Siswi SMP di Gresik Ciptakan Alat Pengusir Tikus Sawah Bertenaga Surya

Alat bernama TekTikus atau Teknologi Anti Tikus itu bekerja menggunakan energi surya, untuk mengeluarkan suara ultrasonik y

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
PENEMU PENGUSIR TIKUS - Dua siswi SMP Islamic Qon menjajal alat pengusir tikus di area persawahan Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jumat (21/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  •  Clarissa Haura Putri Budiono dan Furaidah Al-Haditsa, siswi SMP Islamic Qon Gresik Kota Baru (GKB) Gresik menciptakan inovasi alat pengusir hama tikus sawah TekTikus. Teknologi Anti Tikus itu bekerja menggunakan energi surya, mengeluarkan suara ultrasonik yang membuat tikus tidak berani mendekati tanaman padi.
  • Ide alat ini terinspirasi kasus petani memasang aliran listrik di sawah untuk mengusir tikus. Cara tersebut dapat mengancam keselamatan petani
  • Inovasi ini menjadi angin segar bagi petani

 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gresik, Jawa

Timur, berhasil menciptakan inovasi alat pengusir hama tikus sawah yang ramah lingkungan. 

Alat bernama TekTikus atau Teknologi Anti Tikus itu bekerja menggunakan energi surya, untuk mengeluarkan suara ultrasonik yang membuat tikus tidak berani mendekat ke tanaman padi petani.

Baca juga: Petani Lamongan Ditemukan Tewas Kesetrum Listrik Jebakan Tikus di Sawah Miliknya

Mereka adalah Clarissa Haura Putri Budiono dan Furaidah Al-Haditsa, siswi SMP Islamic Qon Gresik Kota Baru (GKB) yang berada di balik pembuatan alat tersebut.

Usir Hama Tikus

Inovasi ini menjadi angin segar bagi petani. Hama tikus selama ini menjadi salah satu penyebab utama turunnya hasil panen padi di sejumlah wilayah di Gresik.

TekTikus memiliki sistem kerja sederhana. Alat ini memanfaatkan panel surya untuk mengisi daya baterai. 

Energi tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan suara ultrasonik yang mampu mengusir tikus ketika mendekati tanaman padi.

Baca juga: Pria Gayam Bojonegoro Ditemukan Tewas di Sawah Milik Pamannya Usai Tersengat Jebakan Tikus

Clarissa Haura Putri Budiono mengungkapkan, ide awal alat ini terinspirasi dari banyaknya kasus petani memasang aliran listrik di area sawah untuk mengusir tikus.

Cara tersebut dinilai berbahaya dan dapat mengancam keselamatan petani.

"Daripada menggunakan listrik, kami muncul ide untuk membuat alat tidak menggunakan alat listrik, tetapi menggunakan sinar matahari. Sistem kerja mengusir tikus dengan suara ultrasonic yang tidak didengar manusia, tapi didengar tikus, membuat tikus tidak nyaman nanti ada penangkapnya juga," ujar Clarissa Haura Putri Budiono.

Apresiasi dari Kepala Desa Gredek

Inovasi dari siswa SMP ini juga mendapat apresiasi dari Muhammad Bahrul Ghofar, Kepala Desa Gredek.

Ia menyebut selama ini para petani sudah mencoba berbagai cara untuk mengendalikan hama tikus, mulai dari gropyokan, menggunakan racun tikus, hingga menembak. Yang masih eksis adalah rumah burung hantu (Rubuha).

Dengan hadirnya TekTikus, Ghofar berharap populasi tikus di persawahan bisa ditekan sehingga hasil panen padi meningkat dan kesejahteraan petani membaik.

"Inovasi adik-adik SMP ini bisa dimaksimalkan, ke depan kita maksimalkan," jelasnya.

ihak sekolah menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang diterapkan SMP Islamic Qon, yang mendorong siswa untuk berinovasi sejak dini.

Tujuannya adalah menciptakan karakter ilmuwan muda yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved