Virus Corona di Sidoarjo

Physical Distancing di Sidoarjo Kurang Berhasil, Warga Sering Bergerombol dan Keluyuran

Puncak pandemi Covid-19 di Sidoarjo diperkirakan sampai 15 April 2020. Melihat kondisi sekarang ini, prediksinya makin panjang, bisa sampai Jumi 2020

Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
M Taufik
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji saat mengecek APD untuk petugas dan relawan di Posko Covid-19 Sidoarjo. 

SURYA.CO.ID I SIDOARJO -

Jumlah pasien Covid-19 di Sidoarjo terus bertambah. Lonjakan angkanya terbilang cukup tinggi di banding hari-hari sebelum.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sidoarjo, Syaf Satriawarman, ada beberapa hal penyebab terus meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Delta.

"Kemarin dalam sehari ada penambahan 10 pasien positif. Itu hasil swap yang dilakukan enam hari lalu. Mereka dari pasien PDP naik level menjadi positif, dan ada pasien dari Surabaya," kata dokter Syaf, Senin (13/4/2020).

Angka PDP dan ODP juga terus bertambah. Termasuk jumlah pasien positif maupun PDP yang meninggal dunia, juga semakin hari semakin banyak.

"Kunci utama menghentikan penyebaran virus adalah physical distancing. Hal ini yang menjadi kendala di Sidoarjo," jelasnya.

Selama ini, diakui masih banyak masyarakat keluyuran. Bahkan di warung-warung kopi dan berbagai tempat juga masih banyak warga bergerombol.

"Padahal, yang bahaya itu orang tanpa gejala (OTG) yang berkeliaran. Mereka membawa virus, menyebarkannya tanpa terasa," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, Dinkes Sidoarjo memprediksi puncak pandemi Covid-19 di Sidoarjo terjadi kisaran 15 April 2020. Tapi melihat kondisi sekarang ini, prediksinya pun semakin panjang. Dinkes memperkirakan, pandemi Covid-19 di Sidoarjo bisa sampai Juni 2020 atau lebih.

"Prediksi dulu itu jika physical distancing berjalan baik. Nah sekarang dengan kondisi seperti ini, kayaknya bisa sampai Juni mendatang," ujar Syaf.

Terkait upaya penanganan pasien, disebutnya sejauh ini peralatan dan perlengkapan di Sidoarjo masih aman. APD, ruang isolasi, dan sebagainya masih memadai.

Beberapa rumah sakit rujukan sudah menambah ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Sekarang total jumlahnya mencapai 62 tempat isolasi.

RSUD Sidoarjo saja, sekarang memiliki 17 ruang. Jika dibutuhkan, rencananya satu lantai rumah sakit milik Pemkab itu bakal dipakai semua untuk tempat isolasi.

Namun yang lebih penting, physical distancing harus benar-benar diterapkan dengan baik. Polisi dan sejumlah pihak terus melakukan penertiban. Tapi jika kesadaran masyarakat masih kurang, tentu upaya pemerintah atau aparat juga sia-sia.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, tidak menampik kondisi itu. Diakuinya, masih banyak warga berkerumun di warung-warung dan sebagainya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved