Virus Corona di Sidoarjo

Anggota DPR RI Minta Gubernur Khofifah Indar Parawansa Turun ke Sidoarjo Bantu Penanganan COVID-19

Anggota DPR RI Rahmat Muhajirin meminta, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk turun langsung membantu penanganan COVID-19 di Sidoarjo

Penulis: M Taufik | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.Tribunnews.com/M Taufik
Anggota DPR RI Minta Gubernur Khofifah Indar parawansa Turun ke Sidoarjo Bantu Penanganan COVID-19 

SURYA.co.id | SIDOARJO – Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Rahmat Muhajirin meminta, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk turun langsung membantu penanganan COVID-19 di Sidoarjo.

Alasannya, ada beberapa hal yang mengakibatkan penanganan virus Corina atau COVID-19 di Kota Delta kurang maksimal.

Menurut Rahmat Muhajirin, penanganan COVID-19 di Sidoarjo masih banyak kekuarangan.

Bukan hanya kurang maksimal, tapi disebut Rahmat Muhajirin banyak yang kurang tepat. Sehingga jumlah penyebarannya terus bertambah meski sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sidoarjo

“Banyak penanganan yang belum tepat. Carut-marut di beberapa sisi. Mulai dari penanganan pasien, pencegahan penyebaran, hingga penanganan terhadap warga terdampak pandemi ini,” kata Rahmat, Senin (4/5/2020).

Tentang penanganan pasien, disebut dia dalam hal tenaga medis dan fasilitas rumah sakit juga masih kurang. Salah satunya, pasien COVID-19 ditangani di rumah sakit yang juga menangani pasien-pasien dengan keluhan lain.

“Kenapa tidak dibuat tempat khusus. Ada beberapa tawaran tempat isolasi juga sejauh ini belum dimanfaatkan. Tapi menurut saya, harusnya dibuat tempat khusus untuk penanganan pasien COVID-19 dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah,” lanjutnya.

Dicontohkan kawasan GOR Sidoarjo. Di sana sudah ada sejumlah gedung, tinggal ditambahi AC duduk kemudian dipasangi bedeng-bedeng dari galvalum untuk skat dan penataan alat medisnya. Parkirannya luas, akses mudah, dan tempat itu dirasa aman karena pagarnya lengkap serta bisa menjadi lokasi steril untuk sementara.

Kritik Rahmat Muhajirin juga ada pada penanganan pasien PDP dan ODP di Sidoarjo. Selama ini dirasa kurang maksimal, sampai ada PDP dan ODP keluyuran, dan sejumlah persoalan lain.

Lebih parah tentang upaya pencegahan terhadap penyebaran virus ini. Kendati sudah diterapkan PSBB Sidoarjo, disebutnya sangat kurang sehingga dirinya pun pesimistis PSBB ini akan berhasil jika terus-terusan seperti ini.

“Lihat saja, aktivitas masyarakat masih sangat banyak di luar. Pasar-pasar masih buka, dan sebagainya. Saya pesimistis ini akan berhasil. Kecuali pemerintah dan pihak terkait segera bertindak lebih baik, cermat, dan tegas,” ujar politisi Gerindra tersebut.

Rahmat mengakui, pemerintah juga tidak mudah dalam hal ini. Jika memaksa masyarakat bertahan di rumah, tentu harus mencukupi semua kebutuhannya. Belum lagi pertimbangan perekonomian dan sebagainya.

Dalam hal pembagian bantuan untuk warga kurang mampu dan warga terdampak, dari laporan yang diterima olehnya, juga sejauh ini banyak sekali persoalan di Sidoarjo. Aduan paling banyak adalah, warga tidak berhak tapi malah menerima bantuan, dan sebaliknya yang tidak berharak malah dapat bantuan dari pemerintah.

Belum lagi tentang bantuan untuk pekerja informal, UMKM dan warga terdampak lain. Sejauh ini juga diketahuinya masih carut-marut.

“Memang tidak mudah. Apalagi, ada beberapa persoalan lain di pemerintahan Sidoarjo. Makanya, saya berharap dan saya meminta kepada Gubernur Khofifah untuk turun langsung ke Sidoarjo. Membantu penanganan COVID-19 di sini, supaya lebih maksimal,” kata Rahmat.

Persoalan apa di pemerintahan Sidoarjo ? menurut Rahmat, kondisi sekarang ini masih ada kaitannya dengan peristiwa OTT Bupati nonkatif Saiful Ilah. Setelah peristiwa tangkap tangan itu, kondisi pemerintahan belum stabil, belum lagi persoalan-persoalan politik di dalamnya. Terus, tiba-tiba ada persoalan besar Virus Corona.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved