Berita Gresik
4 FAKTA Baru Sanksi SMP 24 Cerme Gresik ke Bali saat Wabah Virus Corona, DPRD Beri Peringatan Keras
Berikut 4 Fakta Baru Sanksi SMP 24 Cerme Gresik Study Tour ke Bali saat Wabah Virus Corona, DPRD Beri Peringatan Keras.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Terungkap sejumlah fakta baru tentang sanksi yang menimpa siswa kelas VIII SMP 24 Cerme, Gresik, Jawa Timur.
Diketahui, siswa kelas VIII SMP 24 Cerme ini kena sanksi lantaran nekat berangkat Study Tour ke Bali di tengah mewabahnya virus corona.
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto pun langsung marah dan meminta agar mereka segera pulang ke Gresik.
Kasus ini juga mendapat reaksi keras dari sejumlah anggota DPRD Gresik.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad meminta agar kepala dinas memberi peringatan keras kepada kepala sekolah SMP 24 Cerme.
Berikut rangkuman fakta terbaru tentang sanksi yang menimpa siswa kelas VIII SMP 24 Cerme, Gresik, Jawa Timur.
1. Sudah menikmati sejumlah objek wisata

• Sanksi SMP 24 Cerme Gresik Study Tour ke Bali saat Wabah Virus Corona, Tak Boleh Langsung Pulang
• Bupati Gresik Marah SMP 24 Cerme Nekat Pergi ke Bali Saat Wabah Virus Corona, Ortu Minta Dibatalkan
Pada Senin (16/3/2020) kemarin merupakan hari pertama liburan di Bali.
Para siswa kelas VIII SMP 24 Cerme sudah menikmati sejumlah objek wisata.
Salah seorang wali murid mengatakan, sekitar pukul 12:00 Wib ia menghubungi anaknya.
Dia selalu menanyakan kabar anaknya itu dan selalu mengingatkan agar selalu cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas.
"Lagi di Pantai Pandawa tadi," wali murid tersebut.
2. Sudah menghubungi pendamping
Sementara itu, Kepala SMPN 24 Gresik Ali Asyikin saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya sudah menghubungi pendamping di sana.
Dia sendiri tidak ikut dan berada di Gresik.
Para siswa yang study tour didampingi wali kelas.
"Sesuai instruksi Bupati, saya telepon langsung untuk pulang ke Gresik," tutur Ali.
Seusai menelepon rombongan, dia langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik.
Kemudian, Puskesmas Dadapkuning dan Polsek Cerme saat rombongan siswanya datang.
3. Pemberangkatan atas persetujuan wali murid dan Dinas Pendidikan
Ali mengaku tetap memberangkatkan siswanya itu atas dasar izin Dinas Pendidikan dan persetujuan wali murid.
Pada Kamis (12/3/2020) pihaknya mengaku sudah mendapat izin dari Dispendik untuk study tour ke Bali, dengan catatan, mengajak petugas puskesmas dan kepolisian.
Sementara, saat akan diberangkatkan, Ali mengaku juga mendapat persetujuan wali murid.
"Sekitar 19 wali murid menolak, lainnya setuju, karena itu permintaan wali murid saya beranikan untuk berangkat,” kilahnya.
Satu sekolah lain, SMPN 27 Gresik diketahui akhirnya menunda rencana untuk study tour ke Bali pada Kamis atau Sabtu besok berangkat.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid P2P Dinas Kesehatan Gresik dr Ummi Khoiroh, mengatakan bahwa rombongan siswa sepulang dari Bali akan di cek suhu tubuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapat laporan bahwa ada siswa SMA yang pergi keluar negeri.
"Infonya ke Singapura, saat ini masih kita lacak,” tandas Ummi.
4. DPRD bereaksi keras
Sejumlah anggota DPRD Gresik menilai apa yang dilakukan kepala SMPN 24 Gresik yang memberangkatkan rombongan siswa study tour ke Bali salah besar.
Apalagi, saat ini di Gresik sedang melakukan segala cara untuk mencegah keberadaan virus korona atau Covid-19.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad, mengaku sudah mendengar hal itu. Bahkan SE Dispendik sudah jelas.
Di SE itu menyatakan, sekolah diliburkan, siswa beraktivitas di rumah sambil menerima tugas melalui online.
Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan juga telah diedarkan sejak Kamis (12/3/2020) lalu yang berisi melarang kegiatan berkemah dan study wisata sementara waktu.
Namun, Minggu (15/3/2020) siswa kelas VII SMPN 24 Gresik malah berangkat study tour ke Bali.
Padahal, saat ini ada 117 pasien positif korona di Indonesia.
"Alasan (Kepala sekola) apapun itu tidak benar.
Saya minta kepala dinas memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah itu. Bila perlu dinonjobkan," ujarnya kepada Surya, Senin (16/3/2020).
Pihaknya akan menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk memantau para siswa yang jumlahnya mencapai 200 an itu.
"Kedua, harapan saya Dinkes memantau perkembangan murid-murid yang berangkat ke Bali itu. Ini langsung saya telepon Kepala Dinas Kesehatan," tutupnya.
Seperti diketahui, para siswa SMP 24 Cerme Gresik, Jawa Timur nekat melakukan study tour ke Bali di tengah wabah virus corona lagi melanda beberapa daerah di Indonesia.
Mengetahui kegiatan siswa SMP 24 Cerme ke Pulau Dewata tersebut, Bupati Sambari Halim Radianto pun marah dan dengan nada tinggi mengintruksikan semua siswa segera kembali.
Bukan hanya Bupati Sambari, para orang tua siswa yang anaknya ikut ke Bali juga mengkhawatirkan kondisi mereka.
Para wali murid ini pun minta study tour dibatalkan.
Sesuai jadwal, siswa kelas VIII SMP 24 Cerme berangkat ke Bali, Minggu (15/3/2020) direncanakan sampai ke Gresik Rabu (18/3/2020) akan ditahan di bus terlebih dahulu.
Seperti diketahui, Bupati Gresik sudah meliburkan segala jenis kegiatan belajar mengajar di sekolah pukul 07.30 Wib.
Pembebasana itu termasuk tidak ada kegiatan study tour.
Libur sekolah mulai hari ini hingga dua pekan ke depan.
"Segera kembali balik," katanya dengan nada tinggi saat ditanya aktivitas study tour, Senin (16/3/2020).

Selain memerintahkan segera kembali, Sambari juga minta para siswa yang ikut ke Bali tidak boleh pulang ke rumah dulu.
Mereka akan diperiksa petugas kesehatan satu persatu.
Apalagi rombongan SMP 24 Cerme membawa lima bus ke Bali.
"Pulang kita cek semua di dalam bus," kata dia.
Pihaknya mengatakan terkait sanksi belum mengetahui seperti apa sanksi apa yang diberikan.
"Pembianaan dulu, pokok tidak boleh turun dulu diperiksa di bus," tutupnya.
Surat Edaran (SE) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik tentang larangan menggelar kegiatan diluar kegiatan satuan pendidikan dilanggar.
Salah satu sekolah, nekat tetap memberangkatkan rombongan siswa-siswi kelas VIII ke pulau Dewata, Bali.
Padahal menurut SE edaran Dispendik Kabupaten Gresik dengan nomor surat 800/863/437.53/2020 yang ditandatangani langsung oleh Kadispendik Gresik, Mahin.
Bertuliskan menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata).
Surat tersebut telah diberikan sejak Kamis (12/3/2020).
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya baru mengetahui surat edaran tersebut saat rombongan bus anaknya telah berangkat ke Bali, Minggu (15/3/2020).
Siswa kelas VIII SMP 24 Gresik itu bertolak ke Bali pukul 08.00 Wib.
Rombongan siswa itu berangkat lima bus. Rekreasi ke Bali selama tiga hari. Rencananya kembali ke Gresik pada Rabu (18/3/2020) pagi.
"Sekarang sudah sampai Banyuwangi mau menyeberang ke Bali," ucapnya saat dikonfirmasi.
Dia khawatir terkait study tour anaknya ke Bali.
Apalagi, berdasarkan informasi yang dihimpun kondisi di Bali saat ini mulai tampak lengang karena pencegahan virus korona atau Covid-19.
Virus corona, sejak menjadi wabah hingga dinaikkan statusnya menjadi pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membuat kunjungan wisatawan ke Bali menurun.
Di Indonesia sendiri, sebanyak 96 orang terinfeksi, 5 orang meninggal dunia, dan 8 orang telah dinyatakan sembuh.
"Keadaannya seperti ini ya minta segera pulang, mending dibatalkan, namanya orang tua ya khawatir," ucapnya.
Dia baru tahu ada SE dari Dispendik Gresik itu dari grup Whatsaap (WA).
Selama ini tidak ada sosialisasi.
"Tetangga saya sama juga baru tahu. Kita khawatir karena sudah terlanjur berangkat," tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadispendik Gresik, Mahin mengaku baru mendapat informasi adanya sekolah yang tetap melakukan study tour ke Bali.
"Saya baru tahu, nanti akan kita panggil kepala sekolahnya," tutur Mahin.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan kepada sekolah. Pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara gamblang.
"Kita panggil dulu sepulang mereka dari Bali," tutupnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Gresik, Nur Maslichah saat dikonfirmasi membenarkan adanya SE itu yang sudah disosialisasikan.
Ica sapaan akrabnya mengaku setuju jika study tour dan berkemah ditunda sementara waktu akibat maraknya virus korona.
"Wisata ke Bali kan ya riskan.
Saya pribadi setuju kalau itu (study wisata dan berkemah) di cancel. Hal-hal yang tidak mendesak dan bisa ditunda. Jadi mencegah bagi lembaga yang belum merencanakan kesana," pungkasnya.(*)