Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 20 Mei, Kasus COVID-19 Naik, Warga Sidoarjo Terima Bantuan
Di Surabaya terjadi peningkatan 60 kasus dan Jatim terjadi peningkatan 91 kasus.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut update Virus Corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) Rabu 20 Mei 2020.
Peta penyebaran Virus Corona di Surabaya dan Jatim masih menunjukkan tren peningkatan.
Di Surabaya terjadi peningkatan 60 kasus dan Jatim terjadi peningkatan 91 kasus.
Data peningkatan kasus COVID-19 berikut didasarkan pada situs resmi Pemkot Surabaya yaitu lawancovid-19.surabaya.go.id.
Sementara data peningkatan di Jatim, berdasarkan pada situs resmi Pemprov Jatim yaitu infocovid19.jatimprov.go.id.
Simak update Virus Corona di Surabaya dan Jatim Rabu (20/5/2020) berikut.
Update Virus Corona di Surabaya
Terhitung sejak Selasa (19/5/2020) hingga Rabu (20/5/2020) pukul 06.00 WIB jumlah kasus Covid-19 di Surabaya mengalami tambahan kasus sebanyak 60 kasus.
Tambahan tersebut membuat total pasien positif Virus Corona di Surabaya semula Selasa (19/5/2020) berjumlah 1109 kasus menjadi 1169 kasus pada Rabu (20/5/2020).
Dari jumlah tersebut, 889 pasien sedang dalam masa perawatan, 142 pasien dinyatakan sembuh, sementara 138 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Tercatat 2 pasien sembuh dan 6 pasien meninggal dunia.

Sementara update per wilayah, Surabaya Timur masih menjadi wilayah dengan penyebaran kasus Virus Corona tertinggi yaitu 394 pasien.
Surabaya Selatan 261 kasus, Surabaya Utara 229 kasus, Surabaya Pusat mencatatkan 167 dan Surabaya Barat masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terendah, yaitu 118 kasus COVID-19.
Rungkut masih menjadi kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi yaitu 121 kasus.
Update Virus Corona di Jawa Timur
Jumlah tambahan kasus di Jatim berkurang dibandingkan 5 hari lalu.
Jumlah kasus Virus Corona di Jatim hingga hari ini Rabu (20/5/2020) berjumlah 2372 Kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1746 pasien sedang dalam masa perawatan, sebanyak 387 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 230 pasien dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara itu, PSBB Surabaya Jilid II masih terus berjalan hingga tanggal 25 Mei 2020 mendatang.
Penerapan status PSBB bisa kembali diperpanjang apabila beberapa indikator keberhasilan yang ada di Permenkes 9 tahun 2020 tak dapat tercapai.
PSBB Malang Raya juga telah dimulai sejak Minggu (17/5/2020).
Bantuan untuk Warga Sidoarjo di Tengah Wabah COVID-19, Mulai Cair

Sekitar 30 persen dana desa dialokasikan untuk
selama tiga bulan.
"Angkanya bervariasi, tapi jika diprosentase ada 30 persen dana desa diambil untuk BLT," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin di sela acara penyaluran BLT kepada 99 warga Desa Ketimang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Selasa (19/5/2020).
Dalam kesempatan ini, Nur Ahmad juga mengimbau masyarakat agar bersabar bila belum mendapatkan bantuan. Dipastikan, semua yang membutuhkan bakal menerima bantuan.
"Jangan kuatir tidak mendapatkan bantuan selama masa pandemi Covid-19 kali ini. Banyak bantuan yang akan diberikan. Bantuan tidak hanya dari dana desa saja. Namun masih banyak sumber bantuan lainnya. Seperti Bantuan Sosial Tunai (BST) maupun bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementrian Sosial RI," urainya.
Selain itu, juga ada bantuan sembako dari Pemerintah provinsi, dari Kabupaten Sidoarjo, dan sejumlah pihak lainnya.
Menurutnya, ada sekitar 60 persen dari jumlah KK (Kepala Keluarga) yang ada di Kabupaten Sidoarjo akan menerima bantuan. Dirinya menginstruksikan data penerima bantuan lebih transparan dan akuntabel.
Diharapkan, data tersebut dapat dipampang di kantor desa. Dengan begitu akan dapat diketahui siapa saja penerima bantuan selama ini.
"Datanya harus transparan ditaruh dibalai desa sehingga masyarakat dapat melihat," ucapnya.
Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial RI (Kemensos) juga cair mulai Selasa (19/5/2020). Sudah disalurkan kepada ribuan keluarga di kabupaten Sidoarjo yang terdampak pandemic Covid-19.
Total kuota penerima BST untuk wilayah kabupaten Sidoarjo sebanyak 44.742 Kepala Keluarga (KK). Mekanisme penyaluran BST Kementerian Sosial RI kerjasama dengan PT. Kantor Pos Indonesia dan HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara) . Targetnya sebanyak 26 ribu KK sudah menerima BST sebelum hari raya Idul fitri 1441 H/2020.
Data penerima BST yang masuk di PT. Pos Indonesia cabang Sidoarjo saat ini berjumlah 39.095 KK, sisanya sekitar 5.647 KK sedang dalam proses revisi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo dan sudah diajukan perubahannya ke Kemensos RI.
Kepala Kantor Pos Indonesia cabang Sidoarjo, Isnian Adiwijaya mengatakan pada penyaluran perdana ini ada dua kecamatan yaitu kecamatan Buduran dan kecamatan Sidoarjo.
“Untuk kecamatan Sidoarjo kita salurkan melalui dua tempat, pertama di Kantor Pos yang berada di Jl. Sultan Agung No. 50 melayani 15 desa dan sisanya di balai desa Lebo. Sedangkan untuk wilayah kecamatan Buduran ada tiga tempat yaitu di desa Damarsih, desa Entalsewu dan desa Sidokerto. Targetnya sebelum Idul fitri sudah tersalurkan 26 ribu penerima”, kata Isnian.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin minta kepada petugas yang menangani penyaluran dana BST agar memberi kelonggaran bagi penerima yang kondisinya sakit.
Jika ada warga penerima yang berhalangan hadir karena sebab sakit petugas diminta untuk mengantarkan bantuan kerumahnya. Warga dan petugas juga dihimbau agar selama proses penyaluran wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Saya minta agar pada saat pendistribusian bantuan BST nanti memberi kelonggaran, jika memang ada penerima BST tidak bisa hadir karena sakit maka petugas dari kantor Pos bisa mengantarkan ke rumahnya langsung. Dan selama proses penyaluran wajib menerapkan protokol kesehatan”, ujar Nur Ahmad.
Untuk mempermudah pendataan ditingkat desa Wabup Sidoarjo juga minta kepada para kepala desa agar membuat data para penerima bantuan dan nama-nama tersebut dipasang di kantor balai desa. Tujuannya untuk mempermudah pendataan dan meminimalisir penerima bantuan ganda.
“Kepala desa bisa membuat daftar penerima bantuan dan ditempelkan dipapan yang ada di kantor balai dasa, tujuannya untuk mempermudah pendataan dan menghindari penerima ganda”, lanjutnya.
Warga yang menerima BST akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp. 600.000 selama tiga bulan dimulai bulan April, Mei dan Juni. Penyaluran bulan mei ini merupakan jatah bulan april.
Penerima BST merupakan data yang diperoleh dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Penerima BST syaratnya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain dari pemerintah pusat, seperti bantuan PKH, Kartu Sembako, Pakat Semabako, BPNT (Bantun Pangan Non Tunai) dan juga tidak terdaftar sebagai penerima program kartu Prakerja. (M Taufik/Pipit Maulidiya)