Virus Corona di Surabaya

Mitigasi Corona ke Kampung, Bappeko Surabaya Bagikan 154 Alat Semprot Disinfektan

Sebanyak 154 alat penyemprot disinfektan disediakan Pemkot Surabaya untuk 154 kelurahan di Surabaya. Distribusi alat-alat tersebut dilakukan oleh LPMK

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahro
Penyerahan alat penyemprotan desinfektan ke kelurahan di Surabaya 

SURYA.co.id | SURABAYA — Konsolidasi pencegahan agar virus corona covid-19 tak semakin meluas terus dilakukan Pemkot Surabaya.

Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya membekali setiap kelurahan dengan alat penyemprot disinfektan beserta paket perlindungan petugas penyemprot. 

Sebanyak 154 alat penyemprot disinfektan disediakan untuk 154 kelurahan di Surabaya. Distribusi alat-alat tersebut dilakukan oleh LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan). 

“Kami koordinasikan berdasarkan wilayah Surabaya Barat, Timur, Tengah, dan Selatan. Alhamdulillah, sudah 80 persen alat-alatnya diambil kemarin. Harusnya hari ini semua sudah diambil,” kata Ketua Forum Komunikasi LPMK Kota Surabaya, Moch Unsi Fauzi, Minggu (30/3/2020).

Fauzi mengatakan, alat-alat dari Bappeko itu langsung digunakan oleh para anggota LPMK  di kelurahan. Mereka memastikan semua RW telah terkover semprotan disinfektan

“Pagar rumah. Gang-gang. Pos kamling. Juga di dalam rumah. Semuanya kami semprot disinfektan. Tidak boleh ada yang ketinggalan,” katanya.  

Bappeko tak hanya memberikan alat penyemprot. Tapi juga kacamata, masker, jas hujan sebagai pelindung, dan cairan disinfektan yang bisa dicampur dengan air biasa hingga puluhan liter. 

“Cairan disinfektannya cukup untuk semua kampung di satu kelurahan,” katanya. 

Fauzi mengatakan, bantuan paket alat penyemprot disinfektan dari Bappeko itu sangat berguna bagi warga Kota Surabaya. Sebab, setiap kampung kini terus berusaha melakukan mitigasi mandiri terhadap wilayahnya. Namun, banyak yang tidak memiliki peralatan memadai. 

“Dengan bantuan alat ini, warga bisa lebih aktif melakukan pencegahan corona,” katanya. 

Fauzi mengatakan, problem kampung dalam melakukan mitigasi mandiri terkait pencegahan corona covid-19 adalah pada kesadaran masyarakat. Sebagian besar tidak menganggapnya serius sampai kemudian ada petugas yang turun ke lapangan. 

Karena itu, dengan adanya paket alat penyemprotan disinfektan dari Bappeko, LPMK bisa sekaligus sosialisasi betapa virus corona covid-19 adalah penyakit mematikan yang berbahaya dengan kemampuan penyebaran yang begitu masif.

“Warga kampung itu butuh diyakinkan. Tak bisa cuma dengan sosialisasi. Harus juga dengan mendemonstrasikan pekerjaan. Karena itu, paket bantuan ini bisa membuat kita lebih mudah menyadarkan warga untuk menjaga protokol pembersihan diri dan keluarga dengan cuci tangan dan menggunakan masker. Serta protokol menjaga kampung dengan salah satunya semprotan disinfektan ini,” katanya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved