Keampuhan Avigan, Obat Flu Jepang Atasi Virus Corona Terkuak, 4 Hari Pasien Positif Jadi Negatif

Ramai dikabarkan Favipiravir atau Avigan, obat flu dari Jepang mampu mengatasi virus corona yang berkembang. Begini keampuhannya!

Editor: Musahadah
www.pharmaceutical-technology.com
Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan asal Jepang, produsen obat flu Avigan yang diakui efektif atasi virus corona. 

Melalui konsumsi favipiravir, tim medis berharap virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu tidak sampai berkembang di tubuh pasien.

Sumber dari kementerian kesehatan Negeri "Sakura" mengungkapkan, Avigan itu tidak efektif jika gejala yang dialami pasien sudah parah.

"Kami memberikan Avigan 70-80 pasien. Namun, tidak terlalu bekerja dengan baik ketika virusnya sudah berkembang dalam tubuh," terang dia kepada Mainichi Shimbun.

Pejabat anonim itu mengatakan, mereka juga sempat melakukan studi menggunakan kombinasi obat HIV antiretrovirals lopinavir dan ritonavir.

Pada 2016, Tokyo sempat menyediakan stok favipiravir sebagai pengobatan darurat untuk menangkal virus Ebola yang berkembang di Guinea.

Penggunaan favipiravir, yang awalnya hanya diperuntukkan mengobati flu, membutuhkan persetujuan khusus dalam skaal besar.

Si sumber menerangkan, mereka bisa mendapat persetujuan lebih cepat pada Mei.

"Namun jika hasilnya tertunda, izinnya juga tertunda," kata dia.

Amerika Serikat Uji Klinis Vaksi mRNA-1283

Sebelumnya, penemuan vaksin corona dengan kode mRNA-1273 mulai diujicobakan kepada 45 orang di Amerika Serikat (AS), Senin (16/3/2020).

Sekelompok sukarelawan yang berisi 45 orang mendapat suntikan vaksin ini di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.

Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.

Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.

Waktu selama itu diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.

Uji coba pertama pada manusia ini didanai oleh Institut Kesehatan Nasional untuk menghindari pemeriksaan yang biasanya dilakukan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved