Sudah Renta dan Akan Dilengserkan KKB Papua, Berikut Jejak Aksi Teror Goliat Tabuni Panglima TPNPB
Sudah Renta dan Akan Dilengserkan KKB Papua yang Lebih Muda, Berikut Jejak Aksi Teror Goliat Tabuni Panglima TPNPB.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Panglima TPNPB
ttd
Gen. Goliath N. Tabuni
NRP. 7312.00.00.00.
Diberitakan sebelumnya, TNI mulai mencium akan terjadi perpecahan lagi di KKB Papua karena perebutan kekuasaan di jajaran Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Hal ini diungkapkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi.
Dax menduga saat ini KKB Papua sedang berebut untuk melengserkan panglima TPNPB yang masih dipegang oleh Goliat Tabuni (GT).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Perebutan Posisi Panglima Tertinggi Diduga Jadi Alasan Pergerakan Sejumlah KKB ke Tembagapura'.
Dax menyebut kalau Goliat Tabuni saat ini sudah berumur dan tak sekuat dulu, itulah yang menyebabkan KKB Papua berusaha untuk menggesernya.
"Sebenarnya GT sudah cukup berumur dan secara fisik tidak lagi sekuat dulu.
Namun, ketokohannya GT masih cukup berpengaruh bagi generasi di bawahnya.
Kedudukan GT yang sudah semakin renta dijadikan peluang bagi pimpinan yang ada dibawahnya untuk menggeser GT," kata Dax, di Jayapura, Kamis (19/3/2020).

KKB Papua yang bergeser ke Tembagapura adalah kelompok pimpinan Lelagak Telenggen (LT), Militer Murib (MM), Selcius Waker (SW), dan Gusbi Waker (GW).
Sedangkan wilayah Tembagapura merupakan wilayah operasi KKB Papua pimpinan Jhony Botak.
Menurut Dax, Tembagapura yang di dalamnya ada kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), dianggap KKB bisa menaikan pamor, sehingga peluang menjadi pimpinan tertinggi TPNPB sangat terbuka.
"Saat ini isu Tembagapura sedang memanas dan mereka berharap itu bisa menaikkan nama mereka sehingga keberadaan GT bisa semakin dilupakan," kata dia.
"Bisa jadi pergerakan KKB Papua ke Tembagapura untuk menggeser kedudukan GT yang selama ini kita dengar sebagai Panglima Tertinggi TPNPB," sambung Dax.
Beberapa informasi mengenai pergerakan KKB Papua ke Tembagapura juga dianggap sebagai sebuah propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.