Patung di Kelenteng Tuban Runtuh
5 Fakta Patung Raksasa Kong Co Kwan Sing Roboh di Tuban, Terungkap Video Roboh Berlangsung Kilat
Belakangan beredar video patung raksasa setinggi 30 meter itu roboh ampak berlangsung kilat alias cepat.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID, TUBAN - Berikut lima fakta patung Kong Co Kwan Sing yang roboh di Tuban, Kamis (16/4/2020).
Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen berada di kawasan ibadah Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban.
Belakangan beredar video patung raksasa setinggi 30 meter itu roboh ampak berlangsung kilat alias cepat.
Berikut 5 Fakta Terbaru Robohnya Patung Raksasa di Tuban
1. Tidak Ada yang Aneh Sebelumnya
Menurut petugas BPBD Tuban, awalnya tak tampak kejanggalan dari patung tersebut.
Namun, tiba-tiba, patung dewa berukuran raksasa itu roboh dan hanya menyisakan rangka dan bagian pedang.
Tak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian itu. Sebab, kelenteng ditutup terkait pencegahan virus corona.
Video patung dewa roboh ini juga tersebar di media sosial, salah satunya twitter.
2. Warga Mendengar Suara Angin
Salah satu warga sekitar kelenteng, Endang, mengaku mendengar suara yang sangat keras saat patung roboh.
"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung brughhh, seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, saat menceritakan bangunan patung Kong Co roboh.
Dijelaskan saksi lain, Jaman (55), saat itu memang tidak ada tanda apa-apa, patung dewa tiba-tiba saja roboh.
Meski demikian, material patung yang roboh tidak sampai menimpa permukiman warga sekitar.
"Patung runtuh di dalam kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," ujar Jaman yang tinggal di belakang kelenteng.
3. Anggaran Rp 1,5 Miliar

Polisi yang mendatangi lokasi kemudian memagari sekitar patung dengan police line.
Hingga kini belum diketahui penyebab pasti robohnya patung raksasa itu.
Patung dewa raksasa setinggi 30 meter di Tuban itu baru dibangun pada tahun 2016.
Patung yang diklaim terbesar di Asia Tenggara diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada tahun 2017.
Pembangunan dewa perang di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar.
Pacca-roboh, patung dewa perang di Klenteng Kwan Sing Bio hanya menyisakan kerangka beton yang masih berdiri tegak.
4. Klenteng ditutup

Robohnya patung dewa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena klenteng tersebut ditutup selama pandemi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Saat ini, lokasi masuk klenteng masih ditutup.
Pihak kemanan yang berjaga mengatakan penutupan atas perintah atasan.
Tak hanya pengunjung. Bahkan petugas kepolisian pun belum diperkenankan masuk melakukan penyelidikan.
Hak tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Tuban, AKB Geng Wahono.
Menurutnya saat mendengar laporan robohnya patung dewa raksasa, anggotanya segera bergerak ke lokasi.
Namun demikian, petugas tidak diperbolehkan masuk ke area lokasi patung runtuh.
5. Polisi Tidak Boleh Masuk

Petugas hanya berada di luar kelenteng, karena pagar masuk masih ditutup berdasarkan perintah pengurus.
"Kita tidak boleh masuk, masih ditutup," ujar Geng.
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, hanya material patung saja yang runtuh.
"Korban jiwa nihil," ungkap perwira pertama tersebut.
Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung tersebut.
"Entah itu karena material badan patung yang sudah banyak bercampur dengan air dan terjadi endapan atau apa, sehingga terus rontok, itu yang masih kami dalami," ujar dia.