Virus Corona di Tulungagung

Satgas Penanggulangan Covid-19 Berlakukan Karantina Wilayah di Desa Jabalsari Tulungagung

Karantina wilayah ini digagas Satgas Penanggulangan Covid-19, bersama Kepala Desa Jabalasari dan para Kades sekitarnya

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/david yohannes
Spanduk peringatan rawan covid-19 dipasang di Jalan Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Kamis (23/4/2020). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung resmi memberlakukan karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol.

Kebijakan ini diambil, karena terjadi penularan Covid-19 yang dianggap massif di desa ini.

Pelaksanaan karantina wilayah ini digagas Satgas Penanggulangan Covid-19, bersama Kepala Desa Jabalasari dan para Kades sekitarnya, Kamis (23/4/2020) di Kantor Kecamatan Sumbergempol.

Menurut Waka Polres Tulungagung, Kompol Yoghi Hadisetiawan, karantina wilayah efektif diberlakukan besok, Jumat (24/4/2020).

“Hari ini kami masih inventarisasi berapa titik yang perlu dijaga, peralatan apa saja yang dibutuhkan,” terang Yoghi, usai pertemuan.

Nantinya setiap akses ke desa ini akan dijaga petugas gabungan TNI, Polisi dan Satpol PP.

Yoghi memperkirakan, setiap hari ada 60-70 anggota polisi yang disiagakan di desa ini.

Pada tahap awal, Kepala Desa melakukan sosialisasi kepada warganya.

“Hari ini masih persiapan, sementara Kades sudah diperintah untuk melakukan sosialisasi,” sambung Yoghi.

Karantina wilayah ini nantinya mengatur seefektif mungkin, agar warga Desa Jabalsari tidak keluar desa.

Demikian juga sebaliknya, warga dari luar desa juga tidak diperbolehkan masuk.

Dengan cara ini diharapkan penularan virus corona bisa diputus.

Masih menurut Yhogi, nantinya akan dilakukan pemisahan warga yang dianggap punya risiko tinggi.

Mereka di antaranya adalah para manula dan warga dengan penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes, gagal ginjal dan penyakit kronis lain.

Karena itu RSUD dr Iskak dan Dinas Kesehatan akan melakukan rapid test massal, untuk memetakan warga yang sehat dan yang positif.

“Yang manula kita serahkan ke anggota keluarganya yang sehat agar dijaga. Kalau misal ada anaknya yang positif, harus dipisahkan,” tegas Yoghi.

Selama karantina wilayah ini warga yang positif Covid-19 akan diisolasi di sebuah gedung SD yang sudah dipersiapkan.

Pemkab juga akan menjamin logistik selama karantina wilayah melalui dapur umum.

Karantina wilayah diberlakukan sampai penularan sudah bisa diputus.

Sebelumnya Satgas Penanggulangan Covid-19 memetakan klaster baru di desa Jabalsari.

Dari hasil rapid test, sekurangnya ada 14 warga yang menunjukkan hasil reaktif.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved