Gelaran Tugas Akhir Universitas Dinamika, Pamerkan Produk-produk Aplikatif

Memasuki semester akhir, para mahasiswa Universitas Dinamika unjuk kemampuan melalui gelaran pameran yang berlangsung di Grand City Mall Surabaya.

surabaya.tribunnews.com/christine ayu nurchayanti
Mahasiswi Universitas Dinamika, Indri Okta Wardani menunjukkan karyanya berupa buku cerita menggunakn huruf braile di Grand City Surabaya, Kamis (12/3/2020). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Memasuki semester akhir, para mahasiswa Universitas Dinamika unjuk kemampuan melalui gelaran pameran yang berlangsung di Grand City Mall Surabaya.

Total terdapat 19 karya dari mahasiswa tiga prodi Fakultas Teknologi dan Informatika, yakni S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, serta D4 Produksi Film dan Televisi.

Produk yang ditampilkan dalam pameran bertajuk 'Gestaltif Gusto' itu beragam. Semuanya merupakan produk aplikatif yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Indri Okta Wardani misalnya, mahasiswi semester 7 S1 Desain Komunikasi Visual ini menciptakan produk yang bermanfaat bagi anak-anak penyandang tunanetra.

Ia membuat tactile book yang menyajikan visualisasi yang dapat diraba dengan ditampilkannya tekstur pada tiap objek. Dilengkapi dengan kalimat penjelas menggunakan huruf braille.

"Target utama saya ialah teman-teman tunanetra. Pembahasannya berfokus pada klasifikasi hewan berdasarkan jenis makanannya yang diambil dari kompetensi dasar SD luar biasa kelas 5 yaitu mendeskripsikan bentuk luar tubuh hewan dengan ciri serta penggolongannya," papar Indri.

Sebagai mahasiswi desain komunikasi visual, Indira ingin menyampaikan pesan visual kepada semua orang, termasuk pada tunanetra.

"Jarang sekali ada buku tactile seperti ini, apalagi di Surabaya. Kalau ada biasanya hanya mengenalkan bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran atau bentuk kerangka manusia," Indri menguraikan.

Selain memanfaatkan kertas timbul, Indria juga memakai material lain seperti kain flanel. Hal ini membantu sensorik anak tunanetra.

"Total ada 12 hewan yang diklasifikasikan menjadi tiga yakni kelompok herbivora, karnivora, dan omnivora. Harapannya anak-anak tunanetra tidak hanya belajar dari huruf braille, melainkan juga dari gambar," ungkapnya.

Mengenai tantangan, Indira sedikit kesulitan dalam membuat braille. Pasalnya, ia harus mencari material yang pas.

"Akhirnya saya tempel manual memakai nail art dan lem tembak. Bukunya juga dilengkapi gambar-gambar supaya orangtua tertarik," kata Indira.

Berbeda dengan yang diciptakan oleh Shinta Dewanti Salsabila, mahasiswi Desain Produk ini mendesain produk baby stroller atau kereta dorong bayi dengan penambahan kursi lipat untuk pengasuh.

Kursi tersebut diposisikan pada bagian depan. Melalui inovasi ini, Shinta berharap dapat membantu orangtua atau pengasuh dalam merawat si kecil.

"Saya dapat ide ketika melihat ibu-ibu yang membawa anaknya dalam stroller. Kalau di tempat umum mereka harus cari kursi kalau ingin menyuapi atau mengganti popok," Shinta menerangkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved