VIDEO Pengakuan Pembunuh Siswi SMK Sidoarjo, Pernah Pacaran dan Terlilit Utang
Berikut ini Video Berisi Pengakuan Pembunuh Siswi SMK Sidoarjo, Pernah Pacaran dan Terlilit Utang.
Penulis: M Taufik | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Terungkap fakta bahwa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) yang tewas dibunuh dan jenazahnya dibuang ke sungai pernah dekat dengan pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Pria berinisial By itu mengaku pernah punya hubungan dekat dengan Putri Dewi Atika, gadis 18 tahun asal Wadungasih, Buduran, Sidoarjo yang dihabisinya.
"Menurut pengakuan pelaku, dia pernah pacaran dengan korban sebelum menikah," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Selasa (17/3/2020).
Sumardji menceritakan bahwa pelaku kembali bertemu dengan korban ketika istri pelaku pasang behel di tempat korban.
Dari pertemuan itulah, beberapa waktu kemudian pelaku kembali menghubungi korban hingga pertemuan terjadi dan berakhir kepada pembunuhan.
Menurut pengakuan pelaku, ia menghabisi nyawa korban dan jenazahnya dibuang ke sungai, sementara sepeda motor dijual oleh pelaku.
Disebutkan bahwa tertangkapnya pelaku berawal dari polisi yang mendapatkan petunjuk dari keberadaan berupa motor Honda Scoopy milik korban.
Orang di Ngoro, Mojokerto mengaku membeli motor tersebut dari orang lain, ditelusuri sampai akhirnya mengarah ke By, warga Buduran.
Pria itu pun kemudian ditangkap di rumahnya dan akhirnya mengaku bahwa ia mencekik leher korban dan memukulnya menggunakan kayu hingga tewas.
Ia juga mengaku telah membungkus jenazah gadis tersebut menggunakan glangsing lalu membuangnya ke sungai.
"Menurut pengakuannya, pelaku menghabisi nyawa korban di dekat sungai di Siwalan Panji.
Jenazah korban dibungkus glangsing lalu dibuang ke sungai, sementara sepeda motornya dijual oleh pelaku," urai Kombes Pol Sumardji.
Dengan kronologi itu, sementara disimpulkan bahwa motif pembunuhan ini adalah karena pelaku butuh uang.
Pelaku juga mengaku ke penyidik sedang kesulitan uang karena punya banyak hutang.
Ditagih sana-sini, dia kemudian nekat melakukan tindakan itu.