Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim Senin 11 Mei, Positif 1491, Puncaknya Dipredksi Mei
Persebaran Covid-19 di Jawa Timur masih menunjukkan tren peningkatan hingga hari ini meskipun PSBB telah diberlakukan.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Seperti yang kita ketahui, PSBB Surabaya Raya telah diperpanjang hingga tanggal 25 Mei mendatang
Penerapan status PSBB bisa kembali diperpanjang apabila beberapa indikator keberhasilan yang ada di Permenkes 9 tahun 2020 tak dapat tercapai
Update Virus Corona di Jatim, Lewati Jumlah Kasus Jabar
Kasus virus corona di Jatim juga masih menunjukkan tren peningkatan.
Usai mendapatkan tambahan kasus harian terbanyak se-Indonesia, Jatim kini masih mencatatkan tambahan kasus yang signifikan
Dilansir dari situs pemprov Jatim, infocovid19.jatimprov.go.id jumlah terkini dari Virus Corona di Jatim berada pada angka 1491 kasus
Jumlah ini memiliki selisih sebanyak 16 kasus dengan catatan yang ada di situs pemerintah pusat, yaitu 1507 kasus
Jumlah terkini dari Virus Corona di Jatim kembali menjadi provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak kedua di Indonesia
Sebelumnya, Jatim berada di posisi ketiga dibawah Jawa Barat
Rincian 1491 kasus yang ada di Jawa Timur adalah 1098 pasien sedang dalam masa perawatan, 224 pasien telah dinyatakan sembuh sementara 149 pasien telah dikabarkan meninggal dunia
Sementara itu, dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, hanya kabupaten Sampang yang menjadi satu-satunya zona hijau
Sampang diketahui tidak memiliki satupun kasus positif Virus Corona, sementara Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur telah memiliki setidaknya satu kasus
3 daerah di Jatim yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik telah menerapkan status Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB)
Jumlah daerah yang menerapkan kasus PSBB kemungkinan bisa bertambah apabila usulan PSBB Malang Raya segera diterapkan
Peneliti Unair Prediksi Pertengahan Mei Jadi Puncak Corona
Dosen Biostatistika dan Kependudukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hari Basuki Notobroto, memperkirakan virus corona di Indonesia akan mencapai puncak pada pertengahan Mei 2020 ini dan kemudian turun.