Virus Corona di Trenggalek
Warga Binaan Rutan Trenggalek Tergerak Bikin Masker untuk Penanganan Covid-19
Masker ini kami buat agar warga binaan bisa ikut berperan dalam penanganan Covid-19.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I TRENGGALEK -
Meski hidup di balik terali jeruji besi, tak membuat warga binaan pasrah atau berpangku sebelah tangan. Mereka justru tergerak hatinya saat pagebluk Virus Corona melanda wilayahnya.
Narapidana perempuan di Rumah Tanahan (Rutan) Kelas IIB Trenggalek yang memiliki ketrampilan menjahit justru terbersit hatinya untuk membikin masker karena masyarakat sulit mendapatkan dan harganya mahal.
Surya.CO.ID yang memiliki kesempatan berkunjung melihat dari dekat, mereka menjahit masker. Bahkan napi perempuan itu tampak sibuk dengan mesin jahit. Ada yang bagian memotong kain spunbond aneka warna untuk dibikin masker.
Kelangkaan masker dan harga yang tinggi di pasaran membuat para napi ini tergerak untuk berkarya. Mereka berniat memproduksi sebanyak mungkin masker untuk dijual dengan harga yang manusiawi.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Trenggalek, Zainal Fanani, mengatakan ada lima orang napi wanita yang membuat masker saban hari.
Mereka memanfaatkan salah satu area di blok tahanan wanita untuk membuat kerajinan. Di sana, ada enam mesin jahit dan obras.
Tiga orang bertugas menjahit, sementara dua lainnya bertugas mengemas.
"Masker ini kami buat agar warga binaan bisa ikut berperan dalam penanganan Covid-19," kata Fanani.
Pembuatan masker ini sudah berjalan lebih dari sepekan. Saban hari, para napi perempuan bisa membuat total 60 biji masker.
Satu biji masker dijual seharga Rp 3.000. Jauh lebih murah dibanding harga masker-masker yang ada di pasaran saat ini.
"Di luar juga langka. Kalau pun ada, harganya mahal. Makanya kami inisiatif untuk membuat ini," sambungnya.
Sejak memproduksi masker, Fanani mengaku, banyak pesanan yang masuk. Bahkan, pesanan dari luar kota.
Namun, pihaknya saat ini fokus pada kebutuhan di dalam. Baik dalam Rutan, maupun dalam wilayah Trenggalek.
"Utamanya kami buat untuk ke perawat dan petugas kesehatan," ucapnya.