Virus Corona di Madiun

Kisah Sarno, Pasien Positif Covid-19 yang Berhasil Sembuh Bersama Keponakan, Cucu, dan Besannya

Setelah sembuh dan dibawa pulang, keluarga dan tetangga menyambutnya dengan tangan terbuka. Meski demikian, ia harus menjalani karantina mandiri

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/rahadian bagus
Sarno, pasien positif corona yang berhasil sembuh usai menjalani perawatan di RSUD dr.Soedono Kota Madiun 

“Saya dirawat bersama keponakan. Sedangkan cucu saya dirawat dengan utinya, besan saya,” katanya.

Selalu berpikir positif

Selama sepuluh hari menjalani perawatan di ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD dr. Soedono Madiun, Sarno melakukan berbagai hal untuk mengisi waktu dan tidak stres.

Setiap hari, tim medis secara rutin melakukan pengecekan dan mengontrol kesehatannya. Di antaranya, memeriksa suhu badan, tensi darah, dan menanyakan keluhan yang dirasakan selama menjalani perawatan.

“Selama diisolasi, saya juga tidak mengalami gejala sakit. Saya juga tidak punya riwayat penyakit,” katanya.

Ia sadar, apabila ia stres daya tahan tubuh atau imunnya akan turun dan bisa menyebabkan sakit. Oleh sebab itu, ia selalu berusaha berfikir positif dan tidak mengandai-andai dengan hal yang bisa memberatkan pikiran.

"Yang penting itu, sepanjang pikiran kita sehat, semuanya pasti sehat. Tetapi, kalau pikiran kita sudah membayangkan yang tidak-tidak, itu akan menjadikan kita tidak sehat. Itu yang saya hindari, makanya saya tetap sehat,” jelasnya.

Agar tidak bosan di ruang isolasi, setiap hari ia selalu berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan ponsel smartphonenya. Melalui ponselnya ia bisa menyapa dan berkomunikasi dengan keluarganya di aplikasi whatsapp grup.

Melalui grup WA, ia kerap melempar kuis pertanyaan berhadiah kepada anggota keluarganya yang berada di grup. Kalau ada yang bisa menjawab dengan benar akan diberi hadiah berupa pulsa.

“Saya biasanya ngasih tebak-tebakan yang mudah. Ini kan untuk hiburan. Saya ingat saat itu memberikan tebakan soal perbedaan yang mencolok pada diri saya setelah keluar dari rumah sakit. Kalau ada yang berhasil jawab dikasih hadiah pulsa,” ujarnya.

"Jawabnya apa, kumis dan jenggot saya bertambah panjang," kata Sarno sambil tertawa.

Ia mengaku melalui metode sederhana itu ternyata bisa membentuk fikiran positif. Sarno juga tidak mempedulikan berita yang berkembang di masyarakat.

Dia selalu meyakinkan keluarganya agar tidak perlu khawatir dengan kondisinya selama dirawat di rumah sakit.

Berbeda dengan dirinya, keponakan yang berusia sekitar 40 tahun, menggunakan waktu luang di ruang isolasi untuk jogging dan makan makanan yang sehat. Selain itu juga selalu berpikir positif dan selalu berdoa.

Setelah hampir dua pekan dirawat di ruang isolasi, Sarno bersama keponakan, serta cucunya kembali menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan negatif.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved