Virus Corona di Jatim
UPDATE 8 Pasien Positif Virus Corona di Jatim Sembuh, Ahli Virologi Sebut Bisa Kebal 1-2 Tahun
Data terbaru mengungkap ada delapan pasien yang sebelumnya positif virus corona kini sembuh. Ini berarti mengurangi jumlah pasien positif di Jatim.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kabar baik mewarnai upaya penanggulangan virus corona di Jawa TImur.
Data terbaru mengungkap ada delapan pasien yang sebelumnya positif virus corona kini sembuh.
Ini berarti mengurangi jumlah pasien positif di Jatim yang hingga Jumat (27/3/2020) tercatat ada 66 kasus.
Sementara total pasien dalam perawatan (PDP) sebanyak 267 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) bertambah menjadi 3.781 orang.
Sedangkan yang meninggal bertambah 1 orang di Kabupaten Kediri, sehingga menjadikan total korban meninggal positif covid-19 di Jatim menjadi 4 orang.
“Yang dinyatakan sembuh hari ini ada tambahan 1 orang. Sehingga yang sembuh di Jatim total ada 8 orang dari 66 kasus,” jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (27/3/2020).
Khofifah memastikan, untuk percepatan penanganan covid-19 di Jawa Timur pihaknya menambah rumah sakit rujukan.
Hari ini ada sebanyak 8 rumah sakit yang bergabung dalam jaringan rumah sakit rujukan di Jatim.
Sehingga total ada 73 rumah sakit rujukan dengan penyediaan bed perawatan sebanyak 1.882 dengan 645 ruang isolasi.
“Semalam kita juga sudah bagikan rapid test sebanyak 9.580 alat ke 65 rumah sakit rujukan. Dan sebanyak 7.020 alat rapid test dibagi ke Dinas Kesehatan kabupaten kota,” kata Khofifah.
Akan tetapi rata-rata rumah sakit belum melakukan rapid test karena masih melakukan persiapan para tenaga medis untuk yang melakukan rapid test.
4 Pasien di Sidoarjo Sembuh

Sebaran virus Corona (Covid-19) di Sidoarjo memang terus meluas. Tapi di sisi lain, ada kabar gembira terkait penanganan pandemi virus Corona di Sidoarjo.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Syaf Satriawarman, sekarang ini sudah ada empat pasien yang sembuh dan semua sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Empat pasien itu berasal dari beberapa kecamatan berbeda.
"Yang jelas, dua pasien sebelumnya dirawat di RSUD Sidoarjo dan dua lainnya sebelumnya dirawat di RS Mitra Keluarga Waru," kata dokter Syaf, Jumat (27/3/2020).
Ketika menjalani perawatan di rumah sakit, empat pasien itu statusnya PDP. Usai menjalani serangkaian perawatan, mereka dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Setelah dipulangkan ke rumah, empat pasien itu tetap dipantau sampai 14 hari ke depan.
"Setelah 14 hari, jika mereka benar-benar sehat, akan dikasih surat keterangan sehat," lanjutnya.
Namun, jika yang bersangkutan tidak membutuhkan surat keterangan itu, pihaknya juga tidak memaksa.
Di sisi lain, Dinkes Sidoarjo baru saja menerima 600 rapid test Corona dari Pemerintah Pusat yang disalurkan lewat Dinkes Jatim.
Alat itu, untuk tahap pertama bakal difungsikan untuk pasien Covid-19 berstatus PDP. Selanjutnya untuk memeriksa orang-orang dalam statis ODP atau yang dalam pengawasan.
"Pemeriksaan bakal dilakukan door to door atau langsung ke rumah-rumah," lanjut dokter Syaf.
Kendati demikian, Dinkes Sidoarjo sendiri juga sudah memesan sekira 600 rapid test. Namun, pesanan menggunakan uang APBD Sidoarjo itu belum datang hingga sekarang.
Sidoarjo sendiri sudah mengalokasikan dana sekira Rp 30 miliar untuk penanganan Covid-19. Uang itu termasuk untuk membeli rapid test, APD, alat untuk tenaga medis dan berbagai perlengkapan penanganan pasien.
Pasien Sembuh Bisa Kebal

Apakah mereka yang telah sembuh dari Covid-19 menjadi kebal terhadap virus corona?
Dilansir dari New York Times, jawabannya adalah benar, asalkan telah memenuhi syarat.
Garis pertahanan pertama tubuh terhadap virus menular adalah antibodi yang disebut imunoglobulin M.
Tugasnya adalah tetap waspada di dalam tubuh dan mengingatkan seluruh sistem kekebalan tubuh terhadap pengganggu seperti virus dan bakteri.
Berhari-hari dalam infeksi, sistem kekebalan memurnikan antibodi ini menjadi tipe kedua, yang disebut imunoglobulin G, dirancang dengan indah untuk mengenali dan menetralkan virus tertentu.
Perbaikan mungkin memakan waktu hingga satu minggu, baik proses dan potensi antibodi akhir dapat bervariasi.
Beberapa orang membuat antibodi penawar yang kuat terhadap infeksi, sementara yang lain meningkatkan respons yang lebih ringan.
Antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi beberapa virus seperti polio atau campak, memberikan kekebalan seumur hidup.
Tetapi antibodi terhadap virus corona yang menyebabkan flu biasa bertahan hanya satu sampai tiga tahun.
Sebuah studi pada kera yang terinfeksi dengan virus corona menunjukkan bahwa setelah terinfeksi, kera menghasilkan antibodi penawar dan melawan infeksi lebih lanjut.
Tetapi tidak jelas berapa lama monyet, atau orang yang terinfeksi virus, akan tetap kebal.
Menurut ahli virologi di University of Texas Medical Branch, Vineet D. Menachery, kebanyakan orang yang terinfeksi selama epidemi SARS, virus yang hampir sama dengan virus corona baru, yang disebut SARS-CoV-2, memiliki kekebalan jangka panjang yang berlangsung delapan hingga 10 tahun.
Orang yang telah terinfeksi virus corona mungkin memiliki kekebalan yang bertahan setidaknya satu hingga dua tahun.
"Selain itu, kami tidak dapat memprediksi," kata Menachery dikutip dari kompas.com.
Ahli mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York, Florian Krammer mengatakan, bahkan jika perlindungan antibodi berlangsung singkat dan orang-orang menjadi terinfeksi kembali, "pertarungan kedua" dengan virus corona kemungkinan akan jauh lebih ringan daripada yang pertama.
Ia mengatakan, bahkan setelah tubuh berhenti memproduksi antibodi penawar, sebagian dari sel memori kekebalan dapat mengaktifkan kembali respons secara efektif.
"Anda mungkin akan membuat respons kekebalan yang baik sebelum Anda menjadi gejala lagi dan mungkin benar-benar menumpulkan jalannya penyakit," kata Dr. Krammer.
Antibodi yang dikumpulkan dari tubuh mereka yang telah pulih dapat digunakan untuk membantu mereka yang berjuang melawan Covid-19.
Pada Selasa (24/3/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyetujui penggunaan plasma dari pasien yang pulih untuk mengobati beberapa kasus parah.
Sehari sebelumnya, Gubernur Andrew M. Cuomo mengumumkan bahwa New York akan menjadi negara pertama yang mulai menguji serum dari orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 untuk mengobati mereka yang sakit parah.
"Ini adalah uji coba untuk orang-orang yang berada dalam kondisi serius, tetapi Departemen Kesehatan Negara Bagian New York telah mengerjakan hal ini dengan beberapa agen perawatan kesehatan terbaik New York, dan kami pikir itu menunjukkan hasil," kata Cuomo.
• VIDEO Baim Wong Disemprot Disinfektan Gara-gara Nekat Keluar Rumah, Paula Verhoeven Sakit Hati
• BIODATA Wander Luiz, Penyerang Persib yang Positif Virus Corona, Karir Redup di Vietnam Kini Berjaya
• Terapkan Physical Distancing, Jalan Siti Fatimah Binti Maimun Gresik Ditutup saat Malam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien yang Sembuh dari Corona Bisa Jadi Kebal asalkan Memenuhi Syarat"