Asal Usul Bonek Mania, Suporter Militan Tim Sepak Bola Persebaya Surabaya
Bonek bahkan tidak hanya bergerak mendukung klub kecintaan mereka, namun sudah merambah ke kegiatan sosial
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Siapa yang tidak penasaran dengan terbentuknya komunitas pecinta tim sepak bola, salah satunya Bonek Mania.
Bonek adalah suporter militan tim sepak bola Persebaya Surabaya.
Bonek bahkan tidak hanya bergerak mendukung klub kecintaan mereka, namun kini sudah merambah ke kegiatan sosial, misalnya saja komunitas Bonek Peduli.
Melansir Artikel ini Kompas.com dengan judul "Bonek, Sebuah Identitas Kultur Sepak Bola Surabaya"
Bonek adalah sebuah akronim dari bondo nekat atau jika dalam istilah Indonesia-nya menjadi modal nekat.
Istilah itu menjadi sebuah gambaran bagaimana pendukung militan ini totalitas dalam memberikan suport kepada tim kesayangan.
Namun, selama perjalanannya, kata Bonek perlahan mengalami pergeseran makna menjadi sebuah identitas suporter Persebaya Surabaya.
Bahkan, kini muncul istilah mbonek, sebutan untuk kegiatan untuk pergi memberikan dukungan langsung kepada Persebaya Surabaya saat bertanding.
Jika ditelisik, ada sekelumit cerita menarik pada awal mula penjulukan Bonek kepada pendukung Persebaya Surabaya.
Seusai mengalahkan Persija Jakarta pada Pekan 33 Liga 1 2019 dengan skor 1-2 suporter menyambutan Tim Persebaya Surabaya di Surabaya. (Official Persebaya)
Pendukung Persebaya Surabaya tidak langsung menamai diri mereka sebagai Bonek. Bonek baru lahir pada medio musim 1987, sangat jauh dari eksisnya Persebaya Surabaya yang berdiri pada tahun 1927.
Banyak versi mengenai awal mula mana Bonek ini muncul. Namun, semua merujuk pada saat kompetisi Perserikatan musim 1987-88.
Saat itu, Persebaya berhasil lolos ke babak 12 besar untuk melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno Senayan.
Pada zaman itu, bukanlah hal yang biasa suporter tamu ikut mengawal perjuangan tim kebanggan saat berntanding di kandang lawan.
Namun, suporter Persebaya Surabaya yang terlanjur tenggelam dalam euforia dengan mantap mengawal perjuangan Bajul Ijo.