Virus Corona di Sidoarjo
Pemkab Sidoarjo Akan Mengkaji Dampak Sosial Ekonomi PSBB di Sidoarjo
Pemkab Sidoarjo segera menghitung dampak sosial ekonomi sebagai langkah persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Eben Haezer Panca
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
SURYA.co.id | SURABAYA - Pemkab Sidoarjo segera menghitung dampak sosial ekonomi sebagai langkah persiapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menjelaskan penerapan PSBB Sidoarjo memang efektif untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona (Covid-19) dan semua SOP akan berjalan efektif karena akan diikuti pemberlakuan sanksi untuk pelanggar.
Namun untuk mendukung penerapan PSBB tersebut, Pemkab Sidoarjo harus menyiapkan stimulus ekonomi kepada masyarakat yang terdampak penerapan PSBB Sidoarjo.
"Kami akan berhitung apakah persiapan kita cukup untuk PSBB," ucap Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (19/4/2020).
Pemkab Sidoarjo juga akan membahas apakah akan memberlakukan PSBB secara penuh ataukah hanya sebagian, khususnya di 14 kecamatan yang sudah terkonfirmasi ada pasien positif Covid-19.
"Itu yang harus kita hitung saat ini, karena makin luas makin banyak juga yang harus kita persiapkan," lanjutnya.
Cak Nur menjelaskan saat ini Pemkab Sidoarjo sudah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 114 miliar dan masih ada potensi untuk dinaikkan Rp 84 miliar lagi.
"Kita hitung lagi masih membutuhkan kenaikan atau tidak, sambil kita komparasikan bantuan dari pusat dan provinsi," kata Cak Nur.
"Kita juga sudah melakukan langkah stimulus ekonomi dengan meringankan pajak, dan membebaskan retribusi itu kalau ditotal bisa senilai Rp 400 miliar," lanjutnya.
Cak Nur menjelaskan, dalam penerapan PSBB ini dampak yang paling berat memang dampak sosial ekonominya karena banyak pabrik dan perusahaan yang tidak bisa beroperasi.
"Untuk itu kita menunggu surat ibu Gubernur ke tingkat pusat dulu sembari kita menyiapkan lebih detail lagi teknisnya," pungkasnya.