Virus Corona di Pamekasan

191 Napi Lapas Pamekasan Dapat Pembebasan Asimilasi, Tahap Pertama Bebaskan 35 Napi

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pamekasan, Madura mengasimilasi sebanyak 191 Narapidana

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: irwan sy
Lapas Pamekasan
35 Napi yang siap dipulangkan saat bersujud di halaman dalam Lapas Pamekasan, Madura, Kamis (2/4/2020). 

SURYA.co.id | PAMEKASAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pamekasan, Madura mengasimilasi sebanyak 191 Narapidana. Tahap pertama asimilasi ini, 35 napi sudah dipulangkan, Kamis (2/4/2020).

Keputusan asimilasi dan pemulangan napi tersebut berdasarkan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asmilasi dan Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak serta Kepmenkumham Nomor M.HH.19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.

Para napi ini langsung sujud syukur di dalam halaman Lapas Pamekasan setelah dinyatakan berhak menerima asimilasi. Sebab melalui progam ini mereka bisa kembali pulang ke kampungnya masing - masing.

Kepala Lapas Pamekasan M Hanafi melalui Kasi Binadik Lapas Pamekasan, Rudi Kristiawan, mengatakan ada sekitar 30 ribu Narapidana se-Indonesia yang akan menerima Asimilasi.

Namun, untuk Lapas Pamekasan, kata dia, dari 1.078 Napi yang ditahan di lapas tersebut, terdapat sekitar 191 Napi yang mendapatkan Asimilasi.

Tahap pertama asimilasi ini, dia mengaku akan memulangkan sebanyak 35 Napi.

Selain itu, menurutnya, sisa napi dari 191 yang mendapatkan asimilasi tersebut juga akan dipulangkan.

Namun pemulangannya akan dilakukan secara bertahap sembari disiapkan surat keputusan Asimilasinya.

"Pemberian Asimilasi ini dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, Kementrian Hukum dan HAM mengeluarkan Permenkumham no 10 tahun 2020, bagi Narapidana yang sudah menjalani setengah masa pidananya, dan dalam pengajuan integrasi 2/3 masa tahanan dan memenuhi syarat, maka Napi tersebut bisa menerima Asimilasi," kata Rudi kepada TribunMadura.com.

Rudi juga mengungkapkan, kalau Asimilasi dan Integrasi napi tersebut tanpa dipungut biaya (Gratis) dan para Napi yang dipulangkan akan tetap diawasi oleh petugas.

"Proses Asimilasi dan Integrasi para napi semuanya tidak dipungut biaya sepeserpun atau gratis, dan mereka semua harus Lockdown di rumah masing - masing yang bertujuan mencegah penyebaran COVID-19 dan keberadaan mereka di rumah tetap diawasi oleh petugas Lapas dan Kejaksaan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved