Perbedaan Antiseptik dan Desinfektan untuk Bunuh Kuman & Virus, Lengkap dengan Cara Membuatnya
Berikut Perbedaan Antiseptik dan Desinfektan untuk Bunuh Kuman & Virus, Lengkap dengan Cara Membuatnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
- Mencuci tangan. Profesional medis menggunakan antiseptik untukmembersih tangan dari berbagai mikroorganisme penyebab penyakit.
- Membasmi kuman di membran mukosa atau organ internal. Antiseptik dapat diaplikasikan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Zat ini juga dapat membantu mengobati infeksi di area tersebut.
- Membersihkan kulit sebelum operasi. Antiseptik juga dapat diaplikasikan pada kulit sebelum segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.
- Mengobati infeksi kulit. Anda dapat membeli antiseptik OTC untuk mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan luka.
- Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut. Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Antiseptik juga terdiri dari berbagai variasi seperti berikut:
- Klorheksidin dan biguanida yang biasa digunakan pada luka terbuka dan saluran kandung kemih.
- Larutan antibakterial untuk membantu mengobati luka dan luka bakar.
- Peroksida dan permanganat yang sering digunakan dalam obat kumur antiseptik dan luka terbuka.
- Turunan fenol terhalogenasi yang biasa digunakan dalam larutan pembersih dan sabun.
Beberapa antiseptik mengandung bahan kimia kuat yang dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar jika diaplikasikan pada kulit tanpa diencerkan terlebih dahulu.
Bahkan, penggunaan antiseptik berlebihan juga bisa mengakibatkan dermatitis kontak iritan.
Kita juga harus menghindari penggunaan antiseptik OTC untuk luka serius seperti:
- Cedera mata
- Gigitan manusia atau hewan