk dan Buka Paksa Blokade Jalan Masuk Pasar
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Dua Korban Penganiayaan Tewas di Kabupaten Balangan, Polisi Dalami Motif