Sambang Kampung

Warga RW 1 Tenggilis Mejoyo Surabaya Rintis UMKM hingga Menangkan Penghargaan Paramakarya Presiden

Membuat sambal awalnya hanya hobi dan mengisi waktu luang bagi Susilaningsih, warga RW 1 Tenggilis Mejoyo.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
surya.co.id/sulvi soviana
Produksi sambel Dede Satoe yang melibatkan warga di sekitar RW 1 Tenggilis Mejoyo. 

Terus meningkatkan kualitas produknya dan didapingi Ubaya, Susi bahkan memperoleh penghargaan ISO tahun 2016 dan HACCP di tahun berikutnya 2017.

Selain sudah diakui kualitasnya secana nasional, Sambal DD 1 bahkan sudah ekspor ke Virginia, Amerika Serikat sejak 2016 hingga saat ini.

Susi mengatakan berani memenuhi permintaan ekspor, karena sambal buatannya memang berkualitas.

"Sampai sekarang saya terus berlajar meningkatkan kualitas sambal DD1. Ada permintaan baru dari Amerika, agar sambal lebih tahan lebih dari tujuh hari, saya sedang coba menggunakan botol kaca. Semuanya proses,"urainya.

Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Ubaya, Yenny Sugiarti menjelaskan selama melakukan pendampingan usaha Sambel Dede Satoe berbagai kemajuan memang diraih UMKM tersebut.

Pendampingan meliputi pengenalan pentingnya pelaporan keuangan untuk memajukan usaha terkait Audit, pembukuan, laporan cash in dan cash out, laporan neraca total atau buku besar dan buku kecil.

“Tahun ini pendampingan tahun terakhir, sesuai program multi tahun dilakukan sejak tahun 2018-2020 dengan menggunakan dana hibah dari Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,”ujar Yenny.

Pendampingan ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Akutansi angkatan 2016 guna memberikan pengalaman bagi mahasiswa.

Menurut Yenny yang juga dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya, PPPUD merupakan salah satu skim dari program pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan membantu usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk agar berdaya saing tinggi.

Pada tahun kedua tim melakukan pendampingan terkait sistem manajemen mutu, terkait upgrade dari ISO 9001.2008 ke ISO 9001.2015 dan Marketing Online.

Persiapan audit untuk keamanan pangan Hazard Analysis & Critical Control Point (HACCP) yang nantinya akan dilakukan pada tahap berikutnya.

“Fokus pembenahan pada sistem manajemen Sambel Dede Satoe, yaitu terkait dokumen mutu atau ISO. Kita juga bantu untuk merekap formula keuangan yang selama ini tidak tertata rapi. Pemilik harus mengetahui keluar masuknya uang, berapa keuntungan, kerugian dan uang belanja bahan baku produk,”kata Yenny.

HACCP merupakan standar utama bagi pelaku usaha makanan atau minuman sebagai alat kontrol produk berbahaya. Saat ini produk Sambel Dede Satoe sudah menembus pasar Amerika Serikat terbukti sudah dijual di beberapa beberapa supermarket.

Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas produk tak perlu diragukan lagi.

 “Jika ingin masuk pasar expor yang lebih luas lagi, Sambel Dede Satoe harus memiliki sertifikasi HACCP. Kita akan bantu untuk pendampingan dokumen auditnya agar dapat mendongkrak penjualan. Targetnya selain pasar Amerika Serikat, bisa merambah ke Eropa juga, ”ungkap Yenny.

 
 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved