BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Elektabilitas Whisnu Sakti Buana & Penangkapan Predator Anak

Berikut Rangkuman Berita Surabaya Hari ini Populer, Elektabilitas Whisnu Sakti Buana Tertinggi & Penangkapan Predator Anak.

Kolase TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra dan luhur pambudi
Ilustrasi: BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Elektabilitas Whisnu Sakti Buana & Penangkapan Predator Anak 

SURYA.co.id - Simak berita-berita menarik di Surabaya yang terangkum dalam berita Surabaya hari ini populer edisi Jumat, 21 Februari 2020.

Berita Surabaya hari ini populer yang pertama adalah seputar Pilwali Surabaya 2020.

Menurut survei yang dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Whisnu Sakti Buana menjadi figur yang paling populer dengan pers.entase mencapai 39,21 persen

Lalu, kabar tentang penangkapan predator anak di Kelurahan Sembung, Tulungagung, Jawa Timur juga termasuk dalam berita Surabaya hari ini populer.

Pelaku bernama Hendri Mufida (32) warga Kedungwaru, Tulungagung, telah terbukti melakukan kejahatan seksual terhadap tiga orang anak di bawa umur.

Berikut ulasan lengkap berita Surabaya hari ini yang populer edisi Jumat, 21 Februari 2020, yang dirangkum SURYA.co.id.

1. Elektabilitas Whisnu Sakti Buana tertinggi

Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, saat memberikan keterangan soal antisipasi virus corona.
Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, saat memberikan keterangan soal antisipasi virus corona. (Yusron Naufal Putra/TribunJatim.com)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas figur-figur yang bersaing jelang Pilwali Surabaya 2020.

Dari hasil survei yang dipaparkan di Kantor Jtv, Gedung Graha Pena, Jalan A Yani, Kamis (20/2/2020) ini menunjukkan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menjadi figur yang paling populer dengan persentase mencapai 39,21 persen.

Disusul politisi Golkar, Adies Kadir dengan persentase 30,9 persen, lalu Presiden Persebaya, Azrul Ananda dengan 29,66 persen.

Di posisi ke empat ada politisi PKB, Fandi Utomo dengan 25,73 persen.

Disusul Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi 17,84 persen

Lalu ada Mantan Kapolda Jatim, Machfud Arifin 11,93 persen.

Di bawah Machfud Arifin ada beberapa nama lain mulai dari Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), hingga Mujiaman Sukirno, dan beberapa nama lain namun tingkat popularitasnya di bawah 10 persen.

Dari sisi elektabilitas, Whisnu tetap yang paling tinggi dengan angka 5,47 persen.

Posisi kedua diisi Eri Cahyadi 5,04 persen.

Disusul Azrul Ananda dengan 4,76 persen.

Lalu Adies Kadir 2,62 persen.

Di posisi ke lima ada Fandi Utomo dengan 2,39 persen.

Sedangkan Machfud Arifin dipilih 1,35 persen.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengatakan popularitas dan elektabilitas Whisnu Sakti Buana memang menjadi yang tertinggi, namun angka tersebut tidak terlalu menggembirakan bagi Whisnu.

"Seperti kita tahu Pak Whisnu sudah dua periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, tapi angkanya tidak jauh berbeda dengan kandidat lain. Saya kira Pak Whisnu harus lebih bekerja keras," ucap Surokim.

Sementara itu Kepala Pusat Studi Potensi Daerah Dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno menjelaskan survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Februari 2020.

"Nama-nama ini disaring dari sumber pemberitaan di media massa arus utama di Surabaya. Tapi kami juga membuka kesempatan kepada responden untuk menyebutkan nama lain," kata Sutikno.

Riset ini menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan 450 responden berusia 17 tahun ke atas (memiliki hak pilih).

Sampel diambil di seluruh wilayah di Surabaya, dengan jumlah sampel tiap wilayah proporsional terhadap jumlah penduduk Surabaya. Rentan margin of error sebesar 4,62 % dengan tingkat kepercayaan 95%.

2. Penangkapan predator anak

Hendri saat dikeler oleh Anggota Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim
Hendri saat dikeler oleh Anggota Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim (tribun jatim/luhur pambudi)

Hendri Mufida (32) warga Kedungwaru, Tulungagung, terbukti melakukan kejahatan seksual terhadap tiga orang anak di bawa umur dan terpaksa harus berurusan dengan Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.

Belakangan diketahui, pelaku merupakan anggota komunitas Ikatan Gay Tulungagung yang berlogo; IGA@TA, yang diketuai oleh M Hasan.

Hasan merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap 11 orang anak yang ditangkap Polda Jatim di sebuah rumah di RT 02 RW 04 Nomor 40 Kelurahan Sembung, Tulungagung, Jatim, Rabu (15/1/2020) kemarin.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrismum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono mengungkap bagaimana kasus pelecehan seksual terhadap anak yang melibatkan Hendri.

Awalnya, saat Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tulungagung mendapati laporan pengaduan dari pihak korban.

Korbannya ada tiga orang anak berusia kisaran 14-15 tahun.

Setelah dimintai keterangan dan hasil visum, ternyata polisi merujuk pada pelaku Hendri.

"Jadi ada laporan para korban, lalu merujuk ke si H ini," katanya di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Kamis (20/2/2020).

Selain itu, ungkap Lintar, pihaknya juga melihat keterlibatan langsung Hendri dalam organisasi yang diketuai Hasan.

"Kami melihat struktur, jadi ada ketua sampai ke bawah, sampai anggota," terangnya.

Setelah dilakukan profiling pelaku, pelaku akhirnya dibekuk tanpa perlawanan di tempat persembunyiannya di Desa Kademangan, Lumbung Rejo, Blitar, Senin (3/2/2020) kemarin.

Menurut Lintar, pengungkapan kasus ini sangat bergantung pada keberanian korban dalam mengadukan insiden yang pernah dialaminya.

"Terkadang para korban ini tertutup. Apalagi ada budaya ketimuran, dilihat tetangga, ada teman-temannya, jadi sangat susah terbuka," terangnya.

"Itu yang harus kami apresiasi karena ada korban yang berani melapor," tambahnya.

Bilamana, kasus keduanya digabungkan, hingga saat ini tercatat sedikitnya ada 14 orang anak telah menjadi korban kejahatan seksual keduanya.

"Sebenarnya kalau dihitung bisa lebih," pungkasnya.

3. The Croc, Kapal Perang Canggih Rancangan Dosen ITS

Tahun 2020 ini, tim dosen ITS kini tengah menggarap The Croc, kapal perang canggih yang dapat berubah menjadi tiga mode sekaligus.

Kapal yang dilengkapi dengan dua mesin 350 tenaga kuda tersebut mulai dirancang sejak tahun 2011.

Dengan panjang 12 meter dan lebarnya hanya 3 meter kapal ini memiliki ukuran cukup ramping.

Perancang kapal perang, Wisnu Wardhana menjelaskan jika proses pembuatan kapal saat ini sudah mencapai 90 persen.

Menurut Wisnu, kapal ini dapat berubah menjadi tiga mode yakni kapal selam, kapal hidrofoil dan kapal biasa pada umumnya.

“Tentu hal tersebut sukses menjadi temuan baru pada dunia perkapalan internasional,” klaim dosen Teknik Kelautan ini.

Kapal hidrofoil, lanjutnya merupakan kapal yang memiliki bagian seperti sayap yang dipasangkan pada penyangga di bawah lambung kapal.

Ketika kapal meningkatkan kecepatannya, kapal hidrofoil dapat menimbulkan gaya angkat yang menjadikan lambungnya terangkat dan keluar dari air.

“Sehingga kapal terlihat seperti melayang,” imbuhnya.

Terbuat dari aluminium, dikatakan Wisnu, kapal tersebut telah dirancang memiliki bobot yang cukup ringan supaya bisa melayang, sedangkan sayapnya sendiri terbuat dari baja karbon.

"Ketika digunakan sebagai kapal selam, air dimasukkan ke dalam kapal untuk menurunkan posisi kapal tersebut. Kedalamannya pun bisa mencapai sepuluh meter,” ungkapnya.

Ketika menyelam, kecepatan kapal ini bisa mencapai 15 knot. Sedangkan dalam mode hidrofoil, kecepatannya bisa mencapai 35 sampai 45 knot.

Wisnu mengungkapkan, bahwa kapal ini cocok digunakan sebagai kapal pengintai yang bisa dipakai untuk menangkap para pencuri ikan di perairan Indonesia.

"Kapal pencuri ikan tidak akan mengetahui kedatangan dari kapal perang ini ketika dalam mode selam, sehingga pencuri ikan tersebut tidak akan kabur ketika The Croc ini datang, "paparnya.

Rektor ITS, Prof Mochamad Ashari mengungkapkan, pembuatan kapal perang ini sebagai upaya keikutsertaan ITS dalam pertahanan dan keamanan maritim yang kuat. Mengingat Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia.

"Dalam proses pembuatan kapal juga bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut (TNI-AL), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan beberapa pihak lainnya, "ujarnya

Ia berharap, The Croc sebagai kapal perang buatan dalam negeri ini bisa membantu dalam menjaga pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Seperti adanya penyeludupan atau pencurian yang kerap terjadi di perairan Indonesia,"pungkasnya.

Perancang kapal perang, Wisnu Wardhana bersama The Croc Yang proses pembuatannya mencapai 90 persen.
Perancang kapal perang, Wisnu Wardhana bersama The Croc Yang proses pembuatannya mencapai 90 persen. (Dokumen Pribadi)

Demikian ulasan berita-berita yang terankum dalam berita Surabaya hari ini populer edisi Jumat, 21 Februari 2020.

Mulai dari berita elektabilitas Whisnu Sakti Buana di Pilwali Surabaya 2020, hingga penangkapan predator anak di Tulungagung.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved