KKB Papua

Serangan Beringas KKB Papua Tembaki Koramil Jila Dini Hari, Prajurit TNI Sertu La Ongge Gugur

Perang gerilya yang dilakukan KKB Papua pada malam hari dengan cara menembaki Koramil Jila menyebabkan satu prajurit TNI tertembak di telinganya.

Editor: Iksan Fauzi
kolase
Serangan Beringas KKB Papua Tembaki Koramil Jila Dini Hari, Prajurit TNI Sertu La Ongge Gugur 

SURYA.co.id | MIMIKA - Perang gerilya yang dilakukan KKB Papua pada malam hari dengan cara menembaki Koramil Jila menyebabkan satu prajurit TNI tertembak di telinganya.

Aksi serangan keji itu juga menyebabkan ratusan warga di Distrik Tembagapura memilih mengungsi ke Timika.

Serangan brutal KKB Papua tersebut dilancarkan ke Koramil Jila pada Senin (9/3/2020) dini hari atau sekitar pukul 05.00 WIT.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cenderawasih Kolonel Eko Daryanto membenarkan KKB Papua menembak Koramil Jila, Mimika, Papua.

"Memang benar ada penembakan terhadap Koramil Jila hingga mengakibatkan satu anggota TNI terluka," kata Kol Cpl Eko, di Jayapura seperti dilansir Antara, Senin.

Eko tak memerinci kronologi penembakan itu.

Ia masih menunggu informasi terkait insiden penembakan dan identitas korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, anggota TNI yang terluka bernama Sertu La Ongge.

Sertu La Ongge mengalami luka tembak di telinga dan masih berada di Jila.

Dilansir dari Tribun Medan, sesaat setelah Sertu La Ongge dievakuasi, dia langsung meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya, yang dilakukan oleh KKB Papua.

"Memang benar anggota Koramil Jila yang tertembak saat KKB meninggal, dan jenazahnya masih berada di RSUD Timika," kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto, Senin.

Kol Cpl Eko menyatakan, dari laporan yang diterima korban sempat dievakuasi dengan menggunakan
helikopter milik TNI-AD.

Korban Sertu La Ongge mengalami luka di bagian telinganya.

Saat ini personel TNI masih melakukan pengejaran terhadap KKB yang menyerang Koramil Jila sekitar pukul 05.00 WIT, kata Kol Cpl Eko.

917 warga mengungsi

Sebelumnya diberitakan, KKB telah berulang kali berulah di wilayah Mimika, Papua.

Ratusan masyarakat di Distrik Tembagapura, Mimika, juga mengungsi ke Timika, Kabupaten Mimika.

Setidaknya, 917 warga kampung yang berada di Distrik Tembagapura telah mengungsi ke Kota Timika.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, warga tersebut berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli, dan Kampung Banti.

Aksi KKB itu membuat masyarakat terancam.

Warga juga mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan.

Mereka memilih mengungsi karena tak ingin peristiwa November 2017 kembali terjadi.

Saat itu, KKB memasuki kampung hingga akses masuk kampung terputus.

"Warga ketakutan karena kehadiran KKSB dari luar Timika masuk ke perkampungan mereka," kata Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan.

Video viral teror KKB paksa warga tinggalkan kampung halaman

Sebelumnya, beredar video viral yang merekam aksi kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua meneror warga Tembagapura.

Diketahui, ratusan warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia memang mengungsi karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.

Suasana saat warga Tembagapura berusaha mengungsi keluar dari kampungnya berhasil direkam dalam video dan tersebar lewat media sosial.

Sempat terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari KKB Papua, sehingga membuat warga panik dan berlarian.

Video viral ini diunggah oleh akun instagram @papua_talk dan diunggah ulang oleh @infokomando.

Dalam video tersebut memang tampak masyarakat sedang berbondong-bondong membawa banyak barang.

Tak beberapa lama kemudian terdengar suara letusan dari kejauhan.

Si perekam menyebut kalau suara letusan itu adalah suara tembakan.

Si perekam juga berusaha menenangkan warga yang panik karena suara letusan tersebut.

"Ratusan warga Kampung Banti, Tembagapura, Mimika Papua berlarian berhamburan menyelamatkan diri karena diintimidasi dan teror OPM.

Terdengar suara tembakan dari kejauhan yang menyalak mengarah ke arah kerumunan pengungsi." tulis @infokomando dalam captionnya, Minggu (8/3/2020)

Seperti diketahui, warga di empat kampung di kawasan Distrik Tembagapura saat ini sudah mengungsi ke Timika akibat takut aksi teror penembakan yang dilakukan KKB Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku jumlah warga yang mengungsi sudah lebih dari 900 orang yang berasal dari empat kampung diantaranya Utikini, Longsoran, Kimberly dan Banti.

Warga yang mengungsi sebagai besar wanita dan anak-anak yang takut hingga minta tolong untuk dievakuasi ke Timika.

Aparat keamanan TNI-Polri hanya membantu memfasilitasi permintaan tersebut dan mendapat bantuan kendaraan dari PT.Freeport untuk mengangkut warga.

Sementara itu, aktivitas teror KKB Papua semakin meningkat di Tembagapura dan diindikasi targetnya adalah PT Freeport Indonesia.

Tapi KKB Papua ternyata juga meneror warga sekitar.

Berikut rangkuman fakta-fakta terbarunya dirangkum dari kompas.com (grup SURYA.co.id).

1. Kapolda dan Pangdam turun tangan

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bertolak ke Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, pada Sabtu (7/3/2020) pagi.

Mereka datang ke daerah yang dalam beberapa hari terakhir diserang KKB Papua untuk memantau pengungsian warga di Polsek Tembagapura.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pantau Pengungsi, Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih Bertolak ke Tembagapura'.

Dari Polsek Tembagapura, warga yang resah dengan kondisi keamanan di daerah tempat tinggalnya itu, akan bergerak ke Timika.

2. Akan tindak tegas KKB Papua

Hingga Sabtu pagi, jumlah warga yang mengungsi sudah mencapai lebih dari 900 orang.

Menurut Paulus, jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.

"Kita akan fasilitasi mereka agar sampai di Timika,” kata Paulus di Timika.

Paulus juga mengatakan, akan menindak tegas KKB Papua yang kini sudah berada di perkampungan Distrik Tembagapura.

“Aksi dari kelompok ini memang sudah meresahkan warga, membuat masyarakat trauma sehingga mereka memilih mengungsi," kata Paulus.

3. Minta makan dengan todongkan senjata

Menurut keterangan warga yang mengungsi, mereka tak nyaman lagi tinggal di pemukiman karena KKB Papua mulai meneror dan menggangu mereka.

Bahkan ada anggota KKB Papua yang memaksa meminta makanan dengan menodongkan senjata.

Hal itu berdasarkan keterangan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal melalui rilis tertulis pada Sabtu (7/3/2020).

"Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman.

Terkait adanya KKB Papua yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ungkap Kamal, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Teror KKB, Ratusan Warga Pegunungan Sekitar Freeport Mengungsi ke Polsek Tembagapura'.

4. Dievakuasi ke Timika

Kamal juga mengatakan akan ada kemungkinan warga dari Kampung Banti juga mengungsi di kantor polisi.

Warga yang mengungsi ke kantor polisi kemudian diverifikasi dengan tanda pengenal.

Lalu mereka dievakuasi ke Kota Timika menggunakan 13 bus PT Freeport Indonesia.

"Setelah sampai ke Timika mereka akan diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan, dan akan mengantar masyarakat hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain.

Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bus disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika," jelas Kamal.

5. Incar PT Freeport

Kelompok bersenjata OPM melalui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom kabarkan siap lakukan penyerangan.

Jubir OPM mengaku sudah menyiapkan 33 kelompok bersenjata di Tembagapura untuk menyerang TNI dan Polri yang menjaga kawasan PT Freeport Indonesia.

“Kami akan terus berjuang hingga PT Freeport Indonesia meninggalkan Tembagapura. Mereka tidak berhak atas kekayaan alam bangsa Papua,” kata Sebby, Melansir KompasTV berjudul "Jubir OPM: 33 Kelompok Bersenjata Siap Serang TNI dan Polri di Tembagapura", Sabtu (7/3/2020).

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved