Virus Corona di Sidoarjo

Physical Distancing di Sidoarjo Kurang Berhasil, Warga Sering Bergerombol dan Keluyuran

Puncak pandemi Covid-19 di Sidoarjo diperkirakan sampai 15 April 2020. Melihat kondisi sekarang ini, prediksinya makin panjang, bisa sampai Jumi 2020

Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
M Taufik
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji saat mengecek APD untuk petugas dan relawan di Posko Covid-19 Sidoarjo. 

"Petugas terus melakukan patroli. Setiap ada kerumunan langsung dibubarkan. Tapi ternyata, sebagian masyarakat belum sadar. Setelah diobrak, mereka kembali lagi. Tetap berkerumun lagi," kata Sumardji.

Jalanan di Sidoarjo juga terbilang masih ramai sepanjang waktu. Warung, tempat ngopi, tempat nongkrong, dan sebagainya terlihat masih banyak aktivitas.

Sebagian masyarakat seolah tak peduli. Padahal, berkerumun atau bergerombol itulah yang menjadi penyebab terus bertambahnya pasien Covid-19 di Sidoarjo.

Sekarang ini, Polresta Sidoarjo juga sedang berusaha memaksimalkan Posko Relawan Covid-19 yang tersebar di semua desa. Harapannya, petugas dan relawan di semua posko bisa ikut melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu, petugas dan relawan posko juga harus bisa cepat mengatasi peristiwa yang terjadi. Seperti ada orang meninggal mendadak dan sebagainya, mereka yang berada di garda terdepan sebagai penolong.

"Semua posko kita beri APD berupa baju asmat, sepatu boat, thermo gun, sarung tangan, masker, helm dan pelindung mata agar mereka merasa aman saat bertindak," ujar kapolres.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved