5 FAKTA Virus Corona di Korea Utara, 180 Tentara Meninggal & Kim Jong Un Tetap Tak Pakai Masker

Berikut 5 Fakta Virus Corona di Korea Utara, 180 Tentara Meninggal Dunia dan Kim Jong Un Tetap Tak Pakai Masker.

Kolase AFP/KCNA VIA KNS/STR dan Pixabay
Ilustrasi: 5 FAKTA Virus Corona di Korea Utara, 180 Tentara Meninggal & Kim Jong Un Tetap Tak Pakai Masker 

SURYA.co.id - Wabah virus corona menyerang sejumlah negara di dunia, tak terkecuali negara paling tertutup sekalipun yakni Korea Utara.

Meski Kim Jong Un memberlakukan kebijakan ekstrim seperti menembak mati warga China yang melewati perbatasan, wabah virus corona tetap tak terbendung.

Bahkan, kabar terbaru menyebutkan 180 tentara Korea Utara meninggal dunia karena virus corona.

Rezim Kim Jong Un juga dilaporkan sudah mengeksekusi pejabat yang terbukti melanggar aturan karantina, setelah diketahui baru kembali dari China.

Meski demikian, Kim Jong Un malah tampak tak memakai masker saat memantau pasukannya.

Melansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id), berikut rangkuman fakta virus corona di Korea Utara.

1. Membunuh 180 tentara

Dikutip dari The Daily Mail, Lafforgue melakukan perjalanan ke Korea Utara pada tahun 2014 dan mendokumentasikan potret kemiskinan yang meluas serta  
kekurangan gizi yang melanda masyarakat di negara ini.
Dikutip dari The Daily Mail, Lafforgue melakukan perjalanan ke Korea Utara pada tahun 2014 dan mendokumentasikan potret kemiskinan yang meluas serta kekurangan gizi yang melanda masyarakat di negara ini. (Eric Lafforgue)

Wabah virus corona dilaporkan membunuh 180 tentara Korea Utara, di tengah dugaan wabah sudah menjalar di negara itu.

Berdasarkan laporan Daily NK yang mengutip sumber internal militer, terdapat banyak sekali jenazah yang harus mendapat disinfektan dan dikremasi.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Virus Corona Bunuh 180 Tentara di Korea Utara'.

Kebanyakan dari pasukan yang meninggal akibat Covid-19 adalah mereka yang berjaga di perbatasan China. Adapun 3.700 lainnya dikarantina.

Selama ini, Korea Utara bersikukuh mereka bebas dari virus corona, di mana otoritas setempat menerapkan kebijakan ketat sebagai bentuk pencegahan.

Di antaranya adalah memperketat perbatasan, dan memaksa setiap diplomat hingga pekerja asing untuk menjalani karantina selama satu bulan.

Namun berdasarkan keterangan sumber dikutip Daily Mirror Senin (9/3/2020), virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu sudah menyebar.

Rezim Kim Jong Un dilaporkan sudah mengeksekusi pejabat yang terbukti melanggar aturan karantina, setelah diketahui baru kembali dari China.

2. Pakar sebut Korea Utara belum siap

Foto tak bertanggal yang dirilis media Korea Utara KCNA pada 4 Desember 2019 memperlihatkan Kim Jong Un (tengah) menunggangi kuda putih berlapis emas ketika berkunjung ke Gunung Keramat Paektu.
Foto tak bertanggal yang dirilis media Korea Utara KCNA pada 4 Desember 2019 memperlihatkan Kim Jong Un (tengah) menunggangi kuda putih berlapis emas ketika berkunjung ke Gunung Keramat Paektu. (Kolase (AFP/KCNA VIA KNS/STR))

Pakar meyakini, sistem kesehatan di negara komunis itu tidak siap menghadapi SARS-Cov-2, dengan adanya ketakutan bahwa penyebarannya bakal berdampak destruktif.

Karena itulah, pakar memercayai otoritas Korut sengaja tidak memublikasikan kemungkinan adanya Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh corona.

3. Perwira dimintai pertanggung jawaban

Sebuah sumber mengatakan, para perwira tempat anggota mereka yang meninggal karena corona bakal "dimintai pertanggung jawaban".

Karena kabar tersebut, setiap tentara kini mendapat jatah 800 gram makanan setiap hari, dan diharuskan makan tiga porsi sup kedelai murni selama 24 jam.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan partai dua pekan lalu menuturkan, bakal ada "konsekuensi serius" jika virus corona sampai merebak.

4. Akan Tembak Warga China yang Lewati Perbatasan

Pemerintah Korea Utara juga memperingatkan China agar mengingatkan warganya tidak melewati perbatasan, jika dilanggar akan ditembak.

Ancaman tersebut dikeluarkan pemerintah Korut untuk mencegah penyebaran virus corona yang saat ini sudah menghinggapi puluhan negara di dunia.

Seperti diketahui, Korut meningkatkan pengamanan dari penyebaran virus corona di level tertinggi.

Hingga saat ini, belum ada laporan virus corona menyerang warga di negara tersebut.

Atas ancaman tersebut, pihak berwenang China memperingatkan warganya untuk menjauhi garis perbatasan China dengan Korea Utara.

Hal itu menyusul keputusan Korea Utara yang akan menembak warga China yang melanggar perbatasan.

Peringatan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

Warga mengatakan, peringatan itu datang dalam pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah China pada pekan ini.

Ancaman tersebut menunjukkan pula sebagai indikasi bahwa Korea Utara sangat serius menghadapi ancaman Covid-19.

Diketahui, Cina dan Korea Utara merupakan sekutu dekat dan membagi wilayah perbatasan mereka seluas 1.400 kilometer.

Perbatasan itu dipisahkan oleh sungai Yula yang ketika musim dingin membeku dan memungkinkan orang untuk menyeberang.

5. Kim Jong Un tak pakai masker

Mampu Kemudikan Mobil di Usia 3 Tahun, Kim Jong Un Dijuluki Sebagai Anak Ajaib, Sampai Masuk Sejarah
Mampu Kemudikan Mobil di Usia 3 Tahun, Kim Jong Un Dijuluki Sebagai Anak Ajaib, Sampai Masuk Sejarah (The Telegraph)

Di samping itu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, terlihat tidak mengenakan masker saat mengawasi latihan perang di tengah wabah virus corona.

Dalam gambar yang dirilis media pemerintah, Kim yang memakai jubah cokelat, topi hitam, memantau jalannya latihan menggunakan teropong.

Sementara di sebelahnya dilansir Daily Mirror Selasa (10/3/2020), stafnya juga memantau latihan Korea Utara, namun mengenakan masker.

"Latihan perang" itu mencakup peluncuran senjata yang nampaknya seperti rudal balistik jarak pendek, uji coba kedua dalam sepekan terakhir.

Kantor berita KCNA memberitakan, Kim Jong Un bergabung bersama dengan komandan Tentara Rakyat Korea, dan menyuarakan "kepuasannya".

"Tujuan dari latihan serangan adalah melihat kesiapan dari garda depan untuk melakukan serangan balasan secara cepat," ujar KCNA.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved