SMP 24 Cerme Gresik Nekat ke Bali

Berangkatkan Siswa Tour ke Bali saat Wabah Corona, DPRD Minta Kepala SMPN 24 Gresik 'Dinonjobkan'

Sejumlah anggota DPRD Gresik menilai apa yang dilakukan kepala SMPN 24 Gresik yang memberangkatkan rombongan siswa study tour ke Bali salah besar

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
istimewa/Stocktrek Images/Getty Images
Bus yang mengangkut siswa SMP 24 Cerme Gresik dan ilustrasi virus corona. 

SURYA.co.id | GRESIK - Sejumlah anggota DPRD Gresik menilai apa yang dilakukan kepala SMPN 24 Gresik yang memberangkatkan rombongan siswa study tour ke Bali salah besar. Apalagi, saat ini di Gresik sedang melakukan segala cara untuk mencegah keberadaan virus korona atau Covid-19.

Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad, mengaku sudah mendengar hal itu. Bahkan SE Dispendik sudah jelas.

Di SE itu menyatakan, sekolah diliburkan, siswa beraktivitas di rumah sambil menerima tugas melalui online. Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan juga telah diedarkan sejak Kamis (12/3/2020) lalu yang berisi melarang kegiatan berkemah dan study wisata sementara waktu.

Kepala SMPN 24 Gresik Pulangkan Study Tour Siswa di Bali, Hari ini Sampai & akan Diperiksa Kesehatan

Namun, Minggu (15/3/2020) siswa kelas VII SMPN 24 Gresik malah berangkat study tour ke Bali. Padahal, saat ini ada 117 pasien positif korona di Indonesia.

"Alasan (Kepala sekola) apapun itu tidak benar. Saya minta kepala dinas memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah itu. Bila perlu dinonjobkan," ujarnya kepada Surya, Senin (16/3/2020).

Pihaknya akan menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk memantau para siswa yang jumlahnya mencapai 200 an itu.

"Kedua, harapan saya Dinkes memantau perkembangan murid-murid yang berangkat ke Bali itu. Ini langsung saya telepon Kepala Dinas Kesehatan," tutupnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 24 Gresik, Ali Asyikin menuturkan alasannya tetap memberangkatkan siswanya itu atas dasar izin Dinas Pendidikan dan persetujuan wali murid. Ali mengaku, Kamis (12/3/2020).

Pihaknya mendapat izin dari Dispendik untuk study tour ke Bali, dengan catatan mengajak petugas puskesmas dan kepolisian.

Sementara, saat akan diberangkatkan, Ali mengaku juga mendapat persetujuan wali murid.

"Yang menolak hanya 19 wali murid, lainnya setuju. Karena itu permintaan wali murid karena itu saya beranikan untuk berangkat,” tutur Ali.

Saat ini pihaknya sudah menghubungi pendamping di sana. 

"Sudah saya telepon untuk kembali hari ini. Sekarang saya sudah koordinasi dengan Dinkes kemudian Polsek dan Puskesmas untuk kedatangan para siswa malam ini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved