Menjelang 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H, Berikut 5 Persiapan untuk Menyambut Bulan Suci Penuh Ampunan
Menjelang 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H, ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan umat islam untuk menyambut bulan suci tersebut. Apa Saja?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Menjelang 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H, ada beberapa persiapan yang bisa dilakukan umat islam untuk menyambut bulan suci tersebut.
Seperti diketahui, jadwal awal puasa 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H menurut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah berpeluang sama.
NU dan Muhammadiyah diperkirakan akan sama-sama menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 2020 atau 1441 H jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020.
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan juga harus mempersiapkan lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa.
• Cara dan Bacaan Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Berikut Jadwal Puasa Ramadhan 2020
• Keutamaan Bulan Ramadhan 1441 H/2020 Ceramah Ustadz Somad, Satu-satunya Bulan yang Disebut Alquran
Dengan mempersiapkan lahir dan batin, diharapkan umat muslim dapat fokus untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah agung lainnya.
Lalu apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan?
Berikut ulasannya dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Seorang Muslim Menyambut Ramadhan, Perbanyak Istigfar & Siapkan Ilmu'
1. Bekal ilmu
Membekali ilmu terkait bulan Ramadhan amat utama agar ibadah selama bulan Ramadhan bermanfaat, mendatangkan pahala, dan tidak asal-asalan.
Seperti ucapan dari Umar bin Abdul Aziz,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).
Ilmu bulan Ramadhan dapat diperoleh dengan mengikuti kajian ilmu mengenai bulan Ramadhan.
Ilmu dipentingkan sebelum beramal. Hal tersebut merupakan syarat diterimanya amal setelah ikhlas adalah mutaba'ah, yang berarti benar dan sesuai dengan syariat dan sunnah.
Sebagaimana hadis yang terkenal dan menjadi kaidah dari Imam Bukhari,