VIRAL KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Bakar Gereja GKII, Kapolda Sebut Mereka Terkutuk

Viral sebuah kabar yang mengungkap aksi keji KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Membakar Gereja GKII, Kapolda Sebut Mereka Terkutuk.

Kolase Facebook TPNPB dan IST/Kompas
Ilustrasi: VIRAL KKB Papua Lekagak Telenggen & Joni Botak Bakar Gereja GKII, Kapolda Sebut Mereka Terkutuk 

SURYA.co.id - Viral sebuah kabar yang mengungkap aksi keji kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua berani membakar gereja.

Kabar viral itu menyebut kalau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen & Joni Botak membakar gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Sinai, Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura.

Melansir dari Antara, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengatakan pembakaran gedung gereja GKII Kampung Opitawak itu dilakukan oleh KKB Papua pada Kamis, 12 Maret 2020.

Semenjak terjadi kontak tembak dengan aparat TNI dan Polri, KKB Papua diketahui menjadikan gedung gereja itu sebagai pos untuk bersembunyi dari kejaran aparat.

Gabungan 5 Kelompok KKB Papua Tak Ada Apa-apanya Dibanding Lodewijk Mandatjan, Tujuannya Juga Beda

Jadi Senjata Andalan KKB Papua untuk Serang TNI-Polri, Begini Spesifikasi Senapan AK-47 dan AR-15

4 Anggota KKB Tewas Setelah 2 Hari Baku Tembak Lawan TNI/Polri, Ini Identitas & Fakta-Faktanya

"Gereja tersebut sebelumnya ramai dikunjungi oleh masyarakat Kampung Opitawak untuk melakukan berbagai kegiatan ibadah.

Tapi sudah beberapa pekan belakangan semenjak KKB Papua menebar teror di wilayah tersebut, masyarakat akhirnya harus mengalah" kata AKP Hermanto.

Dari foto yang beredar, terlihat bangunan gereja GKII Jemaat Sinai, Kampung Opitawak tersebut hanya menyisakan rangka atap yang masih terlalap api.

Juga terlihat seseorang laki-laki mengenakan kalung noken motif merah biru berada di dekat lokasi gedung gereja yang sedang terbakar itu.

AKP Hermanto mengatakan, KKB Papua yang beberapa waktu terakhir memasuki kampung-kampung di sekitar Kota Tembagapura tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Kelompok bersenjata itu kemudian mengancam masyarakat untuk menjadikan gedung gereja sebagai markas pertahanan mereka.

Karena alasan itu pula, warga Kampung Opitawak dan kampung-kampung di sekitar itu seperti Banti 1, Banti 2 dan Kimbeli meminta aparat TNI dan Polri untuk mengevakuasi mereka ke Timika.

Menanggapi kabar viral tersebut, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw belum bisa mengonfirmasi kebenarannya.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Beredar Kabar KKB Bakar Gereja di Tembagapura, Ini Respons Kapolda Papua'.

"Kalau dia (KKB Papua) sampai membajar gereja itu menunjukan tingkah laku kekejaman, kekerasan manusia itu (KKB Papua), kalau ada ya, tapi saya pikir itu hoaks," ujar Paulus Waterpauw, di Jayapura, Selasa (17/3/2020).

Meski belum bisa membenarkan kabar tersebut, Waterpauw berpendapat bila ternyata informasi tersebut benar, maka itu semakin membuktikan tabiat dari para pimpinan KKB Papua.

"Artinya, jangan menuding kami, terkutuklah manusia-manusia (KKB Papua) itu, tidak ada relevansinya kalau dia membakar gereja," kata dia.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bicara terkait 4 anggota KKB tewas setelah 2 hari baku tembak lawan TNI/Polri.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bicara terkait 4 anggota KKB tewas setelah 2 hari baku tembak lawan TNI/Polri. ((KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI))

Sebelumnya diberitakan, warga di Tem bagapura minta dievakuasi karena KKB Papua dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung mereka.

Anggota KKB Papua menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI-Polri.

Aksi itu membuat warga merasa terancam. Hingga kini, sebanyak 1.700 warga Tembagapura sudah mengungsi ke Timika.

Kebohongan KKB Papua Tuduh TNI-Polri Jadi Penyebab Warga Ngungsi

Di samping itu, KKB Papua malah menuduh TNI-Polri lah yang membuat warga Tembagapura berbondong-bondong mengungsi.

Melalui Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom membantah kalau warga Tembagapura mengungsi karena ulah KKB Papua.

Menurut Sebby, warga mengungsi bukan karena takut dengan KKB Papua, melainkan takut dengan kejahatan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri.

"Masyarakat orang asli Papua dari wilayah Tembagapura yang telah mengungsi ke Timika adalah karena ketakutan atas kejahatan militer dan polisi Indonesia, dan bukan karena takut kepada pasukan Tentara Pembebasan National Papua Barat," kata Sebby.

Seperti dilansir dari GridHot dalam artikel 'Bantah Lakukan Teror dan Jadi Dalang Ribuan Warga Tembagapura Ngungsi ke Timika, Jubir KKB Mendadak Catut Nama Prabowo Subianto, Sebut Menhan Diam-diam Kirim Pasukan dan Jet Tempur ke Papua'.

Sebby menyebut, warga di Tembagapura merupakan keluarga dari pasukan KKB Papua, sehingga tidak mungkin mereka melakukan teror.

"Warga yang ada di situ adalah keluarga kami, jadi tidak mungkin pasukan TPNPB-OPM melakukan teror terhadap mereka. Ini adalah permainan militer Indonesia," sebutnya.

Menurut Sebby, cara yang digunakan oleh TNI-Polri adalah cara yang sama seperti kejadian tahun 2017 di Banti.

"Kami mempunyai catatan bahwa di tahun 2017, militer dan polisi Indonesia yang sengaja hasut masyarakat untuk mengungsi ke Timika."

"Setelah berhasil evakuasi masyarakat ke Timika, mereka mau lakukan operasi dengan menggunakan roket dan serangan helikopter ke kampung-kampung guna lumpuhkan kekuatan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat."

Kebohongan KKB Papua yang dilontarkan Sebby Sembom ini jelas berbanding terbalik dengan keterangan TNI-Polri.

Kenyataannya, ribuan warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia mengungsi karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.

Menurut keterangan warga yang mengungsi, mereka tak nyaman lagi tinggal di pemukiman karena KKB Papua mulai meneror dan menggangu mereka.

Bahkan ada anggota KKB Papua yang memaksa meminta makanan dengan menodongkan senjata.

"Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKB Papua yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal.

Ilustrasi: Kelakuan Bejat KKB Papua Ganggu Anak Gadis Warga, Kini 3000 Personel TNI-Polri Berjaga di Mimika
Ilustrasi: Kelakuan Bejat KKB Papua Ganggu Anak Gadis Warga, Kini 3000 Personel TNI-Polri Berjaga di Mimika (Kolase Foto Jerry Omona/Metromerauke dan SHUTTERSTOCK)

Tak hanya itu, terungkap juga KKB Papua sering mengganggu anak gadis warga.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Jumat (13/2/2020) petang.

Menurut Waterpauw, KKB Papua tidak segan-segan menyakiti masyarakat bila keinginannya tidak dikabulkan, walaupun warga sudah kekurangan makanan.

Bahkan sering kali anak gadis warga diganggu kelompok tersebut, sehingga TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum tanpa batas waktu, kata Waterpauw.

Di samping itu, Paulus Waterpauw juga menegaskan saat ini aparat keamanan sudah menguasai perkampungan di sekitar Tembagapura dari penguasaan KKB Papua.

"Memang perkampungan yang sempat dikuasai KKB Papua kini sudah diamankan, namun kampung tersebut kosong ditinggal penduduknya yang mengungsi ke Timika" kata Kapolda Papua, dilansir dari Antara dalam artikel 'Aparat keamanan sudah kuasai perkampungan di Tembagapura dari KKB'.

Aparat keamanan hingga kini terus bersiaga hingga kawasan Tembagapura dan sekitarnya benar-benar aman.

Paulus Waterpauw juga menjelaskan situasi terkini kondisi sekitar Tembagapura, setelah sejumlah warga dievakuasi.

"Mereka (KKB Papua) sebenarnya tidak banyak, tetapi mereka ada sekitar 5-6 kelompok yang selama ini bertengger di Puncak, Intan Jaya, kemudian Nduga.

Itu mereka semua bergabung termasuk juga yang di Timika," kata Waterpauw di Jayapura, Jumat (13/3/2020), melansir Kompas.com berjudul "3.000 Personel TNI-Polri Hadang KKB yang Berkumpul di Tembagapura".

Waterpauw mengatakan, KKB Papua  yang kini berada di Tembagapura, yaitu di antaranya KKB Papua pimpinan Lelagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, dan Gusbi Waker.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved